Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

I 'HATE' YOU SO MUCH

Chapter 6



Setelah banyak kejadian yang menyakitkan hati yang diberikan Key, Elian memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Key. Walaupun Key menolak dan meminta kesempatan untuk memperbaikinya, tetapi Elian sudah sangat tidak tahan dengan sikapnya yang semena-mena. Akhirnya, Key pun menyetujuinya dan mereka menyudahi hubungan istimewa tersebut.

Elian kembali ke rutinitasnya yang membosankan, ia datang pagi-pagi ke sekolah. Masih sangat sepi, dan tidak seperti biasanya jika disaat ia merasa kesal dan kecewa, ia selalu memukul-mukul samsak di ruang bela diri, tapi tidak dengan hari ini. Elian berdiri sendirian di atas gedung sekolah sambil memperhatikan lalu lalang yang ada di bawahnya. "Haaaaah~" Elian menghela nafas, tiba-tiba saja terdengar suara pintu yang sedang terbuka dan ditutup. Sontak Elian menoleh kebelakang untuk memastikan siapa yang datang. "R..Ryuka" Ucap Elian sedikit terkejut, "Eh, Elian" Sapa Ryuka dengan senyumannya. "Apa yang harus aku lakukan!" Ucap Elian dalam hati sambil kembali membalikkan tubuhnya, Ryuka berjalan mendekati Elian dan berdiri menyandar pagar pembatas di saping Elian. Elian terlihat sangat gugup dan bingung apa yang harus ia lakukan. "Kemarin, kau kelihatan gugup begitu kenapa?" Ryuka memulai pembicaraan, "Eh? E..engga, kupikir kau manggil orang yang ada dibelakangku" Elian berusaha menenangkan diri, "Tapi, dibelakangmu kan ga ada siapa-siapa" "Aku kira ada orang, kan kalau ternyata bukan aku yang dipanggil, nanti aku jadi malu.." Elian terlihat bisa mengendalikan suasana. "...Iya juga sih" "Huum..", suasana menjadi hening sesaat. "Huuuuh~" Elian menghela nafas, "Kau kenapa?" Tanya Ryuka "Ga apa-apa" Jawab Elian sedikit tidak bersemangat, "Tapi kelihatannya kau sedang ada masalah" Ryuka mulai penasaran, "...Aku baru saja putus dengan pacarku" Akhirnya Elian mengaku, "Aku juga baru putus" Ryuka ikut mengaku sembari tersenyum.

"Tapi kau ga ada sedih-sedihnya!" Elian sedikit heran, "Untuk apa sedih.." Ryuka terus tersenyum, "Aah, aku putus tepat disaat tanggal jadianku dengannya satu bulan" Elian terlihat sedih dan kecewa, "Aw, kasihan.." "...Dan dia bergandengan dengan cewek lain di depan mataku!!" Lanjut Elian "Sudahlah, tidak usah dipikirkan, kau kan sudah putus dengannya" Ryuka berusaha menenangkan ."Huuh, iya.. kau bisa bilang seperti itu karena kau punya banyak cadangan" Celetuk Elian, "...Iya juga sih. Masih banyak yang harus kau pikirkan, jangan habiskan waktumu untuk memikirkan yang tidak perlu" "...Iya" Jawab Elian singkat. "Oh iya, kau tumben kemarin tau kalau itu aku?" Elian penasaran, "...Karena sebelumnya kau sudah kasih tau akan berpenampilan seperti itu kan?" "Oh..Iya" Elian menyadarinya.

"Oh iya, besok kau ikut study tour?" Tanya Ryuka, "I..iya ikut, besok pasti akan menyenangkan! Kau ikut?" Elian berbalik tanya, "Iya, aku ikut kok" Jawab Ryuka sambil tersenyum menatap Elian. Elian langsung memalingkan wajahnya, "A..aku mau ke kelas dulu" Elian berjalan meninggalkan Ryuka sendirian di atap gedung sekolah.

"Kenapa Ryuka jadi baik seperti itu sih, pasti ada maunya" Elian menggerutu sambil menuruni anak tangga. Elian berjalan dengan cepat menuju kelas, "El-chuan!" Sapa Prila yang baru sampai. "Prila!" "El-chuan, kau sudah siap untuk besok?" "Sudah siap! Besok pasti akan menyenangkan!" "Iya, pasti akan menyenangkan. Kau ga boleh telat ya El-chuan!" Prila mengingatkan, "Iya! Aku pasti tidak akan telat!" Elian bersemangat.

'Plak' Mike menjitak kepala Elian dari belakang, "Ouch! Sakit tau!" "Besok kau jangan telat!" Mike ikut mengingatkan, "Iya iya, besok aku tidak akan telat!" "Jangan begadang terus kau" "Iya, aku tidak akan begadang hari ini"

____________________________________________________________

"Hosh..Hosh.." Elian berlari terengah-engah, karena ia hampir telat untuk mengikuti study tour yang akan diadakan selama tiga hari. "El-chuan! Kau hampir telat!!" Teriak Prila yang sudah berdiri di pintu bus yang sudah bersiap-siap untuk berangkat. "Aaaa! Aku hampir saja telat! Eh, kau satu bus denganku?" Tanya Elian, "Hehehe.. Aku meminta Pak guru untuk memindahkanku" "Dasar kau ini" Elianpun masuk ke dalam  bus, dan betapa terkejutnya ia ternyata Ryuka juga satu bus dengannya. "R..Ryu..." Ryuka melambaikan tangannya kepada Elian. Elian hanya melirik dan kembali berjalan ke kursi yang sudah disiapkan.

Siswa dan Siswi SMA XYX pun berangkat. Seisi bus terlihat sangat gembira, mereka tertawa dan bernyanyi-nyanyi sepanjang perjalanan. Sesampainya mereka di pegunungan tempat mereka study tour, seluruh siswa dan siswi dikumpulkan untuk diberi pengarahan dan jadwal mereka. Kebetulan sekali jadwal hari ini adalah jam bebas sampai jam 17.00. Elian, Prila, dan Mike berencana untuk berkeliling di sekitar vila tempat mereka menginap nanti. "Huaaaah! Aku suka udara segar seperti ini!" Elian berteriak, "Kau berisik!" Mike merasa sedikit terganggu, "Ayo kita bersenang-senang sebentar!" Prila bersemangat.

Mike, Elian, dan Prila mulai melangkah untuk berjalan-jalan. Banyak toko pernak-pernik disana, Prila membeli banyak accesories yang sangat indah. Dengan sabar Mike menemani dua perempuan yang terlihat sangat kegirangan itu.

Disaat mereka sedang asik tertawa dan bercanda sambil berjalan-jalan, tiba-tiba saja Elian terpesona dengan Jaket bulu beruang yang dipajang di etalase salah satu toko. "I..ni keren!" Tanpa ada yang sadar bahwa Elian    sedang memperharikan Jaket itu, Mike dan Prila terus berjalan meninggalkan Elian. "Eh, Prila lihat deh jaketnya...." Saat Elian menoleh, sudah tidak ada siapapun dibelakangnya. "....." Elian terdiam, "......!" Elian mulai panik, "A...aku ditinggal" Yap, seperti yang kalian kira, Elian sangat mudah tersesat dan buruk dalam menentukan arah jalan. "B...bagaimana ini? Aku tidak tau jalaaaan!" Elian sangat panik, ia merogoh handphone di saku jaketnya, "Handphoneku! Ah tidak, ada di tas dan tasnya ada di vila! Vilanya ada dimana?! Aaaaa tidaak!" Elian berteriak-teriak panik di depan toko, sampai keluarlah seseorang dengan seragam yang sama persis dengan Elian. "...Kau kenapa?" Tanya Ryuka, Elian menoleh dan melihat Ryuka "...Aku tersesat" Ucap Elian polos, "Ahahaha, aku juga" Ryuka berbicara santai. "...." "Kalau begitu kita cari jalan pulang bersama-sama saja" "...Tidak perlu, aku bisa sendiri" Elian berjalan meninggalkan Ryuka.

Ryuka berjalan mengikutinya, "Kau mau ngapain? Kenapa kau mengikutiku?!" Elian kesal. "Bagaimanapun, kau itu perempuan. Mana mungkin aku membiarkanmu pergi sendirian di tempat yang tidak kau kenal seperti ini" "....Sudah kubilang aku bisa mencari jalan sendiri!" Elian membuang muka "Kalau begitu aku mengikutimu mencari jalan" Ryuka sedikit memaksa. "Terserah" Elian kesal.

Elian pun mengendalikan dirinya agar tetap tenang, dan menjadi sok tau kalau ia bisa mencari jalan untuk kembali ke vila.

"Aaah! Kenapa jalan ini justru menuju ke hutan?!" Elian berteriak kesal karena tak kunjung menemukan jalan yang benar. "Bagaimana kalau tadi aku tinggal kau sendirian" Celetuk Ryuka sembari duduk di bawah pohon rindang, "Ini sudah lewat dari jam lima loh" Lanjutnya. "....Iya aku tau" Ucap Elian sambil menghela nafas. Elian merogoh kantung jaketnya, berharap masih ada uang yang tersisa. "Aku mau beli minum dulu" Elian berjalan menuju mesin minuman otomatis. "...Aku mau" Ryuka berteriak, "Kau beli saja sendiri" Ucap Elian jutek "..."

Tak lama Elian  kembali membawa dua kaleng jus beda rasa. "Tadi aku salah ambil minuman jadi ada dua" Ucap Elian sambil memberikan satu kaleng jus jeruk kepada Ryuka "...Lagi pula aku tidak suka jeruk" Lanjut Elian. "...Dasar tsundere" Celetuk Ryuka sambil menerima kaleng jus yang diberikan Elian. "Aku bukan tsundere!" "Yes, you are" Ucap Ryuka. "Terserah.." Elian segera menenggak satu kaleng jus yang dibelinya.

"Kita bermalam disini saja, bagaimana?" Ide Ryuka, "Ide yang buruk! Aku tidak akan mau" Elian menolaknya mentah-mentah. "...Kalau kau mau disini, yasudah aku akan terus mencari jalan!" Ucap Elian sambil meninggalkan Ryuka. "Yasudah, hati-hati di jalan" Ryuka tersenyum, Elian melirik sinis ke arah Ryuka. Kemudian, Elian berjalan meninggalkan Ryuka sendirian. Belum jauh Elian berjalan meninggalkan Ryuka, tiba-tiba saja ia berhenti dan terdiam. "Kenapa kau berhenti?" Tanya Ryuka dari kejauhan. Elian tak menjawab dan tetap berdiam diri. Khawatir dengan Elian yang tiba-tiba terdiam, Ryuka bergegas menghampirinya. "Kau kenapa?" Tanya Ryuka sedikit panik "...A..Aku takut gelap" Ucap Elian dengan suara kecil. "...Ku kira kau kenapa?!" Ryuka merasa dikerjai, "Sudahlah ayo kita tunggu saja disana" Ryuka menggandeng tangan Elian, 'Pak' Elian menepis tangan Ryuka "..Jangan pegang tanganku!" Ucap Elian tegas. "....? Oke, oke" Ryuka berjalan kembali ke tempat dimana ia duduk tadi, Elianpun mengikutinya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Elian pasrah, "Lakukan saja apa yang kau mau" Ryuka tersenyum, "Aku serius!" "Aku tau kau sedang ketakutan saat ini, cobalah untuk lebih tenang" Ryuka menasehati. "Aku yakin pasti ada yang mencari kita, tenang saja." "...." Elian terdiam.

Sudah hampir dua jam mereka menunggu, Elian terus terdiam karena merasa takut. Tiba-tiba saja Ryuka menggenggam tangan Elian, sontak Elian menarik tangannya "sstt! Aku tau kau sedang gelisah karena takut, tenanglah, aku janji tidak akan macam-macam denganmu." Ucap Ryuka menenangkan, Elian tetap terdiam dan mencoba untuk rileks, tetapi tetap waspada dengan Ryuka. Ryuka tersenyum hangat pada Elian. Elian menundukkan kepalanya. Baru pertama kali ia merasa tenang dibawah tekanan.

Tak lama, datang Mike dan dua siswa lainnya sambil berlari. "Ah! Itu Mike!" Elian terlihat senang, "Mike!" Elian berlari kearah Mike. Ryuka pun ikut berdiri dan berjalan menuju teman-teman yang lainnya. "Kau kemana saja bodoh!" Mike menjitak Elian, "Semua orang mencarimu, kau itu kan paling bodoh dalam hal menentukan arah!" Mike memarahi Elian karena khawatir. "Maafkan aku" Elian menahan tangis.

Mike menatap waspada terhadap Ryuka, dan segera merangkul Elian dan mengajaknya untuk kembali ke vila.

Sesampainya mereka di vila, Elian dan Ryuka mendapat omelan dari guru pembina dan mendapat hukuman untuk membersihkan toilet.

_____________________________________________________________

"....Terima kasih tadi kau sudah menenangkanku" Ucap Elian sembari membersihkan toilet, "Don't mention it, milady" Ryuka mengedipkan mata.



TO BE CONTINUE

I 'HATE' YOU SO MUCH

CHAPTER 5

Walaupun saat ini Elian sedang tidak berulang tahun, ia menganggap hari ini adalah hari yang baru untuknya. Dengan senyum lebar ia melangkahkan kakinya menuju sekolah. “Kalau kau terus tersenyum lebar seperti itu, gigimu akan kering nanti!” Ucap Mike mengingatkan saat berjalan bersama Elian menuju sekolah. “Sipirtinyi gigiki sidih kiring, iki tidak bisi minitip militki” Elian berbicara tanpa membuka mulutnya, “Sudahlah, kau terlalu berlebihan! Nanti juga akan merasakan sakit hati setelah putus.” Celetuk Mike, “Jadi kau menyumpahiku untuk putus?! Key itu orang yang baik tau, mana mungkin dia membuatku sakit hati” Elian membela diri,  “Eh, hati-hati sama orang baik seperti dia, bisa saja ia baik karna ada maunya , dia baik hari ini belum tentu dia baik besok” Mike menasehati Elian. “....” kemudian Elian diam dan berpikir. “Yasudahlah, jalanin saja dulu belum tentu perkataanku tadi benar” Mikepun berjalan lebih cepat meninggalkan Elian.

“Prila!” Elian berteriak di depan kelas Prila . “El-chuaan!” Elian tersenyum memberikan kode bahwa ada satu cerita menarik yang ingin ia sampaikan. “...Kelihatannya ada yang aneh denganmu hari ini” Prila heran “Hehehe.. Aku sudah punya pacar!” Elian berteriak tak peduli dengan keadaan sekitarnya. “Heee?! Siapa pacarmu siapaa?” Prila terlihat ikut bahagia. “...Key” Jawab Elian singkat sambil tersipu malu. “Kyaaa! Ternyata kamu normal” “Memangnya selama ini kau pikir aku tidak normal!” Elian berubah kesal. “Key itu tidak bisa dikatakan laki-laki, lihat saja wajahnya cantik seperti itu” Celetuk Mike, “Biar saja, aku suka cowok-cowok cantik” Elian membela. “Sudahlah, yang penting El-chan punya pacar. Siang ini kita harus merayakannya!” Prila kegirangan, “Hal seperti ini kenapa harus dirayakan.”

Setelah selesai ia memamerkan cerita barunya, Elian dan Mike berjalan menuju kelas. Disaat sedang asyik bercanda sambil berjalan menuju kelas bersama Mike, tiba-tiba seseorang menarik tangan Elian dan mengajaknya berlari menjauhi keramaian. “Eh?! Hey! Tunggu, Hey!” Elian berlari mengikuti ritme langkah siswi berambut ikal panjang yang menarik tangannya. “Hey! Tunggu dulu!” Elian melepas tangannya yang sedang ditarik dan berhenti berlari. Siswi tadi kemudian membalikkan tubuhnya, “K..kau?” Eri menatap wajah Elian dalam-dalam kemudian menggandeng dan kembali mengajak Elian ke atap gedung sekolah.

Elian sedikit terengah-engah setalah merlari menaiki anak tangga yang cukup banyak. “Aku mohon jangan beritahu siapapun!” Tiba-tiba saja Eri berkata seperti itu tanpa basa-basi sedikitpun. “Heee?!” Elian kebingungan, “Kau! Kau yang kemarin memergokiku kan?!” Eri terlihat sedikit panik, “...” Elian terdiam dan mencoba untuk mengingat apa yang terjadi kemarin. Ya, Elian memang mempunyai ‘short memory’. “...Ho! I..iya aku ingat, kau yang kemarin sedang melakukan....” “Stop! Iya itu aku! T...tolong jangan beritahu siapapun, aku mohon” Eri memelas pada Elian, “...Hmm, O..okay” “Aku akan melakukan apapun untukmu, asal kau tidak memberitahukannya pada siapapun” Eri menggenggam kedua tangan Elian, “K...kau tak harus melakukan itu...” Eri menatap wajah Elian dalam-dalam, “...Sudahlah, aku tidak akan memberitahu siapapun, aku janji! Dan kau tak perlu melakukan hal-hal aneh untuku.” Elian mempertegas, “...Walaupun ada satu hal yang ingin kuketahui” Lanjut Elian dengan suara kecil. “Apa yang ingin kau ketahui?” Tanya siswi yang cantik itu, “Hmm, kemarin itu kau sedang apa dengan hmm, Ryuka?” Elian penasaran, kemudian Eri terdiam sejenak. “K..kalau kau tidak mau menceritakannya juga tidak masalah kok, mungkin itu privasimu” Lanjut Elian. “...Kemarin aku sedang melakukan...” Eri terbata-bata, “Sudah-sudah, aku mengerti. Tidak usah dilanjutkan” Elian memahami posisi Eri, “Aku janji tidak akan bilang ke siapapun, lagi pula aku ini kan pelupa” Elian menenangkan Eri. “Terima kasih, hmm namaku Eri” Siswi berambut ikal nan cantik itu menjabat tangan Elian, “Aku Elian, kita satu kelas tapi tidak saling kenal, betapa bodohnya, hahahaha” Elian berusaha menghidupkan suasana. “Iya, hehehe” Eri sedikit memaksa untuk tertawa. “Kalau begitu, aku harus kembali ke kelas” Ucap Elian, “Ah! Iya baiklah, maaf ya sudah merepotkanmu” “Yah, tidak apa-apa. Kau tidak ke kelas?” “Um, nanti aku ingin bertemu dengan Ryuka dulu” Jawabnya manis. “Oh, yasudah. Aku duluan ya!” “Uhm!” Elianpun meninggalkan Eri.

“Kau tadi kemana?” Tanya Mike, “Uh..” Elian berpikir, “...Bukan apa-apa” Lanjut Elian. Mike memandang aneh Elian. Kemudian Elian duduk di kursinya sambil menatap keluar jendela. Jam pelajaranpun dimulai.

______________________________________________

Saat jam istirahat, tak biasanya Elian menghabiskan waktu sendirian. Ia duduk tenang dibawah pohon di halaman sekolah, sembari memandang siswa-siswa sedang bermain sepak bola. Tiba-tiba saja seseorang menghampirinya, "Kau sendirian? Ini buatmu" Ucap Eri tersenyum manis sambil memberikan seporsi sandwich dan sekotak jus. Elian kebingungan dan tak biasanya Eri seperti ini, "Apakah aku sedang disuap agar tutup mulut?" Pikirnya dalam hati, "Kenapa siam saja? Ayo ambillah" Eri menyodorkan, "Ah, i..iya terima kasih" Elian canggung. Elian menerima pemberiannya dan memakannya, "Menurutmu, Ryuka itu bagaimana?" Eri membuka pembicaraan sembari duduk disamping Elian. "Hee?!" Elian terkejut saat diberi pertanyaan seperti itu, "...Menurutku, dia itu sok tampan, belagu, sok jadi prince, menyebalkan, dan.." "Tapi dia memang tampan" Eri memotong pembicaraan, "Uhuk!" Elian tersedak, dan segera meminum sekotak jus. "Tampan dari mananya?! Sok tampan, iya!" Elian bergumam, "Cuma kau yang tidak menyadarinya yah" "..." Elian terdiam. "Ah, yasudah. Aku mau cari Ryuka dulu, ada yang ingin aku lakukan dengannya" Eri berdiri, dan Elian hanya menatap kosong Eri yang beranjak pergi meninggalkannya. Elian melanjutkan makan siangnya.

Saat jam istirahatpun telah usai, "Prila! Besok kita jadi ke event yah! ada Key juga, hehe" Elian berteriak di depan kelas Prila "Iya, jadi kita berangkat bareng-bareng yah. Eh iya, Mike ga ikut yah besok?" "Hmm, Iya sepertinya begitu. Dia maunya datang ke event Universitas ASD" "Ah, yasudahlah. Besok kita datang yah"

________________________________________________

Keesokan harinya, Elian sangat tidak sabar karena akan bertemu dengan Key pacar barunya walaupun ia ditemani oleh Prila. 'kau dimana? aku sudah sampai nih' pesan singkat dari Key, 'Aku baru mau berangkat sama prila temanku, maaf membuatmu menunggu' balas Elian. Ia pun berangkat ditemani Prila.

Sesampainya  mereka, mata Elian segera mencari dimana keberadaan Key. 'Aku ada di atas :)' Key langsung mengirimkan Elian pesan singkat. Elianpun segera mengajak Prila untuk menghampiri Key, saat itu Elian berharap sangat berharap kalau Key pacarnya bisa dekat juga dengan Prila sahabatnya. Tapi yang terjadi, Key juastru lebih perhatian dengan Prila yang terlihat sangat bosan saat itu. Ia menyuruh Elian untuk menemani Prila. Mungkin Elian juga terlalu egois karena mengajak Prila untuk bertemu dengan Key. 

Tidak hanya saat itu, semakin hari apa yang diucapkan Mike, bahwa tidak semua orang pendiam itu baik terbukti. Key semakin tidak memperdulikan perasaan Elian, ia menggandeng tangan perempuan lain di depan mata Elian. Elian sangat merasa dibohongi, dan ditipu. Sampai pada puncak kesabarannya, tepat satu bulan mereka berpacaran, Key berjanji pada Elian akan mengenalkannya kepada teman-teman Key saat event Universitas ASD.

________________________________________________

Suasana sangat dingin antara Key dan Elian, Mike dan Prila sebagai sahabat Elian terus menyemangati dan membuat Elian melupakan kekesalannya. Key, Elian, Mike, Prila dan beberapa teman-teman yang lainnya berangkat bersama-sama menuju event Universitas ASD. Key, yang masih menjadi pacar Elian sama sekali tidak mendekati ataupun mengajak bicara. Ia sibuk dengan seseorang yang ia anggap 'adik'nya, dan tidak memepedulikan keberadaan Elian. Elian sangat gerah dengan suasana ini. 

Sesampainya di Universitas ASD, Key justru memisahkan diri dan pergi bersama 'adik'nya. Elianpun tidak mempedulikannya, ia juga mencari kesibukan dengan teman-teman yang lainnya. 

Cuaca sangat panas saat itu, Elian terlihat sedikit lusuh dengan jaket pelanginya. "Prila, Mike kemana?!" Elian kebingungan, "Ah, Mike ilaang, ayo kita cari.. Dia kemana?" Prila ikut kebingungan. Dua perempuan yang seperti anak kehilangan induk inipun  mencari kesana dan kesini. 

Disaat Elian sedang kebingungan mencari-cari Mike, tiba-tiba matanya berpapasan dengan seseorang yang sangat familiar baginya, "E..Elian yah?" Ryuka menunjuk ke arah Elian, Elian semakin terlihat bingung. Ia menoleh kebelakang untuk memastikan apakah Ryuka memang sedang memanggilnya atau orang di belakangnya. Tapi, ternyata tidak ada siapapun dibelakangnya. Kemudian Elian kembali melihat ke arah Ryuka, "Elian kan?" Sekali lagi Ryuka meyakinkan, Elian menunjuk dirinya sendiri, "A..aku?" Elian terheran-heran. "Iya, kau Elian kan?" "I..iya" Elian melangkah mendekati Ryuka. "...Katanya mau pakai waloli?" Tanya Ryuka yang sebelumnya Elian memberi tau kalau ia akan memakai kostum waloli melalui jejaring sosial. "Hehe, iya ga jadi.." Jawab Elian sedikit canggung, "Dari tadi aku cariin loh" "Eh? gitu ya? hehehe.." "Kau mau kemana?" Tanya Ryuka santai, tidak seperti biasanya yang selalu mengacuhkan Elian. "Aku, lagi nyari temanku, dia hilang!" "Oh.." Ryuka menanggapi singkat. Kemudian hening sesaat, "...Aku, mau cari temanku dulu yah.." Elian berpamitan, "Ah, oke" Tiba-tiba Ryuka mengenggap tangan kanan Elian dan berpose layaknya pangeran yang sedang menyanjung putrinya, kemudian mengecup tangan Elian. "..Eh..Heee...." Elian sangan terkejut dengan apa yang dilakukan Ryuka, "Heeee?!" Prila yang menyaksikannya ikut terkejut. "E..eto, A..aku cari temanku dulu ya" Elian gugup. "Oke" Ryuka memberikan senyum manis dan lambaian tangan pada Elian. Elian segera membalikkan tubuh dan meninggalkannya.

"Akh! Coba tadi Key lihat! Biar tau rasa dia!" Ucap Prila penuh emosi. "A..aku kaget tiba-tiba dia begitu" Ucap Elian masih terlihat sedikit canggung. Tapi ia tidak begitu memikirkannya, karena ia tau banyak siswi di sekolahnya yang diperlakukan seperti itu.


_____________________________________________________

Elian dan Prilapun menemukan keberadaan Mike, dan mereka kembali berkumpul. Disaat mereka sedang asik berfoto-foto, Elian melihat Ryuka sedang berjalan dan akan melewati dimana ia sedang berfoto-foto. Elian meyakinkan dirinya, dan mengumpulkan rasa percaya dirinya, untuk mengajak Ryuka foto bersama sekaligus ingin membuat Key merasa cemburu. Elian berpikir, tak masalah baginya mengajak Ryuka foto bersama secara paksa, toh ia tidak akan merasa terganggu ge'er atau apapun, karena ia pasti sudah biasa seperti itu. Saat Ryuka berjalan melewatinya, Elian dengan sigap menarik lengan Ryuka "Eits! Foto dulu foto dulu!" Elian memaksakan dirinya untuk interest dengan Ryuka, "Ah, iya oke oke" Jawab Ryuka dengan gaya sok tampannya. "Prila, tolong fotoin dong!" Dengan senang hati dan mengerti maksud dan tujuan Elian, Prila mengiyakan. Dengan pose Elian merangkul lengan Ryuka, Prila memotret foto mereka dua kali. "Makasih ya~" Elian tersenyum, sedikit memaksa. Ryukapun kembali melanjutkan perjalanannya, saat Elian membalikkan tubuhnya ia kembali berkata "Sok ganteng banget!"


TO BE CONTINUE

Kamis, 18 Oktober 2012

I 'HATE' YOU SO MUCH


Chapter 4


“Elian! Ayolah, lebih cepat. Kita sudah hampir terlambat nih!” Ucap Mike yang sedikit kesal karena Elian terlambat bangun. “Sebentar-sebentar!” Elian terburu-buru, “El, ini bekalmu” Ucap ibu Elian. “Ayo cepat-cepat! Nanti kita ketinggalan kereta!” “Iya iya, ini lagi pakai sepatu!” Elian mengikat tali sepatunya dengan tergesa-gesa, “Ayo! Tante, kita berangkat dulu” Pamit Mike sambil menarik tangan Elian “Huaah! Ibu aku berangkat!” “Iya, hati-hati. Sukses ya performnya!”. Mike pun mengajak Elian berlari sehingga Elian terengah-engah, “Pelan-pelan dong!” Keluh Elian, “Kita tidak bisa pelan-pelan, sepuluh menit lagi kita akan ketinggalan kereta! Lagian, sudah aku kasih tau jangan begadang, tetap saja kau melakukannya” Mike memarahi Elian yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. “Maaf..” Ucap Elian dengan suara kecil.

Sesampainya mereka di dalam kereta, “Huuh, hampir saja kita terlambat, hosh.. hosh..” Elian terengah-engah, “Kalau kita terlambat, semua itu salahmu!” Mike masih terlihat kesal, “Ah, ayolah aku kan sudah minta maaf” “Kalau begitu kau berhutang Jus padaku” “Hah?! Enak saja, ini pemerasan namanya” “Aku tidak peduli” Mike memalingkan wajahnya “Huuft” .

_____________________________________________________________

Elian dan Mike bergegas menuju ruang ganti dan berkumpul untuk briefing sebelum mereka perform. “Hey Mike, lihat aku cocok kan memakai kostum ninja ini” Elian memamerkan kostum barunya. “Iya sangat cocok, dan sangat cantik karena wajahmu tidak terlihat! Hahahaha” Ledek Mike. ‘Buk!’ Elian melempar sepatu kearah Mike, “Ouch!”. “El-chan! Mike!” Panggil Prila, “Prila!” Elian sangat senang melihat kedatangan sahabatnya itu. “Jam berapa kalian perform? Aku sudah tidak sabar” Ucap Prila, “Sebentar lagi juga kita akan perform kok, kamu nanti nonton paling depan yah!” Pinta Elian, “Tenang saja, oh iya aku sudah buatkan sushi untuk makan siang kita bertiga” Prila menunjukkan kotak bekalnya, “Wah, setelah kita perform kita piknik nih” Sahut Mike, “Aku juga dibawakan bekal sama ibu, dan ada dua” “Iya satu lagi itu untukku!” Celetuk Mike sekali lagi. “Ayo ayo! Kita turun untuk siap-siap tampil!” Ucap salah satu senpai. “Kalau begitu, aku kebawah duluan yah, biar bisa nonton paling depan!” Prila pamit, “Oke, doakan kami yah!” “Pasti!” Prilapun pergi meninggalkan Elian dan Mike.

“Ayo kita kebawah sekarang.” Ajak Mike, “Lima menit lagi kita perform ya? Aku nervous” “Jangan nervous! Anggap saja kita sedang latihan seperti biasanya!” “Ah, Iya baiklah.” Elian mengatur nafas untuk menghilangkan rasa nervousnya. Saat Elian dan Mike berjalan menuruni tangga, “I..itu Ryuka!” Ucap Elian dengan suara kecil. ‘Ah, dia tidak akan menyapaku, aku pura-pura tidak kenal saja’ Ucap Elian dalam hati sambil memakai masker ninjanya. Ryuka yang sedang menaiki tangga, terlihat sedang bersama wanita dibelakangnya, memakai kostum lolita dengan rambut ikal berwarna coklat muda. Saat Ryuka berpapasan dengan Elian yang menuruni tangga sambil menundukkan kepalanya, “Eh! Uh.. El.. Elian! Iya kan?” Sapa Ryuka. Elian terkejut dan sontak mengangkat kepalanya “I..iya” “Mau kemana?” Tanya Ryuka, “K..Ke..Bawah” “Oh, okay” “Uh, aku ke bawah dulu” “Okay” Ryuka melambaikan tangannya, ‘Sok ganteng’ ucap Elian dalam hati.

Elian dan Mike pun berkumpul dengan teman-temannya yang akan perform nanti di belakang panggung. “Fuuh, aku sangat nervous” Bisik Elian “Tenanglah, kita pasti bisa kok! Lakukan seperti saat latihan, oke” Mike berusaha menenangkan Elian, “Ung!” Elian menganggukkan kepalanya.  Terlihat Prila yang sudah siap merekam aksi mereka dengan handycamnya. “Oke, setelah ini tim fighting siap! Elian dan Mike akan melakukan duel antara Ninja dan Samurai!” Perintah ketua. “Siap!” Teriak tim fighting.

Dua menit kemudian, tiba saatnya tim fighting untuk menunjukan kebolehan mereka. ‘Hah! Itu Key. Aduh bagaimana ini, aku harus tampil sempurna supaya tidak terlihat memalukan!’ Ucap Elian panik di dalam hati. Tim fightingpun memasuki area panggung, dengan lihai mereka memerankan dan membawakan suatu alur cerita tentang pertarungan Ninja melawan Samurai. “Hyat! Hyat!” Suara para fighter. “Sekarang, hanya tinggal aku dan kau. Menyerahlah Ninja, kau akan kuhabisi! Hyaaat!” Mike membawakan perannya dengan sangat bagus, “Coba saja kalau kau bisa!” Elian menghindari serangan yang datang dari Mike. Dengan sangat lincah mereka memperagakan adegan fighting pada klimaks cerita persis seperti saat mereka latihan. Penonton pun terkesima dengan acting mereka berdua. Pementasanpun diakhiri dengan kalahnya Ninja. Keadaan hening sejenak, kemudian ‘Prok prok prok’ tepuk tangan para penonton yang sangat ramai membuat Elian, Mike dan fighter lainnya tersenyum lebar. Merekapun memberi hormat kepada penonton dan segera meninggalkan panggung.

‘Drap drap drap’ “Kalian sangat keren!” Prila berlari dan memeluk Elian. “Benarkah?!” Elian terlihat sangat senang, “Itu pasti karna aku” Mike menyombongkan dirinya. “Itu karna aku, enak saja!” Elian memukul kepala Mike, “Kalian berdua terlihat sangat keren tadi!” Prila menengahkan. “Kalau begitu, ayo kita makan siang!” Ajak Prila, “Boleh, tapi sebentar aku harus kumpul dulu, baru boleh pisah dari yang lain” “Baiklah, aku tunggu disini ya” “Oke, tunggu sebentar ya!” Elian dan Mike kembali berkumpul dengan timnya sejenak. ‘Beep, beep’ handphone Elian berbunyi menandakan ada pesan masuk, “Eh, ada pesan” Elianpun bergegas membuka pesan tersebut. ‘Penampilanmu tadi sangat memukau, sekarang kamu dimana? Kita bertemu yuk’ Elian membaca pesan yang ternyata dari Key, fans sekaligus orang yang disukai oleh Elian. “Haah?! Ini dari Key!” Elian berteriak, “Key? Siapa?” Tanya Mike “Ada deh, mau tau aja” Elian pergi meninggalkan Mike. ‘Ah, terima kasih. Aku sangat gugup tadi. Boleh saja nanti setelah aku makan siang ya’  Elian mengirim pesan balasan kepada Key. Tak lama kemudian, ‘Tring’ Elian segera membuka pesan balasan dari Key ‘Oke, aku tunggu di samping panggung ya’ .

Setelah Elian dan Mike selesai berkumpul dengan tim, merekapun bergegas menghampiri Prila yang sudah menunggu cukup lama untuk mencicipi sushi buatannya. “Prila!” “Ah, kalian lama sekali” “Maaf maaf.. Jadi ayo kita piknik!” Ajak Elian, “Hey jangan lupa kau berhutang jus padaku” Mike mengingatkan Elian, “Iya iya, nanti aku belikan!” Mereka bertigapun segera mencari tempat yang nyaman untuk makan siang. Menghabiskan sushi buatan Prila dan juga bekal yang dibuatkan oleh Ibu Elian, tak lupa canda tawa yang selalu menemani mereka dimanapun. “Eh iya, abis makan siang ini aku ada janji ketemu temen!” Ucap Elian, “Eh? Siapa?” Prila penasaran “Ryuka?” Lanjutnya. “Ih! Amit amit! Bukan, aku mau ketemu sama Key” “Key? Oh yang ketemu sama kamu di event sebelumnya yah?” Prila berusaha mengingat “Iya, yang itu. Hehehe” Elian terlihat sangat antusias. “Nanti kalau jadian, traktir kita ya!” Celetuk Mike. “Enak saja, kau ingin memerasku ya?!” “Hati-hati loh sama cowok pendiem kayak dia, hahaha” “Berisik, aku tinggal dulu gapapa yah?” “Oke, oke. Good luck kencannya! Hahaha” Ledek Prila.

Dengan semangat Elian menghampiri Key yang sudah sejak tadi menunggunya. “...Key?” Sapa Elian, “Eh, akhirnya kau datang juga” “Ah maaf terlalu lama menunggu ya?” “Gapapa kok, jadi?” “Apanya?” Elian terlihat sedikit canggung. Keadaan hening sejenak, “Bagaimana kalau kita masuk ke obake yashiki?” Ajak Key, “...Hah? Engga ah ga mau!” Elian menolaknya, “Udah ayo kita masuk ke obake yashiki, hahaha” Key menarik paksa tangan Elian. Elianpun terpaksa mengiyakan ajakan Key untuk masuk ke rumah hantu.  “Aku takut” Ucap Elian terlihat panik, “Gapapa kok, ga serem tau di dalam”. Mereka berduapun masuk kedalam rumah hantu tersebut, baru satu langkah Elian langsung merangkul erat tangan Key. ‘Dag dug dag dug’ terdengar sangat jelas detak jantung Elian, “G..ge..gelap” Elianpun memejamkan kedua matanya sambil terus merangkul tangan Key, “Hahaha, kamu takut El? Ini ga seram loh, hantunya lucu-lucu” Ucap Key sambil tertawa kecil, “Dan tanganku sakit, kau menggenggamnya terlalu kencang” “Aku takut!” Ucap Elian. “Hahahaha” Key menertawai Elian. Elian berjalan dengan tersandung-sandung dan juga menabrak sana-sini karena ia tak mau membuka kedua matanya, Elian sangat takut untuk melihat keadaan di sekitarnya saat di dalam rumah hantu.

Disaat mereka sedang melewati lorong terakhir, tiba-tiba saja pundak Elian disentuh oleh salah satu hantu. Karena reflek, Elian langsung memberikan sebuah tinju tepat dibawah hidung sang hantu. ‘Dzink!’ “Ah~ Aku dipukul!” Ucap salah satu hantu,  “Maaf, aku reflek!” “Hahahaha” Key tertawa melihat tingkah Elian yang sangat ketakutan.

Mereka berdua akhirnya keluar dari rumah hantu tadi, “A..Aku gemetar” Ucap Elian yang pucat sambil menunjukkan kedua tangannya yang gemetar, “Mana?” Key melihat tangan Elian dan memegang salah satu tangan Elian yang gemetar sejenak. Tiba-tiba saja wajah Elian memerah, “Lengan kananku sakit kau genggam sangat kencang” Key menunjukkan lengannya yang merah, “Ah, maaf Key aku benar-benar ketakutan tadi” Elian merasa bersalah “Yasudah, biarkanlah. Sekarang kita cari minum yuk” Ajak Key. Betapa senangnya Elian, event yang ia hadiri hari ini seperti sebuah kencan dan sangat jauh berbeda dari sebelumnya.

Tak terasa, langit sudah terlihat gelap. Puas dengan kencan tak disengaja, Elian berpisah dengan Key karena ia harus kembali berkumpul dengan Prila dan Mike untuk pulang. Elian akan dimarahi ibunya jika tidak pulang dengan Mike yang sudah dianggap keluarga oleh ibunya.

“Aku lapar” Keluh Prila, “Ayo kita mampir untuk membeli makanan” Lanjutnya. “Aku juga lapar” Sahut Elian, “Yasudah ayo kita cari makan!” Mike mengiyakan. Elian yang sudah berganti kostum, memakai T-shirt, dan topi mendapati Ryuka berjalan didepannya dengan gayanya yang menurut Elian ‘sok ganteng’ tanpa menyapanya seperti sebelumnya. “...Sok ganteng! Moodku tiba-tiba hancur! Ayo cepat kita cari makan sebelum aku makan orang” Elian mempercepat langkahnya untuk menjauhi Ryuka.

___________________________________________________________

“Aaah, kenyang!” Prila sangat puas, “Eh iya, tadi bagaimana kencannya El-chan?” Prila penasaran, “Tadi aku masuk Obake! Serem banget, tapi aku puas hantunya ada yang kena tinju sama aku! Hahahaha” Elian tertawa puas. “Eh Mike, kita ke event Universitas ASD yuk! Kita naik kereta lagi, aku mau pake kostum cassual ah!” Ajak Elian yang sangat antusias, “Aku juga ah!” Prila mengikuti, “Kapan memangnya?” Tanya Mke, “Bulan depan!” “Masih lama yah!” Mike menjitak Elian, “Hehehe, Iya masih lama tapi kau kalau ga di booking, suka ga bisa iya kan?” Jelas Elian, “Iya sih” jawab Mike singkat.

“Kalau begitu kita berpisah disini” Ucap Prila, “Kamu gapapa sendirian?” Elian khawatir, “Iya gapapa kok, kalau ada apa-apa aku akan segera menelponmu” Prila menenangkan Elian. “Kau hati-hati yah” Mike berpesan, “Iya, sudahlah, jangan terlalau menghawatirkanku, aku kan bukan anak kecil” “Tapi kamu kecil” Ledek Elian “Huaa, El-chan jahat!” Prila mengerutkan wajahnya. “Hahahaha, yasudah besok jangan telat ke sekolah, oke” Ucap Mike, “Siap! Bye bye El-chan, bye bye Mike” “Hati-hati di jalan Prila!” Ucap Elian. Elian dan Mikepun berpisah dengan  Prila, Mike selalu mengantarkan Elian sampai ke rumahnya. “Eh, Minggu depan kan ada event juga di SMA dekat rumah kita” “Ah, aku skip dulu deh, capek ke event terus” Mike menolak sebelum Elian mengajaknya, “Yaah, aku kan ingin datang” “Ajak Prila saja, atau ajak Key!” “Oh iya, ajak Key ah nanti” “Kau benar-benar suka padanya?’ “Kelihatannya seperti itu, dia itu tampan, kalem, baik, dan ga agresif, hehehe” Elian tersipu saat membicarakan Key. “Huh, wanita. Liat cowok tampan langsung terpesona”  “Biarlah, itu tandanya aku normal, hahaha” “Kau tidak normal! Kau kan cowok” Mike menjitak kepala Elian. “Ouch! Sakit tau” “Sudah sana masuk!” Tak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Elian. “Eh? Kita sudah sampai? Kau mau mampir dulu tidak?” Ajak Elian, “Besok saja aku kerumahmu, sekalian minta data film. Hari ini aku capek, mau cepat-cepat istirahat” “Yasudah kalau begitu, beristirahatlah dengan tenang” “Memangnya kau pikir aku akan mati?!” Mike kesal “Hahahaha, yasudah. Sankyuu sudah mengantarkanku sampai rumah” “Kau memang merepotkan” Mike pun berjalan meninggalkan rumah Elian. “Aku pulang” Ucap Elian memasuki rumah.

_____________________________________________________

“Telaaaaaat!” Elian berlari secepat kilat menuju sekolahnya. Jam meunjukkan pukul 06.58, itu berarti dua menit lagi bell sekolah akan berbunyi. Sementara Elian masih berada di pertengahan jalan menuju sekolah. “Tadi ibu sudah berusaha membangunkanmu, Mike juga sudah menjemputmu, tapi kamu tetap tertidur pulas” Elian terngiang-ngiang ucapan ibunya. “Aaaargh! Aku harus beralasan apa hari ini telaaat?!” Elian mempercepat larinya.

“Hosh.. Hosh.. Hosh..” Dengan terengah-engah, akhirnya Elian sampai tepat di depan sekolahnya, ia melihat jam tangannya “A..Aku telat delapan belas menit?!” Elian terkejut dan bergegas menuju kelasnya. Sesampainya di kelas, ‘Tok, tok, tok’ Elian mengetuk pintu kelas ‘Tidak! Aku lupa jam pertama itu pelajaran Fisika!’ Ucap Elian di dalam hati panik.

“S..Selamat pagi ...pak” Elian terbata-bata, Mike yang melihat tingkah Elian hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanpa basa-basi guru Fisika tadi langsung mengatakan “Ambil dua buah ember, isi penuh dengan air, dan silahkan kamu berdiri di depan kelas sambil membawa ember tadi”, “...B..Baik pak”. Elian berjalan menuju ruang peralatan untuk mengambil dua buah ember dan mengisinya dengan air, iapun segera berdiri dengan menahan beban dua buah ember berisi air. “Aku yakin, ini adalah kesialan yang aku dapatkan karena aku disapa oleh Ryuka kemarin” Elian bergumam, tak lama orang yang ia maksud berjalan melewatinya sambil tersenyum menggoda pada Elian yang sedang dihukum. “Sepertinya kesialanku akan bertambah parah” Perkataan Elian sontak membuat Ryuka kembali berdiri di depannya, “Eh? Ada yang salah?” Tanya Ryuka dengan wajah manis, “E..Engga ada!” “Hmm? Baiklah” Kemudian ia kembali meninggalkan Elian. Saat Ryuka sudah berjalan cukup jauh, “Aaaargh! Mutlak, kesialanku pasti bertambah parah! Aku diajak berbicara, sepertinya pulang nanti aku akan tertabrak kereta.” Elian berbicara sendiri seperti orang yang sedang depresi.

‘Plak’ Mike menjitak kepala Elian saat ia masuk ke kelas pada jam istirahat. “Kenapa kau bisa telat hah?” “Mimpiku terlalu indah untuk dihentikan, hahahaha” Elian menjawab dengan tidak serius. “Eh tapi bener deh, sepertinya Ryuka itu menebarkan kesialan padaku, setelah dia menyapaku kemarin!” Elian meyakinkan, “Ah, itu hanya halusinasimu saja!” Mike menyangkalnya. Ditengah-tengah pembicaraan, ‘Beep beep’ ada pesan masuk di handphone milik Elian. Ternyata itu adalah pesan dari Key. ‘Hey El, nanti sepulang sekolah bisa kita bertemu? Aku tunggu di depan minimarket saat kita bertemu waktu itu.’ “Akhirnya keberuntungan berpihak padaku!” Elian berteriak, “Hah?” Mike bingung. Elian segera membalas pesan singkat dari Key ‘Baiklah, sepulang sekolah aku akan menemuimu JElianpun menekan tombol ‘Send’. “Mike doakan aku hari ini, hihihi” “Hari ini kau kenapa sih?!” “Aku bahagia seketika, syalala” Elian menari sembari berjalan keluar kelas.

Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggupun tiba. “Jadi, kau mau bertemu dengan Key sepulang sekolah?” Tanya Mike, “Yap! Kau benar, mungkin dia ingin menyatakan cinta padaku, hahaha” “Aku turut prihatin dengan Key karena mendapatkanmu” “Maksudmu?!” ‘Plak’ Elian memukul tubuh Mike dengan tasnya. “Hahaha, aku pulang duluan ya kalau begitu” “Huuh, baiklah” Keluh Elian yang sedang mendapat tugas piket. “Bye bye El-chan” Prila pamit. Elian hanya melambaikan tangannya. ‘Beep beep’ Elian segera membuka handphonenya. ‘Jika sudah diperjalanan, kabari aku ya ;)’ Pesan singkat dari Keypun langsung dibalasnya ‘Oke, aku harus piket dulu mungkin agak sedikit telat.’

Elian mempercepat geraknya agar tidak membuat Key menunggu. 15 menit kemudian, “Huaaah! Akhirnya selesai! Aku pulang duluan ya teman-teman” Elian segera berlari keluar kelas. Saat ia berlari menuruni tangga, tiba-tiba ia mendengar sebuah teriakan kecil seorang siswi “Kya!” “Hah? Apa itu?!” Elianpun semakin mempercepat langkahnya menuruni tangga, “Jangan-jangan terjadi kekerasan! Aku harus menolongnya!” Elian berlari kearah dimana suara itu berasal, ia melihat pintu salah satu ruang club sedikit terbuka. Elian memperlambat langkahnya dan berhati-hati, ia meyakinkan apakah suara tadi berasal dari ruangan itu. Tak lama ‘Kya!’ “Benar!” ‘Brak!’ Elian mendobrak pintu ruangan tersebut.

“Apa yang sed....ang...” Saat ia mendobrak pintu, terlihat seorang siswi dengan rambut ikal panjang teman sekelasnya yang hanya memakai bra dan rok sekolah. Siswi tadi duduk diatas meja dan sedang dipeluk oleh seorang siswa dengan kemeja setengah terbuka. “Ah?!” Siswi tadi terkejut melihat Elian memergokinya sedang melakukan hal mesum. Siswa yang sedang bersamanya pun memalingkan wajah ke arah Elian, dan tak lain ia adalah “R...Ryuka” Elian sangat-sangat terkejut mendapati sepasang siswa dan siswi ini sedang melakukan hal yang sangat tidak wajar untuknya, di sekolah. “...I...Itu..” Ryuka terus menatap wajah Elian dengan tatapan kosong “M..Ma...Maaf M..M..Meng...ganggu” Elian berjalan mundur dan menutup pintu perlahan. Dengan wajah syok, Elian berjalan di tengah koridor dan keluar gedung sekolah. “Apa yang sudah aku lihat tadi?!!!!” Elian berteriak sekencang mungkin  “Keberuntungaku benar-benar sudah direnggut oleh makhluk itu!” Elian berlari keluar sekolah menuju mini market dekat rumahnya untuk menemui Key.

“Hosh..Hosh..Hosh..” Elian terengah-engah. “Hey” Key menepuk pundak Elian, “Ah!” Elian menepis tangan Key karena terkejut, “Ah, maaf aku reflek” “Kau, kenapa terengah-engah seperti itu” “Eh? Um, tidak apa-apa. Anu, maaf membuatmu menunggu lama, ...Tadi ada hal aneh yang menimpaku” “Hal aneh?” “Eh? Lupakan, tidak penting.” “...Baiklah” “Jadi, ada apa kau mengajakku bertemu?” Elian penasaran, “Hmm, aku hanya ingin bertemu saja. Tidak boleh?” “Uh.. Gapapa kok, mau berjalan-jalan dulu?” “Bagaimana kalau kita duduk-duduk ditaman?” Key memberikan tawaran, “Ah boleh! Sepertinya itu jauh lebih asik” Elian menyetujuinya.

Sesampainya Key dan Elian ditaman, “El, kau mau ice cream?” “Mau! Mix vanilla choco” Elian terlihat sangat senang. “Berapa harganya?” “Sudah tidak usah” “Kau mentraktirku?” “Begitulah, hehehe” “Ah, sankyuu” “Ayo kita cari tempat duduk” Ajak Key. “Key, tahun depan kau lulus kan?” “Hmm, iya memangnya kenapa?” “Kau mau lanjut ke universitas atau kerja?” “Sepertinya aku akan lanjut ke universitas” “Hmm, begitu..” “Ada apa?” “Ung.. Ga ada apa-apa” Elian memakan ice cream cone di tangannya. “Oh iya, aku ngefans loh sama Elian” “Hah?” “Iya, aku ngefans sama kamu, atau mungkin juga aku suka sama Elian” Key menyatakan perasaannya. “...Uhuk” Elian tersedak, “S..suka?” “...” Key tak bersuara, suasana menjadi hening seketika. “...Ehmm, aku juga suka sama Key” Ucap Elian dengan suara kecil. Key sontak memandang wajah Elian, “...Kau juga suka padaku?” Key terlihat begitu senang. Tiba-tiba saja Elian melamun dan terbayang perbuatan Ryuka dan Eri teman sekelasya. “El? Elian?” Key melambaikan tangannya di depan wajah Elian. “Haah?! Ya? Apa? Kenapa?” Elian gagap, “Kau bengong?” “Ah, maaf maaf, ada hal yang mengganggu pikiranku” “..Hmm, jadi kau juga suka padaku?” “I..i...iya” “Hmm, kalau begitu..Kau mau jadi pacarku tidak?” 



TO BE CONTINUE

this is shina or this is me ?

this is shina or this is me ?
viel art