Laman

Jumat, 21 Januari 2011

ME, YOU AND THIS PLACE

"Valerian !" panggil seorang cewek berambut pendek. "Hey ! seharusnya kamu panggil aku dengan sebutan kakak !" sahut seorang cowok bertubuh tinggi. "Cih ! untuk apa .. " cewek tadi berlari meninggalkan cowok yang dipanggilnya. "Lily ! kurang ajar kamu .. !".

Valerian dan Lily.

Dua orang yang sudah berteman sejak mereka kecil. Valerian, seorang cowok bertubuh tinggi yang sok cool dan Lily, seorang cewek SMA yang usianya 17 tahun, tiga tahun lebih muda dari valerian. Bertubuh kecil dan berambut pendek.

Di sebuah taman yang tidak pernah diketahui orang. Mereka bilang taman itu hanyalah milik mereka, karena mereka menemukannya secara tidak sengaja.

"Hey lily !" panggil valerian "apa ?" jawab lily yang sedang merebahkan tubuhnya diatas rerumputan. "kamu tau tidak .. " tiba-tiba terdiam oleh sebuah dering handphonenya. "tunggu sebentar .. " wajah valerian berubah menjadi serius, lily heran dengan perubahan ekspresi itu. 'ada apa sebenarnya ?' ucapnya dalam hati.

Valerian pergi menjauh untuk menjawab telepon itu. Lily berusaha untuk tidak peduli dengan keadaan itu.

Tiga menit berlalu, Valerian kembali menghampiri Lily. "Siapa ?" tanya Lily "Ah ?  ung .. temen kampus"  jawabnya terpatah-patah. "Oh.." Lily berusaha tak peduli. "Tadi kamu mau ngomong apa ?" lanjut Lily. "Hah ? yang mana ? oh .. engga, ga jadi.." jawab valerian sedikit bingung. "Kamu kenapa sih val ?" tanya Lily dengan sangat heran, "Ga, ga kenapa-kenapa.. Lil, aku .. balik dulu ya.. " "loh ? kok gitu ?! masa aku sendirian disini.. " "aku lupa ada tugas.. " "ah ! payah nih .. yaudah sono balik lo .. !! " Lily memasang wajah penuh amarah "Aku pulang ya, jangan manyun gitu ah ! kayak ubur-ubur lo ! hahahahaha" Valerian beranjak pergi sambil mengusap-usap kepala Lily.

Lily terdiam dengan usapan di kepalanya.

Keesokan siangnya

masuk sebuah pesan di handphone Lily 'lil ! main yuk, ke taman, ada yang mau aku omongin' Lily membalasnya 
'oke, jam berapa?'
'bisa sekarang? aku udah ditaman nih' 
'wetdah, yaudah.. tunggu, mau ngeluarin motor dulu ya' 
'buruan ubur-ubur !' 'bawel!' 

30 menit kemudian, Lily sampai di taman.

"val !" panggil Lily

"lama banget sih lo ubur-ubur.. jalan udah kayak siput" ejek valerian sambil memukul kepala Lily. "sialan ! sekalian aja lo panggil gua seafood .. ! mau ngapain sih ?" tanya Lily sembari mengusap-usap kepalanya sendiri.

"nih !" Valerian memberikan sebuah bungkusan kepada Lily. "Apa nih ?" "Buka aja" Lily segera membuka bungkusan itu. "Ih ...! yogurt !" ucap lily senang sambil menggenggam sebotol yogurt di tangannya. "Ahahaha.. rasanya bener ga tuh ?" tanya valerian yang ikut senang. "Bener kok ! aku suka banget yogurt rasa blueberry.. kok tau sih ?" lily segera duduk dan membuka botol yogurt tadi. "Apa sih yang ga gue tau tentang lo hahaha.." "gombal !" "Balesannya, bikinin aku gelang ya !" Valerian ikut duduk di samping lily "gampang.." .

"Jadi, apa yang mau di omongin ?"  
"Gini, hem... " Valerian berdehem.
Valerian diam sejenak. "apaan sih ?!" Lily penasaran "sebenernya gini.." Valerian mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan sebuah foto. "kamu setuju ga kalo aku pacaran sama cewek ini?"

keadaan hening seketika

"Siapa nih ?!" tanya lily kaget, "Namanya Hana.." Lily terdiam, terkejut mendengar bahwa valerian sudah memiliki kekasih. Lily merebut handphone dari tangan valerian, dan mengamatinya. Sebuah foto seorang gadis berambut panjang dan berponi, berparas manis, dan bersikap feminim.

"...." Lily terdiam, "Jadi.." "Cakep kok !" Lily memotong pembicaraan valerian dan tersenyum. "Namanya hana? satu kampus ?" Lily bertanya seolah-olah tidak ada apa-apa. "Beda kampus kok.." "Oh.. lah? terus kenal dari mana ?" Lily kembali bertanya untuk menunjukkan bahwa dirinya tertarik dengan cewek itu. "Dia teman SMA aku, ketemu pas reunian tahun lalu. dia udah berubah banget.. ! hahaha" Dengan bahagia valerian menceritakannya, Lily hanya menatap rerumputan di depannya.

"Udah berapa lama pacarannya ?" tanya Lily dengan nada dingin. "Ah? .. em.. sekitar 7 bulan.." jawab valerian. "Selama 7 bulan itu, cuma aku yang ga tau ya? hahaha" Lily memaksakan bibirnya untuk tertawa. "..." Valerian terdiam.

"Kenapa diam ?" tanya lily, "engga, ga kenapa-kenapa.." 

Keadaan hening. 

Lily melihat jam tangannya, "Aku mau pulang ah.." Lily berdiri dan bergegas pulang. "Yasudah.. hem .. hati-hati, jangan ngebut-ngebut bawa motornya." "Weis ! adenya Valentino Rossi ga boleh kalo ga ngebut ! hahaha" Valerian melihat lily tertawa dengan bibir bergetar seperti menahan tangis.

"Aku pulang ya.. dadah !!" Lilypun pulang. Valerian terdiam, merasa ada yang beda dengan lily.

________________________

Setelah kabar itu, Lily dan Valerian tak pernah bertemu selama 2 bulan. Tak ada kabar dari Valerian, di situs jejaring sosialpun mereka tidak pernah bertemu. Lily tidak tau kemana valerian selama dua bulan dan tanpa kabar apapun.

'Jadi kangen sama Vale..' ucapnya di dalam hati. 'oh iya ! kan gue masih punya utang gelang sama vale, mau bikin ah..' Lily segera mengambil seutas tali koor dan dibentuknya menjadi sebuah gelang, gelang untuk valerian. 

Tanpa pikir panjang, Lily bergegas untuk pergi ke taman rahasia milik mereka. Berharap ada valerian di sana.
Dengan penuh semangat, Lily datang ke taman itu dengan membawa sabuah gelang buatannya sendiri.

Sesampainya di taman, 'yaelah.. sepi banget..' ucap Lily dalam hati. Dia segera memarkirkan motor kesayangannya dan duduk di atas rerumputan. Tak lama, dia mendengar suara, suara seseorang yang sedang tertawa. 'Valerian ! iya ! suaranya vale .. !' Lily mencari dimana sumber suara itu. 

Dan ..

Dia menemukan valerian, sedang duduk berdua dengan seorang gadis berambut panjang. Hana, yang tak lain adalah kekasih valerian. mereka sedang tertawa bersama, langkah lily terhenti dan sangat terkejut.

"Lilith ! kita jadikan tempat ini jadi taman rahasia kita ya ! jangan kasih tau siapa-siapa .. janji !" 
"Taman ? ini mah bukan taman.. " 
"Ah ! sudah.. pokoknya taman ! oke."

Lily teringat janjinya 7 tahun yang lalu.

'Kenapa kamu melanggar janji itu ?' Lily bertanya pada dirinya sendiri. Lily terpaku dan terus menggenggam gelang untuk valerian, menahan rasa sedih yang sangat dalam. 

Valerian sadar bahwa ada lily kecilnya disana. "Lily ?" Valerian berdiri dan menghampiri lily, "Lily .. ah ! kenalkan ini .. " Lily menarik tangan valerian, meletakkan sebuah gelang di telapak tangan valerian, dan menutupnya. "Aku.. sudah ga punya hutang lagi ya.." ucap lily dengan air mata dan tersenyum. "Lilith .." Valerian terkejut, 'kenapa lily menangis?' pikirnya. Lily melepaskan tangan valerian. "Hey ka hana, jaga kakakku ini ya..! hihihi " Lily tertawa, lily melihat mata valerian dan berkata "Vale bodoh ! kamu sudah melanggar janjimu sendiri tau !" 

Lily segera meninggalkan tempat itu, berusaha untuk melupakan apa yang dia lihat tadi. Berusaha untuk menahan rasa sedih, merasa ditinggalkan dan dilupakan oleh orang yang paling berharga dalam hidupnya.

'Mungkin, memang sudah saatnya dia tidak memomongku lagi, toh vale juga punya kehidupan, aku ga boleh egois.. aku harus relain vale.. pliss, jangan cemburu.. ' 

_________________________

Satu tahun berlalu..

Berlalu pula hari-hari lily tanpa valerian, tanpa sosok sahabat bahkan sosok kakak dalam hidupnya. Lily mulai terbiasa sendirian, sudah merasa lebih nyaman dan tenang.

Sepulang sekolah, lily melihat ada satu pesan di handphonenya
'Lilith, apa kabar ? aku kangen, ketemuan yuk'
Lily terkejut sekaligus senang menerima pesan tersebut. Dia segera membalasnya.
'vale ! aku baik kok, aku juga kangen.. sekarang? mau ketemu dimana ?'
'di taman, aku tunggu ya ..'
'oke, aku kesana sekarang'

Lily bergegas ganti baju dan segera mengeluarkan motornya. Cuaca mulai tidak mendukung, langit terlihat sedikit gelap, tapi lily tidak peduli, dia terus menarik gas motornya. Berharap mendapat kabar baik dari valerian, seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

Sesampainya di taman, tidak ada siapapun disana hanya ada daun-daun kering berserakan. Lily memarkirkan motornya, dan duduk di atas rerumputan yang bersih dari tumpukan daun-daun kering. Dia memasang headset dan memutar lagu di handphonenya. 'yaelah, batrenya tinggal dikit lagi'

Lily mengirim pesan kepada valerian 'vale ! aku udah nyampe, kamu dimana ?'
10 menit kemudian, masuk pesan dari valerian 'Iya, sebentar ya .. aku lagi dijalan'

Lily tenang membaca pesan dari valerian, dan kembali mendengarkan lagu sambil menunggu valerian.

20 menit berlalu, cuaca semakin tidak mendukung pertemuan mereka. Langit menurunkan hujannya sedikit demi sedikit. "aduh ! ujan pula .. " Lily segera berteduh di bawah pohon rindang. Dia berniat untuk mengirim pesan kepada valerian, tetapi 'nutnut' LOWBAT. "akh ! hp sial ! kenapa harus lowbat !!" Lily mulai gelisah dengan keadaan itu, hujan semakin deras. Tidak ada tempat berteduh yang baik disana, hanya ada 1 pohon rindang.

Lily tetap menunggu valerian dengan tubuh basah karena hujan. satu jam berlalu, valerian tak kunjung datang ke tempat itu. Lily mulai bimbang, dan dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat itu, hujan masih turun dengan sangat deras, diterobosnya hujan itu oleh Lily. Dengan perasaan kecewa, Lily kembali ke rumah.

Sesampainya dia di rumah, Lily segera membenahi dirinya dan juga segera mencharge handphonenya yang lowbat. Saat handphone itu dihidupkan, terdapat 6 pesan dan semua itu dari valerian.
'Lil, mobilku kejebak macet, sebentar ya..'
'Lil ! hujan .. kamu berteduh ya.. jangan sampe kehujanan !!'
'Lilith.. !!'
'Lilith, kok hpnya kmu matiin sih?'
'Lily ! kamu marah ?'
'Lily.. kamu dimana .. ? kenapa hp kamu dimatiin sih .. aku khawatir banget sama kamu ! aku udah nyampe ini .. kamu pulang ? '  

Lily sangat terkejut dengan apa yang sudah dibacanya. Kemudian, lily membalas semua pesan tadi hanya dalam satu kalimat. 'iya, aku pulang, maaf aku tidak bisa menunggumu lebih lama..'

____________________________


Tiga hari setelah kejadian itu, Lily kembali pada aktivitas layaknya seorang remaja pada umumnya.
Saat lily sedang asik berbincang-bincang dengan teman-temannya di sebuah situs jejaring sosial, terdengar
suara dengungan mesin mobil yang sedang parkir di depan rumahnya. "siapa tuh? kayak kenal mobilnya.." ucap lily yang mengintip dari balik jendela kamarnya.

Keluar seorang cowok memakai jaket warna hitam bermotif  merah yang pernah Lily berikan kepada valerian. "Valerian !!!" Lily bergegas turun kebawah.

"Valerian !!!" Lily menghampirinya sambil terengah-engah. "Lily ?" tanpa banyak omong, lily langsung memeluk valerian. "Ahahahaha.. kamu kangen banget ya ? ubur-ubur.." Valerian mengusap-usap kepala Lily "Aku juga kangen sama kamu" tambahnya. Lily melepas pelukannya, dan dia melihat gelang pemberiannya dipakai di lengan kanan valerian.

Betapa senangnya lily. 'Tuhan masih mengizinkan aku untuk bertemu vale terima kasih tuhan ^^' ucap lily dalam hati.

"Hey, aku bawa ini" Valerian menunjukkan satu botol yogurt kesukaan lily. "Ih ! masih inget .. !" "Iya dong, masih, apa sih yang ga aku inget tentang kamu.. hahaha" Lily memukul kepala Valerian.

"Lilith.." "iya?"
"Mau nemenin aku ga?" "kemana?" "mau atau engga?" valerian kembali bertanya. "yaudah, iya iya ayo.. aku ganti baju dulu ya.." "jangan lama-lama !" kemudian lily kembali ke kamarnya untuk ganti baju, dan bersiap-siap untuk pergi bersama valerian.

Saat di mobil.

"Kita mau kemana sih ?" tanya Lily penasaran. "Jalan-jalan, kita kan udah lama ga jalan bareng.." jawab valerian dengan tersenyum. Lily dibuat salah tingkah oleh valerian. "Gimana kamu lil, udah punya cowok belum ?" "belum .." jawab lily dengan penuh rasa kecewa, "ah, payah nih ubur-ubur.. makanya jangan suka sengat-sengat listrik.. jadi susah dapet cowok kan.. hahaha" "emangnya aku ubur-ubur !!" "loh? emang ubur-ubur kan? hahaha" "dari dulu nyebelinnya ga ilang-ilang !!" ucap lily dengan nada kesal. "Kamu juga, dari dulu galaknya ga pernah ilang" balas valerian dengan tersenyum.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka memasuki sebuah mall. "Jadi, kita cuma mau jalan-jalan ke mall ?" tanya lily. Valerian hanya mengangguk, dan menggandeng tangan lily untuk mengajaknya jalan. Lily benar-benar dibuat salah tingkah dan wajahnyapun memerah.

Ketika mereka melewati toko boneka, lily terus melihat ke arah toko boneka tersebut. Valerianpun memperhatikan gerak-gerik lily. Lily sangat bersyukur saat hari itu, mereka menghabiskan waktu bersama.

Sampai saat valerian mengajak lily untuk menemaninya ke toko perhiasan. "Kok kita kesini?" tanya lily, valerian tidak menjawab. "Sejak kapan kamu suka perhiasan?" tambah lily yang semakin heran. "sstt.. sekarang, kamu pilihin sepasang cincin yang menurut kamu paling bagus" ucap valerian "Untuk cewek dan cowok?" valerian menjawabnya dengan sebuah anggukan kepala.

"uum..... " Lily memilih cincin dengan sangat teliti. "Nah ! yang ini val ! bagus ..!" "Yang mana?" tanya valerian "yang itu, yang emas putih, yang polos itu.." jawab lily sambil menunjuk cincin yang dia maksud.

Lily memilih sepasang cincin berbahan emas putih yang terdapat potongan bergaris disisi kanan cincin tersebut.

"Wah, iya nih keren.." sahut valerian. "Lilyan gitu loh ! hahaha" "Tolong yang itu mbak" valerian meminta tolong penjaga toko tersebut.

"Coba kamu pakaikan di jariku"  pinta valerian, "Aku ?" Lily menunjuk dirinya sendiri. "Iya, ubur-ubur ! cepetan .."

Lily memakaikan cincin itu di jari manis kiri valerian, valerianpun melakukan demikian terhadap lily. Betapa berbunga-bunganya hati lily. Setelah cincin tersebut dilepas kembali, valerian lalu membeli sepasang cincin tersebut. Mereka berjalan menuju parkiran, berniat untuk pulang. "Val, cincin tadi untuk apa sih?" Lily kembali bertanya dengan penuh rasa penasaran, "Hmm.. untuk apa ya.. hahaha" "Serius !" lily mencubit lengan valerian. "Adududuh ! sakit tau.." valerian mengusap-usap lengannya "Makanya jawab yang bener !" "iya iya.. ehem .. aku, bulan depan mau tunangan sama hana.."

Betapa terkejutnya lilyan. "Tunangan.. ?!" "I.. iya .. kamu harus datang ya.. pokoknya saat aku tunangan nanti, kamu harus ada di samping aku.. oke ubur-ubur !" Valerian mengusap-usap kepala lily. Lily terdiam, entah apa yang dia rasakan, perasaannya menjadi kacau seketika. "Ah.. ? iya .. iya, aku pasti datang..selamat ya val.." Valerian hanya tersenyum.

Sesampainya mereka di parkiran, "Eh ! lil, sebentar ya, kayaknya dompet aku ketinggalan di toko tadi deh.. sebentar ya, kamu tunggu di mobil aja" ucap valerian sedikit panik. "Ung? iya.."

"Ternyata, aku memang tidak boleh lebih dari ini..hahaha apapaan aku ini.." Lily menangis sendirian di dalam mobil.
45 menit sudah lily menunggu valerian didalam mobil, dan akhirnya dia datang juga.

"Vale, antarkan aku ke taman.." Pinta lily dengan nada tak bersemangat. "Oke, lemes banget kamu lil, kenapa?" "Ga kok, aku cuma capek" "Yaudah, kalo gitu kita langsung pulang aja, gimana?" "Aku mau ke taman !" Jawab lily ketus. Valerian menatap bingung ke arah lily.

_______________________________

Sesampainya di taman, lily langsung turun dari mobil dan duduk di atas rerumputan yang basah karena embun.
Valerian hanya berdiri disampingnya sambil membawa sebuah bungkusan, Lily tak sanggup untuk menatap wajah valerian. Valerian terbawa suasana yang sangat hening, dan dia memulai pembicaraan.

"Makasih ya lil, kamu udah mau nemenin aku. aku emang ga tau diri, padahal kamu selalu ada buat aku, selalu ngeluangin waktu untuk bantu aku, suport aku, tapi.. bukan takdir kita untuk selalu bersama, aku sayang, sayang banget sama kamu, kamu aku udah anggap adikku sendiri.. aku yakin, suatu saat nanti ada cowok yang lebih dari aku dan pantas untuk kamu lilyan.."

Mendengar ucapan valerian, membuat lilyan menitihkan air matanya. Lily benar-benar tidak sanggup untuk berkata-kata. "bisa tinggalkan aku sendiri di sini ?  aku sakit mendengar perkataanmu.. aku ingin sendiri dulu di sini.. maaf.. " Lily berbicara dengan tidak menampakkan wajahnya yang sedang menangis.

Valerian meletakkan sebuah boneka diatas kepala lily. "Tadi aku ga ketemu boneka ubur-ubur, adanya gurita, ga beda jauh kok.. sama-sama galak" kemudian valerian pergi meninggalkan lily sendirian.

Lily semakin sedih ketika boneka itu diletakkan diatas kepalanya, dia langsung memeluk boneka itu. 
Tak terfikirkan oleh lily kalau akan berakhir seperti ini. Harapannya untuk bahagia hari ini pun sirna. 

Hari mulai gelap, dewi malam mulai menampakkan dirinya di langit. Lily berjalan untuk pulang ke rumah sambil memegang boneka gurita pemberian valerian.

_______________________________

Sebulan setelah itu, tiba hari dimana valerian dan hana kekasihnya bertunangan. Lilyan sudah sangat siap untuk menepati janjinya untuk berada disamping valerian saat dia bertunangan. 
"Huh.. pagi ini terlalu cerah untuk acara pertunangan si jail vale .. hahaha, vale curang.."
Lilypun berangkat menuju rumah valerian tempat dimana acara pertunangan itu diadakan.

Sesampainya dia disana, "Vale !" lily melihat valerian masih memakai gelang pemberiannya, "Lilith ! kok kamu cantik sih? hahaha" Lily memukul kepala valerian, "Aduh ! sakit tau !" valerian mengusap-usap kepalanya sendiri. "Abis aku sebel sama kamu !" ucap lily penuh pelampiasan, "Hahahahahaha..."

"Valerian.." datang hana, "Hana.. oh iya, kenalkan.. ini Lily yang suka aku ceritain ke kamu.." valerian merangkul lily "Hana.." hana menjulurkan tangannya sambil tersenyum, "Eh? Li.. lily.." Lily menjabat tangannya. "Ini orangnya han, makhluk paling langka di dunia.. hahaha" "iissshh !!" lily kesal. Hana hanya tertawa kecil melihat tingkah valerian dan lily.

Lily pun sadar, hana memang sangat pantas untuk valerian, seorang yang lugu, manis dan dewasa. 'Aku akan menjadi dewasa setelah ini, aku janji' ucapnya dalam hati.

3 jam sudah lily menghabiskan waktunya di acara pertunangan itu, dan dia memutuskan untuk pulang.
"Valerian, anter lily gih, kasian.." ucap hana, "Ah.. ga usah, acaranya kan belum selesai.. ga enak nanti" lily menolaknya, "Kayak baru kenal gue kemaren nih anak" celetuk valerian. "Ada urusan yang mau aku selesaikan.." "Halah! sok sibuk nih lilith.. yaudah kalo ga mau, hati-hati ya ubur-ubur!" valerian mengusap-usap kepala lily. "Dadah lily.." hana melambaikan tangannya. 

Lily membalikkan tubuhnya dan menarik nafas sedalam-dalamnya berusaha untuk ikut bahagia.

Sepulang dari acara itu, lily menyempatkan diri ke taman rahasia miliknya dan valerian. Dia menghampiri sebuah pohon rindang yang pernah dia pakai untuk berteduh. Lily mengambil sebuah cuter dari dalam tasnya. Dia mulai mengukir sebuah tulisan di batang pohon rindang tersebut.

'lilith and vale 14th'

"Banyak yang kamu tau soal aku dan vale, kita bersama-sama disini sejak aku masih kecil.. kamu simpan ya, semua kenangan kita.. entah sampai kapan aku akan meninggalkanmu disini, tapi aku janji, suatu saat nanti aku akan menemuimu lagi disini.." Lily berbicara pada pohon tersebut, dan daun-daun pohon itu bergoyang, seolah-olah dia menjawab perkataan lily.

Lily tersenyum, berdiri dan memandangi taman itu. Lily sedikit sedih, karena akan menyimpan sebuah kenangan indah bersama orang yang disayanginya.


"Selama 14 tahun dalam kehidupanku, hanya ada aku, kamu, dan taman ini"


_FIN_





story by : Delianti Kurnia

Tidak ada komentar:

this is shina or this is me ?

this is shina or this is me ?
viel art