Laman

Jumat, 02 September 2011

ONE DREAM act 3

Setelah kali pertama Shina berhasil bertemu dengan Len, teman di dalam mimpinya, ia pun menjadi lebih sering beraktivitas di dalam mimpinya. Saat malam, istirahat sekolah, bahkan saat ia baru pulang sekolah, Shina segera tidur dan pergi ke alam mimpinya. Shina pun semakin mahir dalam melakukan pengendalian mimpi. Shina menganggap bahwa dunia nyata adalah mimpi, dan mimpi adalah dunia nyata baginya. Tak hanya Len, ia mendapat banyak teman disana.

Sudah satu tahun lebih Shina hidup dengan segala mimpinya, dan iapun mulai melangkah sangat jauh.

"Aku senang! Aku sangat sangat senang!" Ucap Shina sambil meregangkan tubuhnya. "Senang kenapa?" Balas Len sambil meminum soda kaleng. "Aku senang bisa bertemu denganmu.." Jawab Shina dengan penuh senyuman ke arah Len. Len sempat terpukau dengan senyum lepas Shina yang diperuntukkan kepadanya. "ah.. uh .. aku.. aku juga sangat senang bisa mengenalmu" ucap Len terbata-bata, "Walaupun hanya dalam mimpi.." lanjut Shina "Aku harap, aku bisa bertemu dengan len di dunia nyata.." Len hanya tersenyum "Tapi.. " tiba-tiba Shina memotong pembicaraan len "Tapi menurutku, disini adalah dunia nyataku, tapi aku juga yakin, pasti akan menemuimu cepat atau lambat!" Len hanya membalas dengan sebuah senyum manis di bibirnya.

Shina berjalan pelan mendahului langkah Len, "Hmm.. Shina" panggil Len. "Ya ?" jawab Shina tanpa menoleh ke arah Len. "Hmm.. Apa boleh.." "Boleh apa ?" "Hmm.. apa boleh, aku .." "Iya ? ..." Shina penasaran dan menghentikan langkahnya. "Apa boleh aku menyukaimu ?"

***

NUT... NUT... NUT...
NUT... NUT... NUT...
Kedua mata Shina sontak terbuka saat mendengar pengakuan dari Len. Ia terdiam sejenak, dan "Haaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhh ... !!!!!!"

***

"Len suka sama gue, kalo gue terima, gue bakal punya pacar dalam mimpi" Shina terus berbiara pada dirinya sendiri sepanjang jalan menuju sekolah. "Shina ! hooi Shinaaaa !" Panggil Erika dari kejauhan. "Eri ! Eri, Eri !!" "Apa ?" jawab Erika ketus "Gue.." "Ya ?" "Gue, ada yang suka sama gue !" "Haaah? siapa ? kok mau ?" tanya Erika dengan polosnya "Sial !" "Siapa yang suka sama lo ..?" "Len! tadi malem dia bialng ke gue.. !" "Len ?" Erika sedikit berfikir "Len ?" Erika mempertegas ucapannya, "Len, cowok di mimpi lo itu ?" "Ho'oh ..." "Yaaaah ! Gue pikir cowok beneran gitu, di dunia nyata !" "Tapi.. tapi gue yakin dia ada di dunia nyata!!" "Hmm.. siapa ?" Erika bertanya pada dirinya sendiri dengan tampang bingung

***

Saat Shina pulang sekolah, ia melihat seorang laki-laki paruh baya sedang membaca koran di teras rumahnya. "Siapa tuh ?" Shina mempercepat langkahnya, dan "Ayah ?!" Ayah menurunkan koran yang menutupi sebagian wajahnya "Kok, ayah ga kerja ?" "Hari ini ayah pulang cepat.." "Oh.. aku pikir tadi siapa.." Ucap Shina sambil membuka ikatan sepatunya. "Hmm.. Ayah.." "Ya ?" "Aku mau tanya sesuatu.." Shina segera duduk di samping kursi ayahnya. "Ayah pernah ga, mimpi tapi mimpinya tuh nyata banget ya, kayak aku ngeliat ayah gini.." "Hmm.. pernah tidak ya.. hihihi" jawab ayah yang sedikit bercanda "Ayah, aku serius.." tegas Shina "Itu namanya 'Dreambending' sayang.." "Dreambending ?" "Ya, keadaan dimana kita sadar bahwa kita sedang bermimpi sehingga kita bisa mengendalikan mimpi itu" "Oh.. gitu.. terus orang-orang yang kita temui di dalam mimpi itu, ada orangnya beneran atau tidak ?" "Bisa ada, bisa juga tidak, dulu ayah bertemu dengan mendiang ibumu juga dari mimpi, hehehehe" "Iya yah ?! wooow"

***

Malampun datang, Shina segera bersiap untuk petualangan kesekian kalinya di dalam mimpi. "Len, aku datang.. hahahaha" ucapnya di depan cermin. Kesekian kalinya pula ia merasakan sensasi saat memasuki alam mimpinya sampai ia sudah sangat terbiasa oleh sensasi itu.
"Hey !" Sapa Len sambil menjitak kepala Shina yang lebih pendek darinya "Aww! sakit tau !" Shina mengusap-usap kepalanya sendiri "Baru datang sudah disambut dengan jitakkan" "Habis, kemarin kamu ninggalin aku gitu aja.." "Habis, kamu ngomong yang engga engga, aku kan jadi kaget.." "Hahahaha.." Len hanya tertawa kecil. Keadaan menjadi hening seketika. "Len.." "Ya ?" jawab Len yang kurang semangat "Kalau seandainya aku bilang.. hmm.." "Bilang apa ? bilang kalau kamu sudah punya pacar ?" "Haaah ? engga, mana ada yang mau pacaran dengan cewe macam aku.." "Aku mau.." Balas Len tegas dan lantang. Shina membalas tatapan tajam len. "Shina.." "I.. Iyaa ?" "Wajahmu, seperti... tomat" "Haa..? Haaaaaaaaaaahhh ?!" Dengan sigap Shina langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan. "Jangan lihat !!!" "Aku mau lihat!" Len melepas paksa tangan yang menutupi wajah Shina "Hahahahahaha ..." Len tertawa sangat lepas, Shina terpancing untuk ikut tertawa karena Len. "Hahahaha.. kamu lucu Shin, mulai sekarang kita jadian ya.."

***

"Mulai sekarang, kita jadian ya.." Kata-kata itu terus terngiang-ngiang di otak Shina. Sudah hampir dua tahun ia bersama semenjak Len menyatakan perasaannya pada Shina.
Tak terasa Shina sudah menginjak bangku perkuliahan, dan dalam dua tahun itu pula Shina terus melakukan pencarian terhadap diri Len di dunia nyata. Sampai suatu saat, ia bertemu dan berkenalan dengan seorang laki-laki yang usianya lebih tua dua tahun darinya. "Glorious !" Panggil Shina "Ya ?" "Ada acara?" tanya Shina "Kayaknya engga deh, kenapa ?" "Ke toko buku yuk" Ajak Shina "Hmm.. boleh" Sudah dua tahun ini, Shina mengenal Glorious, laki-laki berkaca mata, tinggi semampai, dan "Glo, kalo kamu buka kaca mata, mirip ..." "Mirip apa ?" "Ah,, engga.. hehe lupakan" 'Glorious sangat mirip dengan Len jika ia melepas kaca matanya' ucap Shina dalam hati.


cacian untukku

29 juli 2231
Keadaan semakin memburuk disini, terlalu panas. Bukan panas karena atmosfernya, tetapi merekalah yang membuatku panas. Tatapan hina mereka, apa yang salah pada diriku. Aku membalas tatapan hina mereka dengan lirikan tajam yang membuat mereka tak mampu menahannya. "Sok suci!" ucapku ringan sembari melemparkan tatapan dingin pada mereka. Memang mereka pikir aku harus bersikap selalu baik ? Aku lebih suka terlihat hina dari pada memiliki hati yang busuk. Apa karena cara berpakaianku yang compang-camping ini ? Membuat mereka melemparkan tatapan hina itu padaku. Bisakah kalian bercermin, dibalik mewahnya jas dan dasi, dibalik elegannya gaun mahal yang mereka pakai, apa hati mereka juga bisa semewah itu ?

Aku memasukkan kedua tanganku ke dalam saku jaket 'gembel' yang aku pakai. Dengan rok rample selutut, kaus kaki panjang dan sepatu boots berwarna coklat tua, aku menyusuri sepanjang jalan, memperhatikan sekitarku dengan waspada.

Sekali lagi aku mendapatkan sorotan mata 'jijik' dari seorang wanita dengan penampilan trendynya. Dengan segera aku menutup kepalaku yang berambut coklat kemerahan dengan kupluk. 'Apa yang kau lihat ! hah ?!' ucapku di dalam hati.

Langkahku terhenti saat melihat seekor anak kucing kecil tak berdaya mengais-ngais sampah, mencari makan, memohon sebuah perlindungan, mengharapkan sebuah belaian kasih sayang. Tapi, yang ia dapat hanya sebuah tendangan, tatapan 'jijik', semua yang buruk sudah ia dapatkan.

Aku membeli beberapa ikan kering yang dijual di pinggir jalan, aku menghampirinya, aku mengangkatnya, dan menggendongnya. Kucing manis itu menatap wajahku seakan ia ingin berkata "Tolong aku". Aku memberinya ikan kering, dan membelai kepalanya. Apa perbuatanku ini salah ? Apa pebuatanku ini menjijikan ? Sehingga banyak orang yang melemparkan tatapan penuh hinaan. Oh, silahkan. Silahkan kalian hina aku, silahkan kalian pandang rendah aku.

Aku sangat tidak peduli pada kalian yang selalu menganggap remeh padaku, menganggap aku rendah, tidak memperdulikan aku, dan selalu menilai diriku dari penampilanku yang kotor, jorok, bahkan menjijikan bagi kalian.

Lebih baik aku terlihat hina daripada aku memiliki hati yang pantas mendapat hinaan.

Senin, 09 Mei 2011

My Vampire

previous story

'wuss' Miki membuka selimut yang menutupi laki-laki itu di belakang tempat tidurnya. "Kyaaa! Sebaiknya kau pakai selimut itu!" "Haaah.. merepotkan saja.." Ucap laki-laki itu dengan santai "Apa?! merepotkan ?! Gatau diri! Kau kemanakan miko?!"
"Miko miko.. jangan seenaknya memberi nama, aku itu punya nama!"
"Heh! siapa juga yang memberimu nama! cowok mesum!"
"Heeh..! kau yang memungutku, jadi kau yang harus tanggung jawab!"
"Hei.. !! si.." "Yang kau panggil miko ya aku, yang kamu pungut tadi itu aku!" laki-laki itu memotong ucapan miki.
"Aku memungut kelelawar bukan cowok mesum tanpa busana sepertimu! memangnya aku buta..!" "Kelelawar itu ya aku, bodoh!" Keadaan hening seketika.

CHAPTER 2

"Ga!Ini ga mungkin.." Miki terlihat sangat kebingungan, "Gini ya, sebodoh-bodohnya aku, seekor hewan ga mungkin berubah jadi manusia!" tangannya menunjuk-nunjuk wajah laki-laki yang hanya dililit oleh kain selimut itu.
"Haaah.. terserah, sekarang berikan aku pakaian" "Tidak mau" "Berikan aku pakaian..!" laki-laki itu memaksa "Aku bilang aku tidak mau!" "Memangnya aku budakmu.." lanjut miki dengan nada rendah.

"Yasudah kalau begitu, aku akan melepas selimut ini.." "Kyaaaa! Iya iya! Aku akan ambilkan baju untukmu!" "Nah, begitu kan mudah.." "Merepotkan"

'BRAK!' Miki membanting pintu kamarnya. Dengan mengendap-endap miki masuk ke kamar ibunya, "Syukurlah, ibu sedang tidak di kamar" 'Krieeet' pelan-pelan miki membuka pintu lemari milik ibunya. "Semoga baju ayah masih ada.." Miki memilah-milah baju milik ayahnya "Baju apa yang pas untuknya ya.. merepotkan, untung saja dia tampan.. haaaaah.."

"Haa.. haaaatchiu~ Lama sekali sih dia" Laki-laki tak berbusana itu menggosok-gosok hidung dengan jari telunjuknya. 'Brak' "Nih.." Miki melemparkan satu set pakaian, lengkap dengan pakaian dalamnya. "Lama banget sih!" "Ah, bawel! Masih untung aku pinjamkan, cepat pakai!" Perintah miki, laki-laki itu hanya menatap miki dengan serius "Aa.. apa lihat-lihat.." wajahnya mulai memerah, "Kau mau aku pakai baju ini didepanmu? baiklah.." "Tu.. tunggu dulu, aku keluar dulu!" 'BRAK!' Lagi-lagi miki membanting pintunya, laki-laki itu hanya tertawa kecil melihat tingkah miki yang gugup.

'Krieek' laki-laki itu membuka pintu kamar, "Hoi, sudah.." "Ah.. I..iya" miki mulai memasuki kamarnya sendiri, berdua dengan laki-laki yang sebelumnya adalah seekor kelelawar.

"Kau punya saudara laki-laki?" tanya laki-laki itu membuka pembicaraan, "Tidak, aku anak tunggal.." jawab miki lembut "Lalu ini..?" laki-laki itu mengangkat T-shirt yang dipakainya, "Oh.. itu, itu baju mendiang ayahku" jawab miki sambil duduk di kursi "Mendiang?" "Ayahku meninggal saat aku masih berumur tujuh tahun" "Oh.. Maaf" Miki hanya menjawab dengan mengangkat kedua bahunya.

Suasana berubah hening saat itu, kegugupan miki hilang begitu saja, sepertinya ia sedikit terbiasa dengan kehadiran laki-laki itu. Laki-laki yang sudah memakai baju itu dengan santai duduk diatas tempat tidur miki, "Hey.." panggil laki-laki itu. Miki mengangkat kepalanya "Aku lapar.." "Kau,aarrrggh.. merepotkan!!" Laki-laki itu hanya melihat miki berjalan keluar kamar.

Tak lama kemudian, miki kembali dengan baki berisi makan malam dan sekaleng jus. "Ini, cepat makan!" miki menaruh baki makanan diatas meja belajarnya, laki-laki itu menepuk kepalanya sendiri, "Bodoh, kalau itu, kau saja yang makan.." "Maumu apa sih?! mau pilih-pilih makanan? pergi saja ke restaurant sana!" "Kau ini, sini, berikan tanganmu!" tanpa izin, laki-laki itu meraih tangan kanan miki, "Ma.. ma mau apa kau?!" dengan sigap, laki-laki itu menggigit tangan kanan miki, perlahan miki merasakan darah di tangannya bergerak ke arah gigitan laki-laki itu.

"A.. Aw!!!" Miki menarik tangannya, "Apa-apaan sih!" laki-laki itu menghapus darah yang masih ada dimulutnya. Miki sangat terkejut melihat apa yang dilakukan laki-laki itu, lalu ia melihat tangan kanannya yang berlumuran darah dengan mata terbelalak, "Salahmu sendiri menarik paksa tanganmu, aku kan belum menghentikan aliran darahnya.." laki-laki itu memalingkan tubuhnya dengan santai, tiba-tiba 'Bruk' dengan terkejut laki-laki itu membalikkan tubuhnya.

"Ya ampun!" laki-laki itu segera menggendong tubuh miki yang tak sadarkan diri, membaringkannya diatas tempat tidur dan dengan segera menghentikan aliran darah yang keluar dari tangan miki. "Dasar payah, baru dihisap sedikit saja sudah pingsan.." ucap laki-laki itu sambil berjalan kearah balkon, dan menutup pintu kaca kamar miki.

***

"Huaaah.." Saat bangun di pagi harinya, miki langsung melihat kearah sekitarnya, memastikan apakah kejadian yang ia alami semalam adalah mimpi atau memang kenyataan. Perlahan miki turun dari tempat tidurnya. "Ah!" Miki sedikit terkejut kakinya menyentuh tangan yang terkulai lemas, "Ternyata bukan mimpi.." ucap miki sambil menatap laki-laki yang tidur bersandar di kasurnya. "Wajahnya, lucu juga.. hihihi" Miki segera mengambil selimut di kasurnya, dan menyelimuti laki-laki yang sudah menghisap darahnya.

"Ibu.. Aku berangkat sekolah" "Hati-hati ya.."

Baru kali ini miki mengawali hari dengan senyum lebar di bibirnya, sambil memegang sekantung kue yang akan diberikannya pada rey, ia berjalan dengan penuh semangat menuju sekolah.
'brak!' "Selamat pagi rey!!" Rey yang baru kali ini melihat miki sangat ceria sangat bingung mendapatinya, "Ini hutangku, kue buatanku sendiri..!" miki menyerahkan bungkusan kue itu, dengan speechless rey menerimanya. Tanpa banyak omong, miki segera meninggalkan ruang perpustakaan.
Kemudian Rey memperhatikan sebungkus kue ditangannya, "Kue buatan sendiri ya? ini sih cupcake yang biasa aku beli di toko depan, dasar miki" tetap saja rey melahap habis kue itu, walaupun bukan buatan tangan miki.

Di rumah, laki-laki itu membuka matanya, mendapati miki tak berada dikamarnya. Dia panik sampai ia melihat satu halaman buku tulis yang ditinggalkan di atas meja belajar.


Perasaannya lega setelah membaca surat dari miki. "Jadi namanya miki.." laki-laki itu tersenyum kecil.

TO BE CONTINUED

Minggu, 08 Mei 2011

My Vampire

CHAPTER 1

'Drap drap drap' "Huh! Kenapa juga harus aku yang kena hukum" Miki terus menggerutu sepanjang jalan. Perpustakaan adalah tempat tujuannya. "Haaaaah" Miki menghela nafas panjang dan segera membuka pintu perpustakaan. 'Krieet' 'Brak!' dibantingnya pintu perpustakaan sebagai pelampiasan kekesalan miki. "Miki, miki .. kau lagi" sapa Rey pengurus perpustakaan yang juga teman semasa kecil miki. "Pasti sedang pelajaran bahasa inggris kan? hahaha.." lanjutnya sambil meledek. "Diam kau!!" sahut miki ketus, miki berjalan menuju ke rak-rak buku yang sudah menantinya. "Sepertinya disitu bukan tempat kamus" ucap Rey sambil menaruh dagu ditangannya. "Aaah! Terkutuk dengan kamus!" "Hahaha.. berapa kosa kata lagi yang harus kamu salin?" " Aaaaah! Untuk saat ini, tolong! Jangan bahas itu!!" Teriak miki kesal. Bersamaan dengan itu, rey menarik secarik kertas dan menulis sesuatu "Miki!" panggil rey sambil memperlihatkan tulisannya 'JANGAN BERISIK' "Bagaimanapun ini perpustakaan.." lanjutnya sambil meminum secangkir kopi. "Aku tak habis pikir kenapa aku harus kenal dengan orang seperti kau!" balas miki dengan nada sinis "Takdir tak bisa dipungkiri.." Rey mengambil sebuah majalah dan mulai membacanya.

Miki mulai menjelajahi seluruh rak buku satu-persatu sambil sesekali melirik ke arah rey yang asik membaca majalah bulanan. Sampai ia terhenti pada satu buku, tak banyak pikir miki segera membuka buku itu dan membacanya dengan tenang. Sudah lebih dari satu jam pelajaran miki berada di perpustakaan membaca buku temuannya itu. 'BRAK!' Sontak, rey menoleh ke arah pintu. Seorang guru bertubuh tegap berjalan menghampiri miki yang tengan serius membaca buku.
"Sedang baca apa?!" Guru itu berdiri tepat di belakang miki.Ia hafal betul suara yang menggelegar itu. Pelan-pelan miki memutar tubuhnya, memastikan apa benar suara tadi adalah suara guru bahasa inggrisnya.
"Apa yang sedang kamu baca !?" pak guru tak segan merebut buku yang berada di meja miki.
"Cara memelihara hewan buas" pak guru membaca judul buku itu, "Apa ini ?! Memangnya kau mau pelihara apa?! Harimau? Macan? Otakmu saja tidak becus!"
"Ma.. ma.."
"Kamu pikir untuk apa bapak menyuruhmu kesini hah?!" "sa.. saya.."
"Maaf pak, buku itu saya yang memeberikannya pada miki" Rey memotong ucapan miki, "Tolong jangan kamu berikan anak ini buku yang aneh-aneh" wajah miki berubah bingung menatap rey.
"Sekarang, miki! Kerjakan tugas yang bapak suruh! Satu jam lagi, bapak mau tugas itu sudah ada di meja bapak!" "I.. iya pak.." Jawab miki ketakutan.

Guru bahasa inggris itu segera meninggalkan perpustakaan. 'Blam!' ia membanting kencang pintu perpustakaan.

Keadaan menjadi hening seketika
"Terima kasih" Ucap miki halus "Untuk apa?" tanya rey singkat
"Sudah menolongku.." "Merasa tertolong? kalau begitu aku minta im..." "Pulang sekolah nanti aku traktir!" lanjut miki dengan nada sedikit kesal "Aku tidak minta ditraktir" "Apa maumu ?!" "Buatkan aku kue" "Hah?! Memasak nasi saja aku belum pernah!" "Bukan urusanku.."
"Aku menyesal berterima kasih padamu" Rey hanya membalas dengan senyum tipis di bibirnya.

***

'Klontang' Dengan sangat lamban miki berjalan pulang sambil menendang kaleng minuman soda.
"Betapa sialnya hari ini, dihukum saat pelajaran bahasa inggris, disuruh buat kue, dimarahi guru, pulang sore karena dapat pelajaran tambahan.. Aaah tak pernah ada yang istimewa dalam hidupku!!" miki terus bergumam sendirian.

"Aku pulaang.." "Selamat datang.." sambut ibu, "Kamu dapat pelajaran tambahan lagi?" "Begitulah.." tanpa banyak bicara miki langsung masuk ke dalam kamar. "Selamat malam ayah.." sapa miki terhadap foto mendiang ayahnya. "Haaaaaahh..." miki segera merebahkan tubuhnya diatas kasur "Buat kue, aku mana bisa" ia memiringkan tubuhnya sambil berpikir, "Aaah! Untuk apa aku susah-susah buat kue, beli saja dan bilang kalau itu buatanku!" miki kemudian berdiri dan menghadap cermin yang tinggi sambil bergaya "Yeah miki kau memang jenius!!" 'Drap drap drap' miki menuruni tangga, buru-buru mandi dan segera keluar rumah.

"Miki! Mau kemana kamu?" "Toko kue sebentaaar..!" Teriak miki sambil berlari keluar rumah.

"Hmm.. kira-kira kue apa ya yang cocok" miki memilih-milih kue yang ada di toko itu. "Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang penjaga toko kue, "Hmm.. aku mau beli kue, yang kira-kira itu terlihat seperti buatan sendiri, ada?" wajah penjaga toko itu berubah bingung setelah ditanya seperti itu.
"Bagaimana kalau choco cupcake?"
"Itu yang seperti apa?" "Kue coklat biasa.." "Oh, oke, itu saja, aku beli lima saja deh"
"Dua puluh lima ribu rupiah, terima kasih.." ucap kasir toko 'Slab' pintu geser otomatis tertutup.

"Sial, aku pikir tak semahal ini.." miki merapihkan uang kembalian dari toko kue itu, tiba-tiba saja ia melihat sesuatu di dekat pot bunga toko itu. "Apa itu?" Miki mencoba untuk mendekati benda tersebut, perlahan ia memperhatikan benda itu dan "Wow! ini.. ini kan.. aku bawa pulang saja ah.." miki segera pergi dari situ dan pulang dengan membawa benda yang ia temukan tadi. "Aku pulang.." 'drap drap drap' dengan cepat miki menaiki tangga, dan masuk kekamarnya.
'Srak' ia menaruh belanjaannya dengan kasar diatas kasur, ia langsung duduk di depan meja belajarnya dan menaruh benda tersebut diatasnya.
"Kamu kasihan sekali.." "Hmm.. aku namakan kamu apa ya" Sejenak miki berpikir "Ah! Miko, hihi kamu cowok atau cewek ya? ah sudahlah" Benda tersebut terlihat sangat tak berdaya.
"Kamu lapar ya..?" Miki langsung mengambil kantong plastik yang ada di kasurnya, dan membuka satu cupcake yang dibelinya tadi. Ia mencuil kecil cupcake itu, dan memaksa benda itu memakannya. "Kamu ga mau ini ya? haaah.." miki sangat kebingungan, dan segera meraih handphonenya.

'Hei! Kelelawar itu makannya apa sih?'

Send to Rey

Delivered

Tak sabar miki terus melihat handphonenya

'dret dret' handphone miki akhirnya bergetar

'beri saja ia darah hahaha'

"Darah ya?" miki melihat ke arah benda yang tadi ia pungut di depan toko yang ternyata adalah seekor kelelawar. "Baiklah! aku akan menolongmu miko!!" Miki kemudian menutup handphone flipnya dan mengobrak abrik laci meja belajarnya. "Ini dia jarum penitinya!"

Dengan sangat yakin, ia menusukkan jarum peniti ke ujung jari telunjuknya 'cus' "aw.." Setitik darah keluar dari jarinya, dengan sigap ia langsung membuka mulut kelelawar itu, dan memasukkan jadi telunjuknya.

Tiba-tiba saja mata kelelawar itu terbuka dan terlihat segar, miki mulai merasakan darahnya dihisap oleh kelelawar itu yang terlihat semakin membesar. Miki speechless melihat keadaan kelelawar itu. Lima menit sudah darahnya dihisap, dan "Haa... Haaaaaah.. Kyaaaaaaaaa!!!!!"
Miki teriak sekencang-kencangnya bak melihat hantu.

Bagaimana tidak, kelelawar kecil yang tak berdaya tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang tak berbusana berada diatas meja belajarnya. 'drap drap drap' "Ada apa miki?" Tanpa mengetuk ibu langsung masuk ke kamar putrinya yang sedang histeris. "Aku tertusuk jarum.." dengan sangat pandai miki menyembunyikan keadaan itu. "Ah, ibu pikir kamu kenapa, buat kaget saja" "hehehe" miki memasang tampang tanpa dosa didepan ibunya. 'blam' ibu keluar dari kamar miki.

'wuss' Miki membuka selimut yang menutupi laki-laki itu di belakang tempat tidurnya. "Kyaaa! Sebaiknya kau pakai selimut itu!" "Haaah.. merepotkan saja.." Ucap laki-laki itu dengan santai "Apa?! merepotkan ?! Gatau diri! Kau kemanakan miko?!"
"Miko miko.. jangan seenaknya memberi nama, aku itu punya nama!"
"Heh! siapa juga yang memberimu nama! cowok mesum!"
"Heeh..! kau yang memungutku, jadi kau yang harus tanggung jawab!"
"Hei.. !! si.." "Yang kau panggil miko ya aku, yang kamu pungut tadi itu aku!" laki-laki itu memotong ucapan miki.
"Aku memungut kelelawar bukan cowok mesum tanpa busana sepertimu! memangnya aku buta..!" "Kelelawar itu ya aku, bodoh!" Keadaan hening seketika.


to be continued

Rabu, 04 Mei 2011

exist only in my dreams, or they really real?

Kalian pasti pernah dengar, apa itu lucid dreaming bukan ? ya, keadaan dimana kita sadar bahwa kita sedang bermimpi. Lucid dreaming bisa juga disebut 'Dreambending' atau pengendalian mimpi. Dimana kita sebagai dewa dalam mimpi kita sendiri, dan tentu saja itu tidak semudah yang kalian bayangkan. Kita harus membuat alam bawah sadal kita tetap bangun, sedangkan seluruh raga kita tertidur.

Oke, bukan itu yang ingin aku bicarakan. Apa kalian pernah mendengar 'Alter Ego' ? Alter Ego adalah Kepribadian ganda terbentuk dari rasa traumatik masa kecil yang biasanya terjadi antara umur 4-6 tahun. Penderita menghibur diri sendiri dari sesuatu yang menyakitkan dengan menciptakan kepribadian lain buat menampung semua perasaannya. Dengan kata lain anak berusaha melindungi dirinya dari hal yang kurang mengenakan yang pernah dialami.


Nah, sekarang. aku punya sedikit cerita yang berhubungan dengan keduanya. Lucid Dreaming dan Alter Ego.

Aku pernah mempunyai seorang teman yang mengaku bahwa dia pernah melakukan lucid dreaming. Walaupun tidak sering, tapi dia pernah melakukannya, bahkan ia berkenalan dengan seseorang dalam mimpinya, dan berlanjut. Diapun, mengakui bahwa ada sesuatu yang sedikit aneh dalam dirinya. Ia terkadang tidak menyadari suatu hal yang terjadi pada dirinya, terlebih saat ia merasa tertekan.

Dan pada suatu hari, dia bercerita padaku. Saat ia tertidur, dan bermimpi (saat itu ia tidak melakukan lucid dreaming) tetapi ia merasakan bahwa saat itu dalam mimpinya seperti kenyataan. Di dalam mimpinya itu, ia bertemu dirinya sendiri dalam sosok laki-laki (temanku itu perempuan) dengan wajah sedikit pucat, menatapnya dan tersenyum. Sosok itu sama sekali tidak berbicara sedikitpun. Ia juga tidak dapat berbicara sepatah katapun.

Selang beberapa hari, ia juga mendapat mimpi yang terlihat seperti nyata, bahkan ia dapat merasakan setuhan dari benda-benda di sekelilingnya. Ia mengaku bahwa ia bermimpi berada di sebuah rumah dan terdapat beberapa orang disana. Ia melihat ada satu orang laki-laki remaja yang kelihatannya laki-laki itu adalah biang onar karena terlihat dari wajahnya yang tersenyum licik terhadap temanku itu.

Ia melihat tangan laki-laki itu ditarik paksa oleh seorang perempuan yang usianya lebih dewasa darinya, sekitar 21-23 lah. Perempuan dewasa itu tadi terlihat seperti ingin memarahinya, terlihat dari wajahnya yang kesal dan sepertinya ia bersifat sangat tegas terhadap apa yang terjadi. Dan, kalian tau, perempuan dewasa itu tadi memiliki wajah yang sama persis seperti temanku itu. Hanya saja perempuan dewasa itu lebih tegas dan cenderung emosian.

Terpaku oleh itu, temanku tiba-tiba digandeng oleh seorang anak kecil dan mengajaknya jalan-jalan. Lagi-lagi, anak kecil itu memiliki wajah yang sama persis dengannya. Mereka berempat (dengan laki-laki di mimpi sebelumnya) seperti bersaudara. "WOW !" kataku "ini seperti sebuah cerita dalam sebuah film, mimpi ini penuh dengan teka-teki!!"

Anak kecil itu tak banyak bicara, hanya saja ia terlihat sangat manja. Tak perlu ditanya lagi, temanku itu sangat bingung, apakah ini ada kaitannya dengan menghilangnya kesadaran temanku saat merasa tertekan dan posisinya digantikan oleh orang-orang di dalam mimpinya itu (alter ego)? atau Mereka itu adalah saudara-saudaranya ? atau Orang-orang yang ingin bertemu dengannya ? ataukah itu hanya mimpi ?

mungkin orang-orang awam akan mengatakan "Ah, mimpi cuma mimpi itu hanya bunga tidur"
tetapi mereka juga bisa mengatakan "Mungkin kamu sedang memikirkan dirimu sendiri, makanya semuanya seperti dirimu"

Percaya atau tidak, aku menganggap mereka itu dalah 'Alter Ego'

Based on TRUE STORY

delianti

Sabtu, 23 April 2011

SOCIAL 5 CREW

WE ARE SOCIAL 5

Wow ! tak terasa, kita semua sudah melewati masa-masa paling menegangkan, (baca : UN).
Tanggal 16 Mei 2011 nanti udah pengumuman untuk kelulusan, 3 tahun ini, bener-bener ga berasa banget buat gue.

1 tahun di X.10, 1 tahun di XI IPS 1 (I love u Mrs. RARAS <3)!! dan 1 tahun di XII IPS 5 (I love u guys !! ) hahaha.. XD

and now, I will tell how the people in my last class :) yup ! This is SOCIAL 5 CREW.
starting from the first absent yeah ! \m/



1. ABDULLAH SAFEI


Biasa dipanggil "pe'i" lol ~ paling sering di ledekin sama pak Michael. kalo lagi di ledekin, pasti dia liat-liat ke langit-langit. Entah apa yang diliatin, mungkin dia nungguin cicak bertelur. "apa ? anak 'THE JAK' ?" YOI ! bener banget, liat aja fotonya, T-shirt orange, fotonya dipinggir lapangan. ckckckck.. jadi inget waktu gue mencak-mencak gara-gara dia kabur pas mau shooting film kelas, gara-gara the jak main. huh ~








2. ANDO RAYMOND


Absen kedua, temen gue dari kelas XI. Seksi kaos kelas dan apa lagi ya .. =.=
waktu shooting film kelas dia jadi apa ya ? gue lupa. Pokoknya di kelas ada yang suka aja sama nih orang.. au dah siapa. hahahaha XDD
















3. ANDRI SETIAWAN


Kalo di kelas, dipanggilnya "apenk" (andri gepeng) a.k.a aki-aki ! XDD buhahahaha ~
Temen berantem gue kalo di kelas, duduknya dibelakang gue. Orang paling jail dan paling tipis di kelas, lihat betapa miripnya dia dengan aki-aki ? (kidding) hehe. kapan lagi gue panggil lo aki-aki, ya ga ki ? lol ~ tapi kalo lagi ulangan baik juga sih, kalo dia ngebet, pasti dikasih tau .. XDD














4.CHRISTIE IMMANUELLA


Panggilannya "Ella" temen sebangku gue dari kelas XI ! haha~ orang yang paling sering nyiksa dikelas. Suka banget nyubit-nyubitin gue, dan orang paling jago kalo disuruh nagihin iuran kelas. beeh !! galak banget deh pokoknya. tapi sebenernya dia baik kok, walaupun suka cubit-cubit. Ella, adalah orang yang paling sering banget cerminnya dipecahin. tapi dia tetep sabar (baca : ngamuk) lol ~ piss ^^v.
kalo udah di malang, jangan lupain aku ya mbak ella !! :')















5. DANIEL AGUSTINO


Si besar ! sumpah, jempolnya tuh gede bangeet .. hahaha liat aja jari tangannya, besar bukan ? pemeran utama waktu film kelas. oh iya gue baru inget, kaset gua balikin helm ubur-ubur ! =,='
Orang ini, bisa dibilang aga bokep, atau bokep banget ya. Udah gitu, dikelas kerjaannya ngobrool mulu ! heran gue. hahaha padahal menurut gue, dia lumayan pinter loh, tapi malesnya itu loh naujubilaaaah ~














6. DEGA DEWANGGA


Aduh, gue ga ada foto lo deg. Di FB lo juga ga ada. Terpaksa lah gue crop dari foto kelas. hehe, kereaktip kan gue !!
Ini temen gue dari kelas XI juga, ga banyak tingkah juga sih.. jadi bingung mau bahas apa. hehehehe .. :p

















7. DELIANTI KURNIASARI


hehe, ya.. inilah gue. sekertaris kelas (yang ga bertanggung jawab) karena suka lupa nulis absen kelas. hehe :3 maafkan aku ~
sesuai foto, sayalah yang menjadi penulis skenario, director, dan cameraman dalam film kelas yang kejar tayang selama 1 minggu. lol ~ don't forget me guys ! :D
















8. DENY INDRA SETIARDI


Kalo sama pak Michael, dia dipanggil "deny manusia ikan" lol ~
kalo pagi, baru masuk kelas, tasnya semplangin ke depan kata Ella "kayak loper koran" lol ~ weet !! jangan salah, tampang boleh kalem, tapi dia juga anak the jak !
ya.. satu paket lah sama Pe'i. hahaha..











9. DESTRIANA MUTIA


Apapun yang gue lakukan dan gue hasilkan pasti dibilang ALAY sama dia. mulai dari gambar gue, desain kaos gue dll. ya.. gue sih gamau adu bacot ya, yang penting orang tau gimana skill gue. hahaha ~ don't want a lot of comments lah about her, dia kan anak gahol gela geeetooo ~ butt ant !!









10. DIDIT SAMIAJI


"abruuur abruur" ya, begitulah kalo dia ngomong. hehehe.. dia ini sesepuh di social 5. lol ~~ kocak dah pokoknya. hahahahahah ~


















11. DWIMAS STYAWAN


YEY ! inilah supel helo kita ~ XDD
cowok ndut yang termanis dikelas, lihat saja senyumnya, bikin melting. Rumahnya deketan loh sama gue *bangga* hahaha ~
anaknya lucu banget, kalem pula. waktu UN, dudukya persis di belakang gue, dan kita tuker-tuker jawaban deh. hihi
















12. ERNY LAMTIUR SINAGA


Dia juga temen sekelas gue dari kelas XI .. :)



















13. FEBBY WIDYANINGSIH


Paling seneng banget kalo ngegencet gue, Ella juga ! awalnya, gue kira Febby itu orangnya jutek, serem, dan gimanaaaa gitu. gataunya, ga sama sekali ! asik banget kok orangnya. sering banget gue isengin kalo dia lagi dengerin MP3 di HP nya. hehehe... dan dia paling sensitif kalo ada yang bilang "BAGUS" wkwkwkwkwk ~ karna itu nama mantannya. lol ~















14. GABRINA YULI SEMTYA


Dipanggilnya Geby, gue sih manggilnya geboy. hahaha~ temen sekelas dari XI juga dan bendahara kelas, paling riet kalo udah ada iuran kelas. nagih-nagihin deh berdua ella.. XD
Dia ini anak MD (Modern Dance) loh ! wow ~
















15. HELLEN FIDELIA


Hmm.. apa ya, saya bingung mau komentar apa.. hehehehe ~ :p



















16. HENDRI SATRIA PUTRA


WOW ! ada bos mafia~ hahaha .. XD gimana engga, kerjaannya main poker di kelas.. wkwkwkwkwk XDD


















17. INDRA PERMANA SANDI YUDHA


Lagi-lagi anak the jak .. ==' iya, dia satu pake sama Pe'i dan Deny ..
cuma yang ini lebih the jak lagi, nama FBnya aja 'Indra berdarah orenz' lol ~
disekolah sih kalem, gatau deh kalo diluar gimana.. hehe










18. INTAN MARINA


Orang yang paling pagi banget kalo dateng ke sekolah. Gue juga sih.. tapi intan kadang-kadang lebih pagi lagi !!
Dia temen sekelas gue juga di XI. :D kalo dikelas suka di cengin "ntar nangis.. ntar nangis.." wkwkwkwk .. :p Intan juga suka banget sama artis-artis korea, dan pengen banget ke korea. lol ~















19. JOSHUA HAROLD BINTANG


Nah ! ini diaa !! ketua kelas social 5. Joshua, yang biasa gue panggil tatang. lol~
pecinta hamster dan anak pindahan dari penabur. Tapi sebenernya dia SMPnya juga di Yadika sih .. hmm. dia juga ranking 1 di kelas ! kalo ada pr MTK yang susaaaah banget, pasti pagi-pagi udah pada ngerubungin mejanya tatang. lol ~
logat sundanya kental banget, jadi suka lucu .. hihihihi ~ :p













20. MICHAEL


Di kelas, dia dipanggil "engkoh" lol ~ ya, sesuai dengan matanya yang sipit.. hihihi.. piss :p
temen sekelas gua juga waktu dulu, dan sama kayak intan, dia juga suka banget sama artis" dan boyband korea.. !!















21. MARIO BENNY IVANDER


Nama panggilannya adalah "marben" a.k.a mario benny. orang tertinggi dikelas dan orang yang mecahin kaca kesayangannya ella (soalnya itu dari caparnya) hehe..
tapi akhirnya mereka baikan karna gue .. hahahahaha XDD *bangga*

















22. MURSINA PADJER


kalo dikelas dipanggil --> Musrina, musrikna, muslimah, padjer dll .. lol ~
kalo lagi teriak-teriakan dikelas suanyalah yang paling nyaring. wkwkwkwk
kalo dia mau ke kantin, sontak gue dan ella langsung bilang "musrina ! nitip" lol ~









23. NORA FITRI LUMBAN GAOL


nyaaaan.. fitrii, gue ga ada foto lo .. (_ _') huhuhuhu ~ jadi terpaksa saya crop dari foto kelas deh..
fitri ini, duduknya sama daniel, persis di depan guru, sering banget berantem sama daniel ! wkwkwkwkwk.. anaknya pendiem.. -,-

















24. NORIS ANDYANTORO


Percaya atau tidak, dia adalah wakil ketua kelas !! paling susah kalo udah urusan bayar membayar, tanya ella !! lol ~


















25. NOVIA RANIE TARIGAN


hmm ... saya bingung mau komentar apa, hehehe :p
novia rani itu satu paket sama didit.. o.O kadang" satu paket juga sih sama musrina.. hmmm ..

















26. RANU ANGGRIYANTO


Ranu adalah pecinta burung ! (ah.. ambigu) --'
ga beda jauh sama tatang soal hobi miara hewan, mulai dari hamster sampe burung. lol ~



















27. RENDI LEONARDO


Nah, yang ini.. gue sama ella suka manggil dia "rendut" karna tubuhnya yang ndut-ndut gimanaaa gitu. lol ~
cowok terdiam di kelas, ga neko-neko deh.. walaupun kadang suka malas.
sering banget gue suruh bawa laptop ke sekolah, bhahahaha XD dan rendut juga suka curhat sama gue dan ella, dia duduk sebangku sama aki-aki, tepat di belakang kursi gue dan ella.














28. RIESKA YUNASTI


Yang satu ini, sekertaris kelas juga sama kayak gue, kalo agenda kelas ngilang, gue sama riska yang keliling nyariin tuh agenda, wkwkwkwk.
Dia juga dipanggil ibu kantin, soalnya pas PM (pemantapan materi) dia jualan snack di kelas. hihi ~ "Riskaa ! gue pesen chuba keju dua, sama biskuat coklat ya.." lol ~













29. RONALD HARYANTHO


Yang ini, ehem .. pasangannya Rieska, kemana-mana berdua. Makan bekel berdua, untuk ke ke toilet ga berdua. piiss .. ^^v
suka dipanggil "nenggolan" sama Ella. Yang paling gue suka, pas dia nyanyi "ku kecup keningmu" pake logat batak. kocak abis ! sumpah .. hahahaha XDD

















30. SINGGIH ADI W.P


Gua ga ada fotonya singgih, dan ga ada FBnya. Terpaksa saya crop foto kelas, udah gitu nyempil banget lagi. ==' hhh..
Yang ini, kalo di kelas dipanggilnya "sugi" kayak nama guru fisika deh.
satu paket sama Marben, wkwkwkwkwk .. suka lucu sih kalo di kelas. Temen-temen yang lain, kalo lagi ngecengin dia pasti sebut-sebut "gigi". wkwkwkwk, mau tau kenapa, tanyakan pada orangnya. lol ~















31. SAMUEL RIO NAPITUPULU


Dipanggilnya "samule" sama gue. lol ~ Dia ini temen sebangkunya Tatang a.k.a Joshua. Suka ditegur guru karna ketiduran di kelas. lol ~

















32. WIDA MARULI PAHURSIP


Yup ! alasan yang sama, ga punya fotonya, ga ada FBnya. =,=
gatau kenapa anak-anak kelas suka pada sewot sama si wida ini, termasuk gue. mungkin emang karna dia ngeselin kali ya.. hmm..














33. YUDHA IBNU SALAM


This is the last absent, Yudha. Katanya sih vocalis, di kelas kerjaannya nyanyi mulu, mulai dari lagu pop sampe dangdut. ckckckck ...
Sampe lagu yang lagi hits saat ini, chaiya-chaiya. lol ~





























Fuuh .. akhirnya selesai juga gue ngebahas 33 orang di social 5.
Berkarakter bukan ? :D

love, sorrow, tears and happiness we've spent together

Sebentar lagi kita akan lulus, dan kita akan meninggalkan semua masa-masa bahagia kita selama di SMA. Setelah itu, kita baru akan memulai kehidupan di dunia yang sebenarnya.

never forget all the trips we have been through. because actually, there never was a goal, there is only a journey.

Tetaplah berjalan menuju impianmu.

=> JIKA TUA NANTI KITA T'LAH HIDUP MASING-MASING, INGATLAH HARI INI <=















creative write by : Delianti

Jumat, 22 April 2011

ONE DREAM ACT 2

Len


Shina merebahkan dirinya diatas kasur. “Haaah..” ‘tok.. tok.. tok..’ suara pintu kamar yang diketuk. “Shina, makan malam..” ajak ayah “Aku ngantuk yah, aku mau tidur saja..” jawab shina sambil menutup wajahnya dengan bantal. “Hmm.. baiklah” ayah menaikkan kedua pundaknya dan menutup pintu kamar.

Shina memandangi langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Perlahan-lahan, kedua matanya mulai terpejam. Dalam hitungan menit, shina mulai tertidur. Saat ia belum terlelap, kedua telinganya terasa berdengung, seperti mendapat tekanan dari luar. Tubuhnya pun menjadi sulit untuk digerakkan, shina juga mendengar suara-suara aneh yang tak tau dari mana datangnya. Sampai ia menemukan sebuah lorong yang sempit dan gelap. ‘Aku dimana?’ ucap shina yang sangat kebingungan. ‘Sumpah, gelap banget’ lanjutnya. Shina melihat ke sekitarnya, tidak ada apa-apa hanya ada dia dan sebuah lorong sempit. Shina tak tau apa yang harus dilakukannya. Ia sangat tidak yakin apakah ia harus memasuki lorong itu, dan pada saat ia menoleh kebelakang.

‘BUM!’ “Huaahh..” Shina merasa tubuhnya seperti dijatuhkan dari langit ke tujuh. Nafasnya kini terengah-engah. ‘Tadi itu apa?!’ shina memperhatikan sekitarnya, memastikan bahwa ia sedang berada di kamarnya. ‘Tadi itu mimpi ?’ pikirnya. Shina semakin bingung dan penasaran, apa yang sedang terjadi.

‘BRAK!’ Shina membuka pintu dengan terburu-buru, bergegas ke dapur dan menuangkan segelas air. ‘glek glek glek’ shina berdiam diri sejenak menenangkan pikirannya dengan nafas yang masih sedikit terengah-engah. “Shina? Tadi kamu bilang kamu ngantuk, ayah pikir kamu sudah tidur..” ucap ayah yang mengintip ke arah dapur. Shina sama sekali tak menghiraukan ucapan ayahnya. Ayah hanya menatap heran gerak-gerik anaknya, seperti sedang kebakarang jenggot, namun ayahnya sadar kalau anaknya tidak memiliki jenggot. Shina kembali berjalan menuju kamar ‘BRAK!’ ditutupnya pintu kamar dengan sangat kencang.

Tanpa banyak berpikir, shina segera memejamkan kembali kedua matanya berharap ia tiba di tempat yang sama. ‘Oke, aku akan memulai perjalananku’ dalam benaknya.

Sepuluh menit berlalu, tetapi shina tak merasakan apapun seperti sebelumnya. Ia membuka kedua matanya, “Kenapa ga bisa sih ?!” sekali lagi ia memejamkan kedua matanya, dan tak terjadi apapun. “Ayolaah... seperti tadi...” Shina mengangkat tubuhnya ke posisi duduk. Shina menarik nafas dan membuangnya. “Mungkin aku harus rileks..” sekali lagi shina menarik nafas dan membuangnya. Perlahan-lahan, ia membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya. ‘Aku harus bisa !’ ucap shina dalam hati.

Beberapa detik setelah ia tertidur tenang, ia mulai merasakan hal yang sama seperti sebelumnya, ditambah tubuhnya terasa seperti melayang di langit.

Dan harapan shina untuk tiba ke tempat yang samapun terwujud. Shina telah melewati tahap pertama, dan yang harus ia lakukan adalah melewati lorong tersebut.

Shina kembali menarik nafas dan membuangnya, ia mencoba untuk melewati lorong tersebut ‘Aku ga boleh takut ! ini Cuma mimpi..’ Shina meyakinkan dirinya. Perlahan ia melangkahkan kakinya dengan sangat hati-hati. Wajahnya tampak tegang, dan tangannya sedikit gemetar. Shina tak memberanikan dirinya untuk menoleh ke kanan ataupun ke kiri. Pandangannya terus lurus ke depan, sesekali ia menatap ke arah kakinya yang sedang melangkah. Cukup lama ia berada dalam lorong itu, dan alhirnya ia melihat satu titik sinar, semakin lama, semakin besar dan membias sangat terang. ‘Kyaaa !’ sebuah angin yang sangat besar menghantam tubuh mungil shina. Shina melindungi wajahnya dengan kedua tangannya. “Angin apa itu tadi?!” ucap shina yang sedikit ketakutan. Perlahan ia menyingkirkan tangannya, apakah yang dilihatnya ?

***

Sebuah perkotaan, ramai dengan orang-orang yang sedang berlalu-lalang di dalamnya. “Woaaah....” sekejap, shina terkesima dengan apa yang dilihat oleh kedua mata kepalanya. Shina melangkah maju, dia melihat ke kanan, dan ke kiri. Tidak seperti kota biasanya, banyak perbedaan disini. “Wow ! itu kan ! Ruki vokalis band terkenal dari jepang ! kereen !!!!” shina sangat terpukau dengan keadaan di sekitarnya. “Kota apa ini ? kenapa orang-orang yang ingin aku temui semuanya ada di sini..?”

Ia tampak bingung dan senang. Shina menyentuh benda-benda disekitarnya, mesin pendingin minuman, tiang-tiang, bahkan tanaman yang berada di pinggir jalan. “Ini nyata ? keren..” shina terus berbicara pada dirinya sendiri. “Tunggu tunggu..” tiba-tiba langkah shina terhenti. “Bukan ini tujuanku, seharusnya aku tidak disini !” shina bertolak pinggang. “Lalu, seharusnya kamu kemana ?” ucap seorang cowok yang berada di belakangnya. Shina menoleh ke belakang, ia melihat seorang cowok berpostur agak tinggi, dan berambut shaggy dengan pantulan cahaya di wajahnya.
“Ka.. kamu..” Shina sangat mengenal sosok itu, perlahan-lahan pantulan sinar di wajah cowok itu menghilang. “Aku ? kenapa?” tanya cowok tadi sembari menunjuk dirinya sendiri. “Lo ! iya lo !” shina menunjuk-nunjuk wajah cowok itu. “Gue mau buat perhitungan sama lo!” “Hah? Memangnya kenapa? Ada apa denganku ?” “Gara-gara lo, hari ini gue jadi linglung, gara-gara lo, gue dihukum disekolah ! Gara-gara lo, gue.. “ tiba-tiba cowok itu memegang tangan shina yang tak sopan menunjuk-nunjuknya. “Hey hey hey ! kenapa semuanya gara-gara aku ?!” Shina menarik tangannya, “Karena kamu selalu datang ke mimpi gue ! dan bertanya namamu, namamu, namamu tanpa memperlihatkan wajahmu ! dan tiba-tiba lo ilang gitu aja !” Ucap shina penuh kekesalan. “Heeey, itu salahmu sendiri kenapa kamu terbangun..” ucap cowok itu dingin. “Kok jadi lo yang sinis sih .. !” “Kamu sendiri tidak sopan, baru datang sudah marah-marah saja..” balas cowok tadi tanpa melirik sedikitpun pada shina. “Aku kesal ..” ucap shina mereda, cowok itu akhirnya melirik shina dan sedikit kasihan. Keadaan menjadi hening seketika.

“Um.. jadi, boleh aku tau namamu siapa ?” si cowok memulai pembicaraan. “Kenapa sih, lo selalu nanya siapa nama gue ?!” shina kembali membentak “Ya.. karna aku tidak tau siapa namamu..” “Aaahh .. oke, jelaskan dulu dimana gue ?” “Mimpi..” jawab cowok itu singkat. “Mimpi ?” “Iyap..” “haha..” shina memaksakan dirinya untuk tertawa “Ga, ga mungkin, ga mungkin sebuah mimpi itu jelas seperti ini.. !” lanjut shina. “Kenapa tidak?” “Ya ga mungkin dong, mimpi itu...” ‘PLAK’ sebuah tamparan mendarat di pipi kiri shina. Shina bengong dan tampak bingung. “Sakit ?” tanya cowok itu, shina hanya menggelengkan kepalanya. “Jadi kesimpulannya, ini adalah mimpi titik..” Jawab cowok itu santai dan meninggalkan shina.

“Tu.. tunggu ! namamu, siapa?” Cowok itu menjabat tangan kanan shina dan memberi tau namanya “Aku len..” sambil tersenyum. “Namamu.. shi.. uung, shii..” “Shina !” shina melengkapi perkataan len dan berusaha melepas jabatan tangannya. “Bagaimana kalau kita jalan-jalan sebentar, shi.. uung.. shii..” “Shina!” shina kembali melengkapinya, “Ya, shina..” tambah len. Shina memasang wajah sedang berfikir “Um.. baiklah” shina menyetujuinya.

Saat mereka berdua sedang berjalan-jalan. “Hey shina..” “Apa ?” tanya shina sambil melihat-lihat sekelilingnya. “Kamu baru pertama kali datang kesini ya ?” “Iya..” Jawab shina singkat “Memangnya kenapa ?” tambah shina. “Ga kenapa-kenapa, habisnya kamu terlihat norak.. hahahaha” “Maksud lo?!” wajah shina sedikit memerah karena malu. “Ga, ga kok aku bercanda.. hahaha” “Huh..” Shina menyimpan kekesalannya. “Hey len..” “Ya?” “Kenapa semua orang yang ada di sini tidak menghiraukan kita ?” tanya shina sambil melihat ke arah orang-orang yang terus berlajan tanpa melihat sekitar mereka. Len duduk di pinggir trotoar yang sepi “Karena kamu tidak membuat mereka menghiraukan kita..” shina ikut duduk di sebelah len “Gue ga ngerti deh..” “Hahahaha .. yasudah, kamu cari dulu jawabannya, baru bertanya lagi padaku..” Len tersenyum menatap shina dan membuatnya menjadi salah tingkah. Shina memalingkan wajahnya dari len, “Aku mau pulang saja..” Ucap shina sambil meninggalkan len. “Shina ! kamu mau pulang kemana ?” “Ke rumah gue lah!” “Memangnya.. kamu punya rumah disini?” tiba-tiba langkah shina terhenti, kemudian ia membalikkan tubuhnya “Memangnya aku harus punya rumah disini ?!” saat shina kembali membalikkan tubuhnya untuk kembali berjalan, seluruh visual yang ia rasakan memudar perlahan-lahan. Kemudian shina memasuki alam mimpi biasa dan tidak jelas seperti yang ia rasakan sebelumnya.

***

‘NUT NUT.. NUT NUT..’ Suara jam alarm yang tepat berada diatas kepalanya. ‘NUT NUT.. NUT NUT..’ Tangan shina meraba-raba untuk mematikan alarm itu. “Huaaaahh...” shina menguap dan menggeliatkan tubuhnya. ‘Grep!’ shina merubah posisinya menjadi duduk. Shina mencoba untuk mengingat-ingat apa yang ia lakukan semalam, ia mencoba untuk mengingat semua apa yang ia rasakan dalam mimpinya. Dengan cepat ia ambil sebuah buku catatan kosong dan sebuah pulpen. Shina mencatat semua kejadian yang ada dalam mimpinya sampai mendetail.


“Woaaah ! jadi, itu benar-benar mimpi !” shina melihat wajahnya dalam pantulan kaca dan melihat pipinya yang ditampar oleh len. “Ga ada bekasnya.. jadi itu mimpi ?! kereen !!!” Shina terpukau dan senang akan kejadian yang ia alami saat tidur.

Senin, 14 Maret 2011

ONE DREAM

Siapakah Dia ?


"Namamu ?” tanya seorang cowok dengan wajah yang tidak jelas karena pantulan sinar matahari. “Aku .. namaku.. shi.. shi..” “Shina !” tiba-tiba terdengar suara seorang lelaki paruh baya memecah suasana perkenalan itu. “Ayah ?” wajah shina tampak sangat bingung. “Shina ! ayo bangun, kamu tidak sekolah?” Dalam hitungan detik, sosok cowok dihadapan shina menghilang, dan shina terbangun. “uung.. iya aku sekolah yah..” Jawab shina yang berusaha membuka kedua matanya. “Good morning sleeping beauty..” Ledek ayahnya sambil mengaduk secangkir kopi. “Ung..” Shina berjalan tak bersemangat ke arah kamar mandi.

Shina, seorang siswi sekolah menengah atas tingkat dua yang hanya hidup bersama ayahnya sejak ibunya meninggal dunia saat ia berusia enam tahun. Seorang gadis biasa berpenampilan sederhana, tak begitu cantik. Selalu menguncir rambutnya yang menutup bahu, dan berponi. Shina bersyukur masih memiliki ayah, walau kadang-kadang ayahnya sangat menyebalkan, tapi shina tetap bangga padanya.
“Ini sarapanmu..” Ucap ayah semangat sembari menghidangkan semangkuk sereal. “Terima kasih yah..” jawab shina singkat. Ayah menatap dalam-dalam wajah shina. “Se per ti nya putri ayah sedang bingung.. kenapa sayang ?” “... ah ? ga.. gapapa kok yah..” jawab shina kaget, “Yakin ?” “Ya.. yakin kok hehehe” shina memaksakan bibirnya untuk tertawa. “Hum.. baiklah..” Shina kembali melahap sarapannya sembari berfikir, ‘lagi-lagi aku mimpi bertemu cowok itu, dia itu siapa sih ?!’. Shina telah habis melahap sarapannya, dan bergegas untuk berangkat ke sekolah. “Ayaah ! aku berangkat..” “Hati-hati putriku.. !” “Namaku shina ayaah ! bukan putri..” Teriak shina jengkel.

***

Dalam perjalanan menuju sekolah, shina tak henti untuk memikirkan sosok yang ada dalam mimpinya. “Hey ! Shi, na” sapa erika teman sekelasnya. Shina tidak menghiraukan sapaan erika, ia terus berjalan lurus. “Hoooi, shinaaa” erika melambai-lambaikan tangannya di depan wajah shina, “Hooooi !!!! Shinaaa !!” erika berteriak tepat di samping daun telinga shina. “Erikaa !! gue kageet ! astaga, teriak teriak..” Ucap shina dengan nada tinggi. “Lagian, gue panggil ga nengok-nengok..” balas erika sambil cemberut, “Gue lagi bingung niih .. !” Shina mengerutkan keningnya. “Bingung ? bingung kenapa ?” “Gini, akhir-akhir ini, gue sering banget mimpi..” “Tiap hari gue juga mimpi..” celetuk erika. “Dengerin gue duluu !” bentak shina, “Hehehe, oke oke terus ?” “Nah, mimpinya itu tuh sama mulu.. gue ketemu cowok, dan dia nanya..” “Nanya ?” “Iya, dia bilang namamu .. ?” “Erika” sambung erika dengan wajah polos. “E.. eri !!! aaah, bodoh banget sih, tau ah nyebelin ah..” Shina mempercepat langkahnya dan meninggalkan erika. “Ada yang salah ya ? Shina, shina tunggu..”

***

Saat pelajaran, shina berusaha untuk menggambar wajah sosok cowok di mimpinya. “Aaaarrggh..” Shina mencoret-coret gambar buatannya. ‘Aduuh, siapa sih lo.. nyasar ke mimpi gue ! bikin gue penasaran aja !’ ucap shina dalam hati. Shina menjadi tidakk konsentrasi dengan pelajaran matematikanya. Shina memandang langit dari jendela kelasnya, dengan tatapan kosong, dan akhirnya shinapun terlelap.
“Hey, kamu lagi..” sapa seorang cowok yang wajahnya terpantul sinar, “...” entah kenapa, shina tidak bisa mengucapkan sepatah katapun, “Namamu siapa ?” sosok cowok itu kembali bertanya. “Shina !” Terdengar suara bapak-bapak yang sedikit membentak “Shina !” “Aku shina, kamu siapa?” Shina terbangun dan mengigau. Seluruh teman-teman di kelasnya melihat ke arah shina dan menertawainya. Dengan suara yang sangat menggelegar, “Saya bapak rendra guru matematikamu ! Kerjakan soal nomor dua di papan tulis, SEKARANG !” shina diam sejenak, dan “... Haaaah ?!”.
‘Cowok sialan ! gara-gara dia aku jadi linglung, gara-gara dia aku tertidur, gara-gara dia aku mengigau, gara-gara dia aku berdiri di sini mengerjakan soal matematika yang ga aku mengerti ! aarrrgghh !’ Shina terus menggerutu sepanjang pelajaran.

***

Tak terasa, tujuh jam sudah ia belajar di sekolah dan tujuh jam sudah ia menekuk wajahnya. “Shina, lo ga apa-apa ?” tanya erika menghampiri shina “Kelihatannya hari ini lo lagi kesel banget, muka lo.. kusut..” lanjut erika. “ga.. ga kenapa-kenapa kok.. gua mau ke taman bermain dulu..” Shina bergegas meninggalkan sekolah.
‘Klontang’ suara kaleng minuman bersoda yang ditendang oleh shina. Shina duduk di atas ayunan sambil memasang wajah kesal sekaligus bingung. “Pengganggu ! Pengganggu ! Pengganggu ! aaarrrgghh !” Shina berteriak-teriak di taman bermain yang sepi itu. “Gue akan buat perhitungan sama cowok itu ! gue sebel !!” ‘Brak’ shina membanting tasnya. “Akan gue maki-maki tuh cowok ! Gue harus ketemu dia di mimpi, malam ini ! Harus !! aaaarrrgghh.... !” “Heii ! Berisik ! Ga tau orang lagi tidur siang ya !!” Suara seorang ibu yang rumahnya tak jauh dari taman. “Kalau mau teriak-teriak jangan disini ! mengganggu saja..” Lanjutnya. Wajah shina tampak ketakutan “Ma... ma.. maaf ..” Ucap shina dengan suara yang sangat lembut.

Jumat, 21 Januari 2011

ME, YOU AND THIS PLACE

"Valerian !" panggil seorang cewek berambut pendek. "Hey ! seharusnya kamu panggil aku dengan sebutan kakak !" sahut seorang cowok bertubuh tinggi. "Cih ! untuk apa .. " cewek tadi berlari meninggalkan cowok yang dipanggilnya. "Lily ! kurang ajar kamu .. !".

Valerian dan Lily.

Dua orang yang sudah berteman sejak mereka kecil. Valerian, seorang cowok bertubuh tinggi yang sok cool dan Lily, seorang cewek SMA yang usianya 17 tahun, tiga tahun lebih muda dari valerian. Bertubuh kecil dan berambut pendek.

Di sebuah taman yang tidak pernah diketahui orang. Mereka bilang taman itu hanyalah milik mereka, karena mereka menemukannya secara tidak sengaja.

"Hey lily !" panggil valerian "apa ?" jawab lily yang sedang merebahkan tubuhnya diatas rerumputan. "kamu tau tidak .. " tiba-tiba terdiam oleh sebuah dering handphonenya. "tunggu sebentar .. " wajah valerian berubah menjadi serius, lily heran dengan perubahan ekspresi itu. 'ada apa sebenarnya ?' ucapnya dalam hati.

Valerian pergi menjauh untuk menjawab telepon itu. Lily berusaha untuk tidak peduli dengan keadaan itu.

Tiga menit berlalu, Valerian kembali menghampiri Lily. "Siapa ?" tanya Lily "Ah ?  ung .. temen kampus"  jawabnya terpatah-patah. "Oh.." Lily berusaha tak peduli. "Tadi kamu mau ngomong apa ?" lanjut Lily. "Hah ? yang mana ? oh .. engga, ga jadi.." jawab valerian sedikit bingung. "Kamu kenapa sih val ?" tanya Lily dengan sangat heran, "Ga, ga kenapa-kenapa.. Lil, aku .. balik dulu ya.. " "loh ? kok gitu ?! masa aku sendirian disini.. " "aku lupa ada tugas.. " "ah ! payah nih .. yaudah sono balik lo .. !! " Lily memasang wajah penuh amarah "Aku pulang ya, jangan manyun gitu ah ! kayak ubur-ubur lo ! hahahahaha" Valerian beranjak pergi sambil mengusap-usap kepala Lily.

Lily terdiam dengan usapan di kepalanya.

Keesokan siangnya

masuk sebuah pesan di handphone Lily 'lil ! main yuk, ke taman, ada yang mau aku omongin' Lily membalasnya 
'oke, jam berapa?'
'bisa sekarang? aku udah ditaman nih' 
'wetdah, yaudah.. tunggu, mau ngeluarin motor dulu ya' 
'buruan ubur-ubur !' 'bawel!' 

30 menit kemudian, Lily sampai di taman.

"val !" panggil Lily

"lama banget sih lo ubur-ubur.. jalan udah kayak siput" ejek valerian sambil memukul kepala Lily. "sialan ! sekalian aja lo panggil gua seafood .. ! mau ngapain sih ?" tanya Lily sembari mengusap-usap kepalanya sendiri.

"nih !" Valerian memberikan sebuah bungkusan kepada Lily. "Apa nih ?" "Buka aja" Lily segera membuka bungkusan itu. "Ih ...! yogurt !" ucap lily senang sambil menggenggam sebotol yogurt di tangannya. "Ahahaha.. rasanya bener ga tuh ?" tanya valerian yang ikut senang. "Bener kok ! aku suka banget yogurt rasa blueberry.. kok tau sih ?" lily segera duduk dan membuka botol yogurt tadi. "Apa sih yang ga gue tau tentang lo hahaha.." "gombal !" "Balesannya, bikinin aku gelang ya !" Valerian ikut duduk di samping lily "gampang.." .

"Jadi, apa yang mau di omongin ?"  
"Gini, hem... " Valerian berdehem.
Valerian diam sejenak. "apaan sih ?!" Lily penasaran "sebenernya gini.." Valerian mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan sebuah foto. "kamu setuju ga kalo aku pacaran sama cewek ini?"

keadaan hening seketika

"Siapa nih ?!" tanya lily kaget, "Namanya Hana.." Lily terdiam, terkejut mendengar bahwa valerian sudah memiliki kekasih. Lily merebut handphone dari tangan valerian, dan mengamatinya. Sebuah foto seorang gadis berambut panjang dan berponi, berparas manis, dan bersikap feminim.

"...." Lily terdiam, "Jadi.." "Cakep kok !" Lily memotong pembicaraan valerian dan tersenyum. "Namanya hana? satu kampus ?" Lily bertanya seolah-olah tidak ada apa-apa. "Beda kampus kok.." "Oh.. lah? terus kenal dari mana ?" Lily kembali bertanya untuk menunjukkan bahwa dirinya tertarik dengan cewek itu. "Dia teman SMA aku, ketemu pas reunian tahun lalu. dia udah berubah banget.. ! hahaha" Dengan bahagia valerian menceritakannya, Lily hanya menatap rerumputan di depannya.

"Udah berapa lama pacarannya ?" tanya Lily dengan nada dingin. "Ah? .. em.. sekitar 7 bulan.." jawab valerian. "Selama 7 bulan itu, cuma aku yang ga tau ya? hahaha" Lily memaksakan bibirnya untuk tertawa. "..." Valerian terdiam.

"Kenapa diam ?" tanya lily, "engga, ga kenapa-kenapa.." 

Keadaan hening. 

Lily melihat jam tangannya, "Aku mau pulang ah.." Lily berdiri dan bergegas pulang. "Yasudah.. hem .. hati-hati, jangan ngebut-ngebut bawa motornya." "Weis ! adenya Valentino Rossi ga boleh kalo ga ngebut ! hahaha" Valerian melihat lily tertawa dengan bibir bergetar seperti menahan tangis.

"Aku pulang ya.. dadah !!" Lilypun pulang. Valerian terdiam, merasa ada yang beda dengan lily.

________________________

Setelah kabar itu, Lily dan Valerian tak pernah bertemu selama 2 bulan. Tak ada kabar dari Valerian, di situs jejaring sosialpun mereka tidak pernah bertemu. Lily tidak tau kemana valerian selama dua bulan dan tanpa kabar apapun.

'Jadi kangen sama Vale..' ucapnya di dalam hati. 'oh iya ! kan gue masih punya utang gelang sama vale, mau bikin ah..' Lily segera mengambil seutas tali koor dan dibentuknya menjadi sebuah gelang, gelang untuk valerian. 

Tanpa pikir panjang, Lily bergegas untuk pergi ke taman rahasia milik mereka. Berharap ada valerian di sana.
Dengan penuh semangat, Lily datang ke taman itu dengan membawa sabuah gelang buatannya sendiri.

Sesampainya di taman, 'yaelah.. sepi banget..' ucap Lily dalam hati. Dia segera memarkirkan motor kesayangannya dan duduk di atas rerumputan. Tak lama, dia mendengar suara, suara seseorang yang sedang tertawa. 'Valerian ! iya ! suaranya vale .. !' Lily mencari dimana sumber suara itu. 

Dan ..

Dia menemukan valerian, sedang duduk berdua dengan seorang gadis berambut panjang. Hana, yang tak lain adalah kekasih valerian. mereka sedang tertawa bersama, langkah lily terhenti dan sangat terkejut.

"Lilith ! kita jadikan tempat ini jadi taman rahasia kita ya ! jangan kasih tau siapa-siapa .. janji !" 
"Taman ? ini mah bukan taman.. " 
"Ah ! sudah.. pokoknya taman ! oke."

Lily teringat janjinya 7 tahun yang lalu.

'Kenapa kamu melanggar janji itu ?' Lily bertanya pada dirinya sendiri. Lily terpaku dan terus menggenggam gelang untuk valerian, menahan rasa sedih yang sangat dalam. 

Valerian sadar bahwa ada lily kecilnya disana. "Lily ?" Valerian berdiri dan menghampiri lily, "Lily .. ah ! kenalkan ini .. " Lily menarik tangan valerian, meletakkan sebuah gelang di telapak tangan valerian, dan menutupnya. "Aku.. sudah ga punya hutang lagi ya.." ucap lily dengan air mata dan tersenyum. "Lilith .." Valerian terkejut, 'kenapa lily menangis?' pikirnya. Lily melepaskan tangan valerian. "Hey ka hana, jaga kakakku ini ya..! hihihi " Lily tertawa, lily melihat mata valerian dan berkata "Vale bodoh ! kamu sudah melanggar janjimu sendiri tau !" 

Lily segera meninggalkan tempat itu, berusaha untuk melupakan apa yang dia lihat tadi. Berusaha untuk menahan rasa sedih, merasa ditinggalkan dan dilupakan oleh orang yang paling berharga dalam hidupnya.

'Mungkin, memang sudah saatnya dia tidak memomongku lagi, toh vale juga punya kehidupan, aku ga boleh egois.. aku harus relain vale.. pliss, jangan cemburu.. ' 

_________________________

Satu tahun berlalu..

Berlalu pula hari-hari lily tanpa valerian, tanpa sosok sahabat bahkan sosok kakak dalam hidupnya. Lily mulai terbiasa sendirian, sudah merasa lebih nyaman dan tenang.

Sepulang sekolah, lily melihat ada satu pesan di handphonenya
'Lilith, apa kabar ? aku kangen, ketemuan yuk'
Lily terkejut sekaligus senang menerima pesan tersebut. Dia segera membalasnya.
'vale ! aku baik kok, aku juga kangen.. sekarang? mau ketemu dimana ?'
'di taman, aku tunggu ya ..'
'oke, aku kesana sekarang'

Lily bergegas ganti baju dan segera mengeluarkan motornya. Cuaca mulai tidak mendukung, langit terlihat sedikit gelap, tapi lily tidak peduli, dia terus menarik gas motornya. Berharap mendapat kabar baik dari valerian, seseorang yang sangat berharga dalam hidupnya.

Sesampainya di taman, tidak ada siapapun disana hanya ada daun-daun kering berserakan. Lily memarkirkan motornya, dan duduk di atas rerumputan yang bersih dari tumpukan daun-daun kering. Dia memasang headset dan memutar lagu di handphonenya. 'yaelah, batrenya tinggal dikit lagi'

Lily mengirim pesan kepada valerian 'vale ! aku udah nyampe, kamu dimana ?'
10 menit kemudian, masuk pesan dari valerian 'Iya, sebentar ya .. aku lagi dijalan'

Lily tenang membaca pesan dari valerian, dan kembali mendengarkan lagu sambil menunggu valerian.

20 menit berlalu, cuaca semakin tidak mendukung pertemuan mereka. Langit menurunkan hujannya sedikit demi sedikit. "aduh ! ujan pula .. " Lily segera berteduh di bawah pohon rindang. Dia berniat untuk mengirim pesan kepada valerian, tetapi 'nutnut' LOWBAT. "akh ! hp sial ! kenapa harus lowbat !!" Lily mulai gelisah dengan keadaan itu, hujan semakin deras. Tidak ada tempat berteduh yang baik disana, hanya ada 1 pohon rindang.

Lily tetap menunggu valerian dengan tubuh basah karena hujan. satu jam berlalu, valerian tak kunjung datang ke tempat itu. Lily mulai bimbang, dan dia memutuskan untuk pulang ke rumah. Saat itu, hujan masih turun dengan sangat deras, diterobosnya hujan itu oleh Lily. Dengan perasaan kecewa, Lily kembali ke rumah.

Sesampainya dia di rumah, Lily segera membenahi dirinya dan juga segera mencharge handphonenya yang lowbat. Saat handphone itu dihidupkan, terdapat 6 pesan dan semua itu dari valerian.
'Lil, mobilku kejebak macet, sebentar ya..'
'Lil ! hujan .. kamu berteduh ya.. jangan sampe kehujanan !!'
'Lilith.. !!'
'Lilith, kok hpnya kmu matiin sih?'
'Lily ! kamu marah ?'
'Lily.. kamu dimana .. ? kenapa hp kamu dimatiin sih .. aku khawatir banget sama kamu ! aku udah nyampe ini .. kamu pulang ? '  

Lily sangat terkejut dengan apa yang sudah dibacanya. Kemudian, lily membalas semua pesan tadi hanya dalam satu kalimat. 'iya, aku pulang, maaf aku tidak bisa menunggumu lebih lama..'

____________________________


Tiga hari setelah kejadian itu, Lily kembali pada aktivitas layaknya seorang remaja pada umumnya.
Saat lily sedang asik berbincang-bincang dengan teman-temannya di sebuah situs jejaring sosial, terdengar
suara dengungan mesin mobil yang sedang parkir di depan rumahnya. "siapa tuh? kayak kenal mobilnya.." ucap lily yang mengintip dari balik jendela kamarnya.

Keluar seorang cowok memakai jaket warna hitam bermotif  merah yang pernah Lily berikan kepada valerian. "Valerian !!!" Lily bergegas turun kebawah.

"Valerian !!!" Lily menghampirinya sambil terengah-engah. "Lily ?" tanpa banyak omong, lily langsung memeluk valerian. "Ahahahaha.. kamu kangen banget ya ? ubur-ubur.." Valerian mengusap-usap kepala Lily "Aku juga kangen sama kamu" tambahnya. Lily melepas pelukannya, dan dia melihat gelang pemberiannya dipakai di lengan kanan valerian.

Betapa senangnya lily. 'Tuhan masih mengizinkan aku untuk bertemu vale terima kasih tuhan ^^' ucap lily dalam hati.

"Hey, aku bawa ini" Valerian menunjukkan satu botol yogurt kesukaan lily. "Ih ! masih inget .. !" "Iya dong, masih, apa sih yang ga aku inget tentang kamu.. hahaha" Lily memukul kepala Valerian.

"Lilith.." "iya?"
"Mau nemenin aku ga?" "kemana?" "mau atau engga?" valerian kembali bertanya. "yaudah, iya iya ayo.. aku ganti baju dulu ya.." "jangan lama-lama !" kemudian lily kembali ke kamarnya untuk ganti baju, dan bersiap-siap untuk pergi bersama valerian.

Saat di mobil.

"Kita mau kemana sih ?" tanya Lily penasaran. "Jalan-jalan, kita kan udah lama ga jalan bareng.." jawab valerian dengan tersenyum. Lily dibuat salah tingkah oleh valerian. "Gimana kamu lil, udah punya cowok belum ?" "belum .." jawab lily dengan penuh rasa kecewa, "ah, payah nih ubur-ubur.. makanya jangan suka sengat-sengat listrik.. jadi susah dapet cowok kan.. hahaha" "emangnya aku ubur-ubur !!" "loh? emang ubur-ubur kan? hahaha" "dari dulu nyebelinnya ga ilang-ilang !!" ucap lily dengan nada kesal. "Kamu juga, dari dulu galaknya ga pernah ilang" balas valerian dengan tersenyum.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka memasuki sebuah mall. "Jadi, kita cuma mau jalan-jalan ke mall ?" tanya lily. Valerian hanya mengangguk, dan menggandeng tangan lily untuk mengajaknya jalan. Lily benar-benar dibuat salah tingkah dan wajahnyapun memerah.

Ketika mereka melewati toko boneka, lily terus melihat ke arah toko boneka tersebut. Valerianpun memperhatikan gerak-gerik lily. Lily sangat bersyukur saat hari itu, mereka menghabiskan waktu bersama.

Sampai saat valerian mengajak lily untuk menemaninya ke toko perhiasan. "Kok kita kesini?" tanya lily, valerian tidak menjawab. "Sejak kapan kamu suka perhiasan?" tambah lily yang semakin heran. "sstt.. sekarang, kamu pilihin sepasang cincin yang menurut kamu paling bagus" ucap valerian "Untuk cewek dan cowok?" valerian menjawabnya dengan sebuah anggukan kepala.

"uum..... " Lily memilih cincin dengan sangat teliti. "Nah ! yang ini val ! bagus ..!" "Yang mana?" tanya valerian "yang itu, yang emas putih, yang polos itu.." jawab lily sambil menunjuk cincin yang dia maksud.

Lily memilih sepasang cincin berbahan emas putih yang terdapat potongan bergaris disisi kanan cincin tersebut.

"Wah, iya nih keren.." sahut valerian. "Lilyan gitu loh ! hahaha" "Tolong yang itu mbak" valerian meminta tolong penjaga toko tersebut.

"Coba kamu pakaikan di jariku"  pinta valerian, "Aku ?" Lily menunjuk dirinya sendiri. "Iya, ubur-ubur ! cepetan .."

Lily memakaikan cincin itu di jari manis kiri valerian, valerianpun melakukan demikian terhadap lily. Betapa berbunga-bunganya hati lily. Setelah cincin tersebut dilepas kembali, valerian lalu membeli sepasang cincin tersebut. Mereka berjalan menuju parkiran, berniat untuk pulang. "Val, cincin tadi untuk apa sih?" Lily kembali bertanya dengan penuh rasa penasaran, "Hmm.. untuk apa ya.. hahaha" "Serius !" lily mencubit lengan valerian. "Adududuh ! sakit tau.." valerian mengusap-usap lengannya "Makanya jawab yang bener !" "iya iya.. ehem .. aku, bulan depan mau tunangan sama hana.."

Betapa terkejutnya lilyan. "Tunangan.. ?!" "I.. iya .. kamu harus datang ya.. pokoknya saat aku tunangan nanti, kamu harus ada di samping aku.. oke ubur-ubur !" Valerian mengusap-usap kepala lily. Lily terdiam, entah apa yang dia rasakan, perasaannya menjadi kacau seketika. "Ah.. ? iya .. iya, aku pasti datang..selamat ya val.." Valerian hanya tersenyum.

Sesampainya mereka di parkiran, "Eh ! lil, sebentar ya, kayaknya dompet aku ketinggalan di toko tadi deh.. sebentar ya, kamu tunggu di mobil aja" ucap valerian sedikit panik. "Ung? iya.."

"Ternyata, aku memang tidak boleh lebih dari ini..hahaha apapaan aku ini.." Lily menangis sendirian di dalam mobil.
45 menit sudah lily menunggu valerian didalam mobil, dan akhirnya dia datang juga.

"Vale, antarkan aku ke taman.." Pinta lily dengan nada tak bersemangat. "Oke, lemes banget kamu lil, kenapa?" "Ga kok, aku cuma capek" "Yaudah, kalo gitu kita langsung pulang aja, gimana?" "Aku mau ke taman !" Jawab lily ketus. Valerian menatap bingung ke arah lily.

_______________________________

Sesampainya di taman, lily langsung turun dari mobil dan duduk di atas rerumputan yang basah karena embun.
Valerian hanya berdiri disampingnya sambil membawa sebuah bungkusan, Lily tak sanggup untuk menatap wajah valerian. Valerian terbawa suasana yang sangat hening, dan dia memulai pembicaraan.

"Makasih ya lil, kamu udah mau nemenin aku. aku emang ga tau diri, padahal kamu selalu ada buat aku, selalu ngeluangin waktu untuk bantu aku, suport aku, tapi.. bukan takdir kita untuk selalu bersama, aku sayang, sayang banget sama kamu, kamu aku udah anggap adikku sendiri.. aku yakin, suatu saat nanti ada cowok yang lebih dari aku dan pantas untuk kamu lilyan.."

Mendengar ucapan valerian, membuat lilyan menitihkan air matanya. Lily benar-benar tidak sanggup untuk berkata-kata. "bisa tinggalkan aku sendiri di sini ?  aku sakit mendengar perkataanmu.. aku ingin sendiri dulu di sini.. maaf.. " Lily berbicara dengan tidak menampakkan wajahnya yang sedang menangis.

Valerian meletakkan sebuah boneka diatas kepala lily. "Tadi aku ga ketemu boneka ubur-ubur, adanya gurita, ga beda jauh kok.. sama-sama galak" kemudian valerian pergi meninggalkan lily sendirian.

Lily semakin sedih ketika boneka itu diletakkan diatas kepalanya, dia langsung memeluk boneka itu. 
Tak terfikirkan oleh lily kalau akan berakhir seperti ini. Harapannya untuk bahagia hari ini pun sirna. 

Hari mulai gelap, dewi malam mulai menampakkan dirinya di langit. Lily berjalan untuk pulang ke rumah sambil memegang boneka gurita pemberian valerian.

_______________________________

Sebulan setelah itu, tiba hari dimana valerian dan hana kekasihnya bertunangan. Lilyan sudah sangat siap untuk menepati janjinya untuk berada disamping valerian saat dia bertunangan. 
"Huh.. pagi ini terlalu cerah untuk acara pertunangan si jail vale .. hahaha, vale curang.."
Lilypun berangkat menuju rumah valerian tempat dimana acara pertunangan itu diadakan.

Sesampainya dia disana, "Vale !" lily melihat valerian masih memakai gelang pemberiannya, "Lilith ! kok kamu cantik sih? hahaha" Lily memukul kepala valerian, "Aduh ! sakit tau !" valerian mengusap-usap kepalanya sendiri. "Abis aku sebel sama kamu !" ucap lily penuh pelampiasan, "Hahahahahaha..."

"Valerian.." datang hana, "Hana.. oh iya, kenalkan.. ini Lily yang suka aku ceritain ke kamu.." valerian merangkul lily "Hana.." hana menjulurkan tangannya sambil tersenyum, "Eh? Li.. lily.." Lily menjabat tangannya. "Ini orangnya han, makhluk paling langka di dunia.. hahaha" "iissshh !!" lily kesal. Hana hanya tertawa kecil melihat tingkah valerian dan lily.

Lily pun sadar, hana memang sangat pantas untuk valerian, seorang yang lugu, manis dan dewasa. 'Aku akan menjadi dewasa setelah ini, aku janji' ucapnya dalam hati.

3 jam sudah lily menghabiskan waktunya di acara pertunangan itu, dan dia memutuskan untuk pulang.
"Valerian, anter lily gih, kasian.." ucap hana, "Ah.. ga usah, acaranya kan belum selesai.. ga enak nanti" lily menolaknya, "Kayak baru kenal gue kemaren nih anak" celetuk valerian. "Ada urusan yang mau aku selesaikan.." "Halah! sok sibuk nih lilith.. yaudah kalo ga mau, hati-hati ya ubur-ubur!" valerian mengusap-usap kepala lily. "Dadah lily.." hana melambaikan tangannya. 

Lily membalikkan tubuhnya dan menarik nafas sedalam-dalamnya berusaha untuk ikut bahagia.

Sepulang dari acara itu, lily menyempatkan diri ke taman rahasia miliknya dan valerian. Dia menghampiri sebuah pohon rindang yang pernah dia pakai untuk berteduh. Lily mengambil sebuah cuter dari dalam tasnya. Dia mulai mengukir sebuah tulisan di batang pohon rindang tersebut.

'lilith and vale 14th'

"Banyak yang kamu tau soal aku dan vale, kita bersama-sama disini sejak aku masih kecil.. kamu simpan ya, semua kenangan kita.. entah sampai kapan aku akan meninggalkanmu disini, tapi aku janji, suatu saat nanti aku akan menemuimu lagi disini.." Lily berbicara pada pohon tersebut, dan daun-daun pohon itu bergoyang, seolah-olah dia menjawab perkataan lily.

Lily tersenyum, berdiri dan memandangi taman itu. Lily sedikit sedih, karena akan menyimpan sebuah kenangan indah bersama orang yang disayanginya.


"Selama 14 tahun dalam kehidupanku, hanya ada aku, kamu, dan taman ini"


_FIN_





story by : Delianti Kurnia

this is shina or this is me ?

this is shina or this is me ?
viel art