Laman

Minggu, 28 Oktober 2012

I 'HATE' YOU SO MUCH

Chapter 6



Setelah banyak kejadian yang menyakitkan hati yang diberikan Key, Elian memutuskan untuk menyudahi hubungannya dengan Key. Walaupun Key menolak dan meminta kesempatan untuk memperbaikinya, tetapi Elian sudah sangat tidak tahan dengan sikapnya yang semena-mena. Akhirnya, Key pun menyetujuinya dan mereka menyudahi hubungan istimewa tersebut.

Elian kembali ke rutinitasnya yang membosankan, ia datang pagi-pagi ke sekolah. Masih sangat sepi, dan tidak seperti biasanya jika disaat ia merasa kesal dan kecewa, ia selalu memukul-mukul samsak di ruang bela diri, tapi tidak dengan hari ini. Elian berdiri sendirian di atas gedung sekolah sambil memperhatikan lalu lalang yang ada di bawahnya. "Haaaaah~" Elian menghela nafas, tiba-tiba saja terdengar suara pintu yang sedang terbuka dan ditutup. Sontak Elian menoleh kebelakang untuk memastikan siapa yang datang. "R..Ryuka" Ucap Elian sedikit terkejut, "Eh, Elian" Sapa Ryuka dengan senyumannya. "Apa yang harus aku lakukan!" Ucap Elian dalam hati sambil kembali membalikkan tubuhnya, Ryuka berjalan mendekati Elian dan berdiri menyandar pagar pembatas di saping Elian. Elian terlihat sangat gugup dan bingung apa yang harus ia lakukan. "Kemarin, kau kelihatan gugup begitu kenapa?" Ryuka memulai pembicaraan, "Eh? E..engga, kupikir kau manggil orang yang ada dibelakangku" Elian berusaha menenangkan diri, "Tapi, dibelakangmu kan ga ada siapa-siapa" "Aku kira ada orang, kan kalau ternyata bukan aku yang dipanggil, nanti aku jadi malu.." Elian terlihat bisa mengendalikan suasana. "...Iya juga sih" "Huum..", suasana menjadi hening sesaat. "Huuuuh~" Elian menghela nafas, "Kau kenapa?" Tanya Ryuka "Ga apa-apa" Jawab Elian sedikit tidak bersemangat, "Tapi kelihatannya kau sedang ada masalah" Ryuka mulai penasaran, "...Aku baru saja putus dengan pacarku" Akhirnya Elian mengaku, "Aku juga baru putus" Ryuka ikut mengaku sembari tersenyum.

"Tapi kau ga ada sedih-sedihnya!" Elian sedikit heran, "Untuk apa sedih.." Ryuka terus tersenyum, "Aah, aku putus tepat disaat tanggal jadianku dengannya satu bulan" Elian terlihat sedih dan kecewa, "Aw, kasihan.." "...Dan dia bergandengan dengan cewek lain di depan mataku!!" Lanjut Elian "Sudahlah, tidak usah dipikirkan, kau kan sudah putus dengannya" Ryuka berusaha menenangkan ."Huuh, iya.. kau bisa bilang seperti itu karena kau punya banyak cadangan" Celetuk Elian, "...Iya juga sih. Masih banyak yang harus kau pikirkan, jangan habiskan waktumu untuk memikirkan yang tidak perlu" "...Iya" Jawab Elian singkat. "Oh iya, kau tumben kemarin tau kalau itu aku?" Elian penasaran, "...Karena sebelumnya kau sudah kasih tau akan berpenampilan seperti itu kan?" "Oh..Iya" Elian menyadarinya.

"Oh iya, besok kau ikut study tour?" Tanya Ryuka, "I..iya ikut, besok pasti akan menyenangkan! Kau ikut?" Elian berbalik tanya, "Iya, aku ikut kok" Jawab Ryuka sambil tersenyum menatap Elian. Elian langsung memalingkan wajahnya, "A..aku mau ke kelas dulu" Elian berjalan meninggalkan Ryuka sendirian di atap gedung sekolah.

"Kenapa Ryuka jadi baik seperti itu sih, pasti ada maunya" Elian menggerutu sambil menuruni anak tangga. Elian berjalan dengan cepat menuju kelas, "El-chuan!" Sapa Prila yang baru sampai. "Prila!" "El-chuan, kau sudah siap untuk besok?" "Sudah siap! Besok pasti akan menyenangkan!" "Iya, pasti akan menyenangkan. Kau ga boleh telat ya El-chuan!" Prila mengingatkan, "Iya! Aku pasti tidak akan telat!" Elian bersemangat.

'Plak' Mike menjitak kepala Elian dari belakang, "Ouch! Sakit tau!" "Besok kau jangan telat!" Mike ikut mengingatkan, "Iya iya, besok aku tidak akan telat!" "Jangan begadang terus kau" "Iya, aku tidak akan begadang hari ini"

____________________________________________________________

"Hosh..Hosh.." Elian berlari terengah-engah, karena ia hampir telat untuk mengikuti study tour yang akan diadakan selama tiga hari. "El-chuan! Kau hampir telat!!" Teriak Prila yang sudah berdiri di pintu bus yang sudah bersiap-siap untuk berangkat. "Aaaa! Aku hampir saja telat! Eh, kau satu bus denganku?" Tanya Elian, "Hehehe.. Aku meminta Pak guru untuk memindahkanku" "Dasar kau ini" Elianpun masuk ke dalam  bus, dan betapa terkejutnya ia ternyata Ryuka juga satu bus dengannya. "R..Ryu..." Ryuka melambaikan tangannya kepada Elian. Elian hanya melirik dan kembali berjalan ke kursi yang sudah disiapkan.

Siswa dan Siswi SMA XYX pun berangkat. Seisi bus terlihat sangat gembira, mereka tertawa dan bernyanyi-nyanyi sepanjang perjalanan. Sesampainya mereka di pegunungan tempat mereka study tour, seluruh siswa dan siswi dikumpulkan untuk diberi pengarahan dan jadwal mereka. Kebetulan sekali jadwal hari ini adalah jam bebas sampai jam 17.00. Elian, Prila, dan Mike berencana untuk berkeliling di sekitar vila tempat mereka menginap nanti. "Huaaaah! Aku suka udara segar seperti ini!" Elian berteriak, "Kau berisik!" Mike merasa sedikit terganggu, "Ayo kita bersenang-senang sebentar!" Prila bersemangat.

Mike, Elian, dan Prila mulai melangkah untuk berjalan-jalan. Banyak toko pernak-pernik disana, Prila membeli banyak accesories yang sangat indah. Dengan sabar Mike menemani dua perempuan yang terlihat sangat kegirangan itu.

Disaat mereka sedang asik tertawa dan bercanda sambil berjalan-jalan, tiba-tiba saja Elian terpesona dengan Jaket bulu beruang yang dipajang di etalase salah satu toko. "I..ni keren!" Tanpa ada yang sadar bahwa Elian    sedang memperharikan Jaket itu, Mike dan Prila terus berjalan meninggalkan Elian. "Eh, Prila lihat deh jaketnya...." Saat Elian menoleh, sudah tidak ada siapapun dibelakangnya. "....." Elian terdiam, "......!" Elian mulai panik, "A...aku ditinggal" Yap, seperti yang kalian kira, Elian sangat mudah tersesat dan buruk dalam menentukan arah jalan. "B...bagaimana ini? Aku tidak tau jalaaaan!" Elian sangat panik, ia merogoh handphone di saku jaketnya, "Handphoneku! Ah tidak, ada di tas dan tasnya ada di vila! Vilanya ada dimana?! Aaaaa tidaak!" Elian berteriak-teriak panik di depan toko, sampai keluarlah seseorang dengan seragam yang sama persis dengan Elian. "...Kau kenapa?" Tanya Ryuka, Elian menoleh dan melihat Ryuka "...Aku tersesat" Ucap Elian polos, "Ahahaha, aku juga" Ryuka berbicara santai. "...." "Kalau begitu kita cari jalan pulang bersama-sama saja" "...Tidak perlu, aku bisa sendiri" Elian berjalan meninggalkan Ryuka.

Ryuka berjalan mengikutinya, "Kau mau ngapain? Kenapa kau mengikutiku?!" Elian kesal. "Bagaimanapun, kau itu perempuan. Mana mungkin aku membiarkanmu pergi sendirian di tempat yang tidak kau kenal seperti ini" "....Sudah kubilang aku bisa mencari jalan sendiri!" Elian membuang muka "Kalau begitu aku mengikutimu mencari jalan" Ryuka sedikit memaksa. "Terserah" Elian kesal.

Elian pun mengendalikan dirinya agar tetap tenang, dan menjadi sok tau kalau ia bisa mencari jalan untuk kembali ke vila.

"Aaah! Kenapa jalan ini justru menuju ke hutan?!" Elian berteriak kesal karena tak kunjung menemukan jalan yang benar. "Bagaimana kalau tadi aku tinggal kau sendirian" Celetuk Ryuka sembari duduk di bawah pohon rindang, "Ini sudah lewat dari jam lima loh" Lanjutnya. "....Iya aku tau" Ucap Elian sambil menghela nafas. Elian merogoh kantung jaketnya, berharap masih ada uang yang tersisa. "Aku mau beli minum dulu" Elian berjalan menuju mesin minuman otomatis. "...Aku mau" Ryuka berteriak, "Kau beli saja sendiri" Ucap Elian jutek "..."

Tak lama Elian  kembali membawa dua kaleng jus beda rasa. "Tadi aku salah ambil minuman jadi ada dua" Ucap Elian sambil memberikan satu kaleng jus jeruk kepada Ryuka "...Lagi pula aku tidak suka jeruk" Lanjut Elian. "...Dasar tsundere" Celetuk Ryuka sambil menerima kaleng jus yang diberikan Elian. "Aku bukan tsundere!" "Yes, you are" Ucap Ryuka. "Terserah.." Elian segera menenggak satu kaleng jus yang dibelinya.

"Kita bermalam disini saja, bagaimana?" Ide Ryuka, "Ide yang buruk! Aku tidak akan mau" Elian menolaknya mentah-mentah. "...Kalau kau mau disini, yasudah aku akan terus mencari jalan!" Ucap Elian sambil meninggalkan Ryuka. "Yasudah, hati-hati di jalan" Ryuka tersenyum, Elian melirik sinis ke arah Ryuka. Kemudian, Elian berjalan meninggalkan Ryuka sendirian. Belum jauh Elian berjalan meninggalkan Ryuka, tiba-tiba saja ia berhenti dan terdiam. "Kenapa kau berhenti?" Tanya Ryuka dari kejauhan. Elian tak menjawab dan tetap berdiam diri. Khawatir dengan Elian yang tiba-tiba terdiam, Ryuka bergegas menghampirinya. "Kau kenapa?" Tanya Ryuka sedikit panik "...A..Aku takut gelap" Ucap Elian dengan suara kecil. "...Ku kira kau kenapa?!" Ryuka merasa dikerjai, "Sudahlah ayo kita tunggu saja disana" Ryuka menggandeng tangan Elian, 'Pak' Elian menepis tangan Ryuka "..Jangan pegang tanganku!" Ucap Elian tegas. "....? Oke, oke" Ryuka berjalan kembali ke tempat dimana ia duduk tadi, Elianpun mengikutinya.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Elian pasrah, "Lakukan saja apa yang kau mau" Ryuka tersenyum, "Aku serius!" "Aku tau kau sedang ketakutan saat ini, cobalah untuk lebih tenang" Ryuka menasehati. "Aku yakin pasti ada yang mencari kita, tenang saja." "...." Elian terdiam.

Sudah hampir dua jam mereka menunggu, Elian terus terdiam karena merasa takut. Tiba-tiba saja Ryuka menggenggam tangan Elian, sontak Elian menarik tangannya "sstt! Aku tau kau sedang gelisah karena takut, tenanglah, aku janji tidak akan macam-macam denganmu." Ucap Ryuka menenangkan, Elian tetap terdiam dan mencoba untuk rileks, tetapi tetap waspada dengan Ryuka. Ryuka tersenyum hangat pada Elian. Elian menundukkan kepalanya. Baru pertama kali ia merasa tenang dibawah tekanan.

Tak lama, datang Mike dan dua siswa lainnya sambil berlari. "Ah! Itu Mike!" Elian terlihat senang, "Mike!" Elian berlari kearah Mike. Ryuka pun ikut berdiri dan berjalan menuju teman-teman yang lainnya. "Kau kemana saja bodoh!" Mike menjitak Elian, "Semua orang mencarimu, kau itu kan paling bodoh dalam hal menentukan arah!" Mike memarahi Elian karena khawatir. "Maafkan aku" Elian menahan tangis.

Mike menatap waspada terhadap Ryuka, dan segera merangkul Elian dan mengajaknya untuk kembali ke vila.

Sesampainya mereka di vila, Elian dan Ryuka mendapat omelan dari guru pembina dan mendapat hukuman untuk membersihkan toilet.

_____________________________________________________________

"....Terima kasih tadi kau sudah menenangkanku" Ucap Elian sembari membersihkan toilet, "Don't mention it, milady" Ryuka mengedipkan mata.



TO BE CONTINUE

Tidak ada komentar:

this is shina or this is me ?

this is shina or this is me ?
viel art