Chapter 4
“Elian! Ayolah, lebih cepat. Kita sudah hampir
terlambat nih!” Ucap Mike yang sedikit kesal karena Elian terlambat bangun.
“Sebentar-sebentar!” Elian terburu-buru, “El, ini bekalmu” Ucap ibu Elian. “Ayo
cepat-cepat! Nanti kita ketinggalan kereta!” “Iya iya, ini lagi pakai sepatu!”
Elian mengikat tali sepatunya dengan tergesa-gesa, “Ayo! Tante, kita berangkat
dulu” Pamit Mike sambil menarik tangan Elian “Huaah! Ibu aku berangkat!” “Iya,
hati-hati. Sukses ya performnya!”. Mike pun mengajak Elian berlari sehingga
Elian terengah-engah, “Pelan-pelan dong!” Keluh Elian, “Kita tidak bisa
pelan-pelan, sepuluh menit lagi kita akan ketinggalan kereta! Lagian, sudah aku
kasih tau jangan begadang, tetap saja kau melakukannya” Mike memarahi Elian
yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. “Maaf..” Ucap Elian dengan suara
kecil.
Sesampainya mereka di dalam kereta, “Huuh, hampir
saja kita terlambat, hosh.. hosh..” Elian terengah-engah, “Kalau kita
terlambat, semua itu salahmu!” Mike masih terlihat kesal, “Ah, ayolah aku kan
sudah minta maaf” “Kalau begitu kau berhutang Jus padaku” “Hah?! Enak saja, ini
pemerasan namanya” “Aku tidak peduli” Mike memalingkan wajahnya “Huuft” .
_____________________________________________________________
Elian dan Mike bergegas menuju ruang ganti dan
berkumpul untuk briefing sebelum mereka perform. “Hey Mike, lihat aku cocok kan
memakai kostum ninja ini” Elian memamerkan kostum barunya. “Iya sangat cocok,
dan sangat cantik karena wajahmu tidak terlihat! Hahahaha” Ledek Mike. ‘Buk!’
Elian melempar sepatu kearah Mike, “Ouch!”. “El-chan! Mike!” Panggil Prila,
“Prila!” Elian sangat senang melihat kedatangan sahabatnya itu. “Jam berapa
kalian perform? Aku sudah tidak sabar” Ucap Prila, “Sebentar lagi juga kita
akan perform kok, kamu nanti nonton paling depan yah!” Pinta Elian, “Tenang
saja, oh iya aku sudah buatkan sushi untuk makan siang kita bertiga” Prila
menunjukkan kotak bekalnya, “Wah, setelah kita perform kita piknik nih” Sahut
Mike, “Aku juga dibawakan bekal sama ibu, dan ada dua” “Iya satu lagi itu
untukku!” Celetuk Mike sekali lagi. “Ayo ayo! Kita turun untuk siap-siap
tampil!” Ucap salah satu senpai. “Kalau begitu, aku kebawah duluan yah, biar
bisa nonton paling depan!” Prila pamit, “Oke, doakan kami yah!” “Pasti!”
Prilapun pergi meninggalkan Elian dan Mike.
“Ayo kita kebawah sekarang.” Ajak Mike, “Lima menit
lagi kita perform ya? Aku nervous” “Jangan nervous! Anggap saja kita sedang
latihan seperti biasanya!” “Ah, Iya baiklah.” Elian mengatur nafas untuk
menghilangkan rasa nervousnya. Saat Elian dan Mike berjalan menuruni tangga,
“I..itu Ryuka!” Ucap Elian dengan suara kecil. ‘Ah, dia tidak akan menyapaku,
aku pura-pura tidak kenal saja’ Ucap Elian dalam hati sambil memakai masker
ninjanya. Ryuka yang sedang menaiki tangga, terlihat sedang bersama wanita dibelakangnya,
memakai kostum lolita dengan rambut ikal berwarna coklat muda. Saat Ryuka
berpapasan dengan Elian yang menuruni tangga sambil menundukkan kepalanya, “Eh!
Uh.. El.. Elian! Iya kan?” Sapa Ryuka. Elian terkejut dan sontak mengangkat
kepalanya “I..iya” “Mau kemana?” Tanya Ryuka, “K..Ke..Bawah” “Oh, okay” “Uh,
aku ke bawah dulu” “Okay” Ryuka melambaikan tangannya, ‘Sok ganteng’ ucap Elian
dalam hati.
Elian dan Mike pun berkumpul dengan teman-temannya
yang akan perform nanti di belakang panggung. “Fuuh, aku sangat nervous” Bisik
Elian “Tenanglah, kita pasti bisa kok! Lakukan seperti saat latihan, oke” Mike
berusaha menenangkan Elian, “Ung!” Elian menganggukkan kepalanya. Terlihat Prila yang sudah siap merekam aksi
mereka dengan handycamnya. “Oke, setelah ini tim fighting siap! Elian dan Mike
akan melakukan duel antara Ninja dan Samurai!” Perintah ketua. “Siap!” Teriak
tim fighting.
Dua menit kemudian, tiba saatnya tim fighting untuk
menunjukan kebolehan mereka. ‘Hah! Itu Key. Aduh bagaimana ini, aku harus
tampil sempurna supaya tidak terlihat memalukan!’ Ucap Elian panik di dalam
hati. Tim fightingpun memasuki area panggung, dengan lihai mereka memerankan
dan membawakan suatu alur cerita tentang pertarungan Ninja melawan Samurai. “Hyat!
Hyat!” Suara para fighter. “Sekarang, hanya tinggal aku dan kau. Menyerahlah
Ninja, kau akan kuhabisi! Hyaaat!” Mike membawakan perannya dengan sangat
bagus, “Coba saja kalau kau bisa!” Elian menghindari serangan yang datang dari
Mike. Dengan sangat lincah mereka memperagakan adegan fighting pada klimaks
cerita persis seperti saat mereka latihan. Penonton pun terkesima dengan acting
mereka berdua. Pementasanpun diakhiri dengan kalahnya Ninja. Keadaan hening
sejenak, kemudian ‘Prok prok prok’ tepuk tangan para penonton yang sangat ramai
membuat Elian, Mike dan fighter lainnya tersenyum lebar. Merekapun memberi
hormat kepada penonton dan segera meninggalkan panggung.
‘Drap drap drap’ “Kalian sangat keren!” Prila
berlari dan memeluk Elian. “Benarkah?!” Elian terlihat sangat senang, “Itu
pasti karna aku” Mike menyombongkan dirinya. “Itu karna aku, enak saja!” Elian
memukul kepala Mike, “Kalian berdua terlihat sangat keren tadi!” Prila
menengahkan. “Kalau begitu, ayo kita makan siang!” Ajak Prila, “Boleh, tapi
sebentar aku harus kumpul dulu, baru boleh pisah dari yang lain” “Baiklah, aku
tunggu disini ya” “Oke, tunggu sebentar ya!” Elian dan Mike kembali berkumpul
dengan timnya sejenak. ‘Beep, beep’ handphone Elian berbunyi menandakan ada
pesan masuk, “Eh, ada pesan” Elianpun bergegas membuka pesan tersebut. ‘Penampilanmu tadi sangat memukau, sekarang
kamu dimana? Kita bertemu yuk’ Elian membaca pesan yang ternyata dari Key,
fans sekaligus orang yang disukai oleh Elian. “Haah?! Ini dari Key!” Elian
berteriak, “Key? Siapa?” Tanya Mike “Ada deh, mau tau aja” Elian pergi
meninggalkan Mike. ‘Ah, terima kasih. Aku
sangat gugup tadi. Boleh saja nanti setelah aku makan siang ya’ Elian mengirim pesan balasan kepada Key. Tak
lama kemudian, ‘Tring’ Elian segera membuka pesan balasan dari Key ‘Oke, aku tunggu di samping panggung ya’
.
Setelah Elian dan Mike selesai berkumpul dengan tim,
merekapun bergegas menghampiri Prila yang sudah menunggu cukup lama untuk
mencicipi sushi buatannya. “Prila!” “Ah, kalian lama sekali” “Maaf maaf.. Jadi
ayo kita piknik!” Ajak Elian, “Hey jangan lupa kau berhutang jus padaku” Mike
mengingatkan Elian, “Iya iya, nanti aku belikan!” Mereka bertigapun segera
mencari tempat yang nyaman untuk makan siang. Menghabiskan sushi buatan Prila
dan juga bekal yang dibuatkan oleh Ibu Elian, tak lupa canda tawa yang selalu
menemani mereka dimanapun. “Eh iya, abis makan siang ini aku ada janji ketemu
temen!” Ucap Elian, “Eh? Siapa?” Prila penasaran “Ryuka?” Lanjutnya. “Ih! Amit
amit! Bukan, aku mau ketemu sama Key” “Key? Oh yang ketemu sama kamu di event
sebelumnya yah?” Prila berusaha mengingat “Iya, yang itu. Hehehe” Elian
terlihat sangat antusias. “Nanti kalau jadian, traktir kita ya!” Celetuk Mike. “Enak
saja, kau ingin memerasku ya?!” “Hati-hati loh sama cowok pendiem kayak dia,
hahaha” “Berisik, aku tinggal dulu gapapa yah?” “Oke, oke. Good luck kencannya!
Hahaha” Ledek Prila.
Dengan semangat Elian menghampiri Key yang sudah
sejak tadi menunggunya. “...Key?” Sapa Elian, “Eh, akhirnya kau datang juga”
“Ah maaf terlalu lama menunggu ya?” “Gapapa kok, jadi?” “Apanya?” Elian
terlihat sedikit canggung. Keadaan hening sejenak, “Bagaimana kalau kita masuk
ke obake yashiki?” Ajak Key, “...Hah? Engga ah ga mau!” Elian menolaknya, “Udah
ayo kita masuk ke obake yashiki, hahaha” Key menarik paksa tangan Elian. Elianpun
terpaksa mengiyakan ajakan Key untuk masuk ke rumah hantu. “Aku takut” Ucap Elian terlihat panik,
“Gapapa kok, ga serem tau di dalam”. Mereka berduapun masuk kedalam rumah hantu
tersebut, baru satu langkah Elian langsung merangkul erat tangan Key. ‘Dag dug
dag dug’ terdengar sangat jelas detak jantung Elian, “G..ge..gelap” Elianpun
memejamkan kedua matanya sambil terus merangkul tangan Key, “Hahaha, kamu takut
El? Ini ga seram loh, hantunya lucu-lucu” Ucap Key sambil tertawa kecil, “Dan
tanganku sakit, kau menggenggamnya terlalu kencang” “Aku takut!” Ucap Elian.
“Hahahaha” Key menertawai Elian. Elian berjalan dengan tersandung-sandung dan
juga menabrak sana-sini karena ia tak mau membuka kedua matanya, Elian sangat
takut untuk melihat keadaan di sekitarnya saat di dalam rumah hantu.
Disaat mereka sedang melewati lorong terakhir,
tiba-tiba saja pundak Elian disentuh oleh salah satu hantu. Karena reflek,
Elian langsung memberikan sebuah tinju tepat dibawah hidung sang hantu.
‘Dzink!’ “Ah~ Aku dipukul!” Ucap salah satu hantu, “Maaf, aku reflek!” “Hahahaha” Key tertawa
melihat tingkah Elian yang sangat ketakutan.
Mereka berdua akhirnya keluar dari rumah hantu tadi,
“A..Aku gemetar” Ucap Elian yang pucat sambil menunjukkan kedua tangannya yang
gemetar, “Mana?” Key melihat tangan Elian dan memegang salah satu tangan Elian
yang gemetar sejenak. Tiba-tiba saja wajah Elian memerah, “Lengan kananku sakit
kau genggam sangat kencang” Key menunjukkan lengannya yang merah, “Ah, maaf Key
aku benar-benar ketakutan tadi” Elian merasa bersalah “Yasudah, biarkanlah.
Sekarang kita cari minum yuk” Ajak Key. Betapa senangnya Elian, event yang ia
hadiri hari ini seperti sebuah kencan dan sangat jauh berbeda dari sebelumnya.
Tak terasa, langit sudah terlihat gelap. Puas dengan
kencan tak disengaja, Elian berpisah dengan Key karena ia harus kembali
berkumpul dengan Prila dan Mike untuk pulang. Elian akan dimarahi ibunya jika
tidak pulang dengan Mike yang sudah dianggap keluarga oleh ibunya.
“Aku lapar” Keluh Prila, “Ayo kita mampir untuk
membeli makanan” Lanjutnya. “Aku juga lapar” Sahut Elian, “Yasudah ayo kita
cari makan!” Mike mengiyakan. Elian yang sudah berganti kostum, memakai
T-shirt, dan topi mendapati Ryuka berjalan didepannya dengan gayanya yang
menurut Elian ‘sok ganteng’ tanpa
menyapanya seperti sebelumnya. “...Sok
ganteng! Moodku tiba-tiba hancur! Ayo cepat kita cari makan sebelum aku makan
orang” Elian mempercepat langkahnya untuk menjauhi Ryuka.
___________________________________________________________
“Aaah, kenyang!” Prila sangat puas, “Eh iya, tadi
bagaimana kencannya El-chan?” Prila penasaran, “Tadi aku masuk Obake! Serem
banget, tapi aku puas hantunya ada yang kena tinju sama aku! Hahahaha” Elian
tertawa puas. “Eh Mike, kita ke event Universitas ASD yuk! Kita naik kereta
lagi, aku mau pake kostum cassual ah!” Ajak Elian yang sangat antusias, “Aku
juga ah!” Prila mengikuti, “Kapan memangnya?” Tanya Mke, “Bulan depan!” “Masih
lama yah!” Mike menjitak Elian, “Hehehe, Iya masih lama tapi kau kalau ga di
booking, suka ga bisa iya kan?” Jelas Elian, “Iya sih” jawab Mike singkat.
“Kalau begitu kita berpisah disini” Ucap Prila,
“Kamu gapapa sendirian?” Elian khawatir, “Iya gapapa kok, kalau ada apa-apa aku
akan segera menelponmu” Prila menenangkan Elian. “Kau hati-hati yah” Mike
berpesan, “Iya, sudahlah, jangan terlalau menghawatirkanku, aku kan bukan anak
kecil” “Tapi kamu kecil” Ledek Elian “Huaa, El-chan jahat!” Prila mengerutkan
wajahnya. “Hahahaha, yasudah besok jangan telat ke sekolah, oke” Ucap Mike,
“Siap! Bye bye El-chan, bye bye Mike” “Hati-hati di jalan Prila!” Ucap Elian.
Elian dan Mikepun berpisah dengan Prila,
Mike selalu mengantarkan Elian sampai ke rumahnya. “Eh, Minggu depan kan ada
event juga di SMA dekat rumah kita” “Ah, aku skip dulu deh, capek ke event
terus” Mike menolak sebelum Elian mengajaknya, “Yaah, aku kan ingin datang”
“Ajak Prila saja, atau ajak Key!” “Oh iya, ajak Key ah nanti” “Kau benar-benar
suka padanya?’ “Kelihatannya seperti itu, dia itu tampan, kalem, baik, dan ga
agresif, hehehe” Elian tersipu saat membicarakan Key. “Huh, wanita. Liat cowok
tampan langsung terpesona” “Biarlah, itu
tandanya aku normal, hahaha” “Kau tidak normal! Kau kan cowok” Mike menjitak
kepala Elian. “Ouch! Sakit tau” “Sudah sana masuk!” Tak terasa mereka sudah
sampai di depan rumah Elian. “Eh? Kita sudah sampai? Kau mau mampir dulu
tidak?” Ajak Elian, “Besok saja aku kerumahmu, sekalian minta data film. Hari
ini aku capek, mau cepat-cepat istirahat” “Yasudah kalau begitu,
beristirahatlah dengan tenang” “Memangnya kau pikir aku akan mati?!” Mike kesal
“Hahahaha, yasudah. Sankyuu sudah mengantarkanku sampai rumah” “Kau memang
merepotkan” Mike pun berjalan meninggalkan rumah Elian. “Aku pulang” Ucap Elian
memasuki rumah.
_____________________________________________________
“Telaaaaaat!” Elian berlari secepat kilat menuju
sekolahnya. Jam meunjukkan pukul 06.58, itu berarti dua menit lagi bell sekolah
akan berbunyi. Sementara Elian masih berada di pertengahan jalan menuju
sekolah. “Tadi ibu sudah berusaha
membangunkanmu, Mike juga sudah menjemputmu, tapi kamu tetap tertidur pulas” Elian
terngiang-ngiang ucapan ibunya. “Aaaargh! Aku harus beralasan apa hari ini
telaaat?!” Elian mempercepat larinya.
“Hosh.. Hosh.. Hosh..” Dengan terengah-engah,
akhirnya Elian sampai tepat di depan sekolahnya, ia melihat jam tangannya
“A..Aku telat delapan belas menit?!” Elian terkejut dan bergegas menuju
kelasnya. Sesampainya di kelas, ‘Tok, tok, tok’ Elian mengetuk pintu kelas
‘Tidak! Aku lupa jam pertama itu pelajaran Fisika!’ Ucap Elian di dalam hati
panik.
“S..Selamat pagi ...pak” Elian terbata-bata, Mike
yang melihat tingkah Elian hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Tanpa
basa-basi guru Fisika tadi langsung mengatakan “Ambil dua buah ember, isi penuh
dengan air, dan silahkan kamu berdiri di depan kelas sambil membawa ember tadi”,
“...B..Baik pak”. Elian berjalan menuju ruang peralatan untuk mengambil dua
buah ember dan mengisinya dengan air, iapun segera berdiri dengan menahan beban
dua buah ember berisi air. “Aku yakin, ini adalah kesialan yang aku dapatkan
karena aku disapa oleh Ryuka kemarin” Elian bergumam, tak lama orang yang ia
maksud berjalan melewatinya sambil tersenyum menggoda pada Elian yang sedang
dihukum. “Sepertinya kesialanku akan bertambah parah” Perkataan Elian sontak
membuat Ryuka kembali berdiri di depannya, “Eh? Ada yang salah?” Tanya Ryuka
dengan wajah manis, “E..Engga ada!” “Hmm? Baiklah” Kemudian ia kembali
meninggalkan Elian. Saat Ryuka sudah berjalan cukup jauh, “Aaaargh! Mutlak,
kesialanku pasti bertambah parah! Aku diajak berbicara, sepertinya pulang nanti
aku akan tertabrak kereta.” Elian berbicara sendiri seperti orang yang sedang
depresi.
‘Plak’ Mike menjitak kepala Elian saat ia masuk ke
kelas pada jam istirahat. “Kenapa kau bisa telat hah?” “Mimpiku terlalu indah
untuk dihentikan, hahahaha” Elian menjawab dengan tidak serius. “Eh tapi bener
deh, sepertinya Ryuka itu menebarkan kesialan padaku, setelah dia menyapaku
kemarin!” Elian meyakinkan, “Ah, itu hanya halusinasimu saja!” Mike
menyangkalnya. Ditengah-tengah pembicaraan, ‘Beep beep’ ada pesan masuk di
handphone milik Elian. Ternyata itu adalah pesan dari Key. ‘Hey El, nanti sepulang sekolah bisa kita bertemu? Aku tunggu di depan
minimarket saat kita bertemu waktu itu.’ “Akhirnya keberuntungan berpihak
padaku!” Elian berteriak, “Hah?” Mike bingung. Elian segera membalas pesan
singkat dari Key ‘Baiklah, sepulang
sekolah aku akan menemuimu J’
Elianpun
menekan tombol ‘Send’. “Mike doakan aku hari ini, hihihi” “Hari ini kau kenapa
sih?!” “Aku bahagia seketika, syalala” Elian menari sembari berjalan keluar
kelas.
Akhirnya, waktu yang ditunggu-tunggupun tiba. “Jadi,
kau mau bertemu dengan Key sepulang sekolah?” Tanya Mike, “Yap! Kau benar,
mungkin dia ingin menyatakan cinta padaku, hahaha” “Aku turut prihatin dengan
Key karena mendapatkanmu” “Maksudmu?!” ‘Plak’ Elian memukul tubuh Mike dengan
tasnya. “Hahaha, aku pulang duluan ya kalau begitu” “Huuh, baiklah” Keluh Elian
yang sedang mendapat tugas piket. “Bye bye El-chan” Prila pamit. Elian hanya
melambaikan tangannya. ‘Beep beep’ Elian
segera membuka handphonenya. ‘Jika sudah
diperjalanan, kabari aku ya ;)’ Pesan singkat dari Keypun langsung
dibalasnya ‘Oke, aku harus piket dulu
mungkin agak sedikit telat.’
Elian mempercepat geraknya agar tidak membuat Key
menunggu. 15 menit kemudian, “Huaaah! Akhirnya selesai! Aku pulang duluan ya
teman-teman” Elian segera berlari keluar kelas. Saat ia berlari menuruni
tangga, tiba-tiba ia mendengar sebuah teriakan kecil seorang siswi “Kya!” “Hah?
Apa itu?!” Elianpun semakin mempercepat langkahnya menuruni tangga,
“Jangan-jangan terjadi kekerasan! Aku harus menolongnya!” Elian berlari kearah
dimana suara itu berasal, ia melihat pintu salah satu ruang club sedikit
terbuka. Elian memperlambat langkahnya dan berhati-hati, ia meyakinkan apakah
suara tadi berasal dari ruangan itu. Tak lama ‘Kya!’ “Benar!” ‘Brak!’ Elian
mendobrak pintu ruangan tersebut.
“Apa yang sed....ang...” Saat ia mendobrak pintu,
terlihat seorang siswi dengan rambut ikal panjang teman sekelasnya yang hanya
memakai bra dan rok sekolah. Siswi tadi duduk diatas meja dan sedang dipeluk
oleh seorang siswa dengan kemeja setengah terbuka. “Ah?!” Siswi tadi terkejut
melihat Elian memergokinya sedang melakukan hal mesum. Siswa yang sedang
bersamanya pun memalingkan wajah ke arah Elian, dan tak lain ia adalah
“R...Ryuka” Elian sangat-sangat terkejut mendapati sepasang siswa dan siswi ini
sedang melakukan hal yang sangat tidak wajar untuknya, di sekolah.
“...I...Itu..” Ryuka terus menatap wajah Elian dengan tatapan kosong “M..Ma...Maaf
M..M..Meng...ganggu” Elian berjalan mundur dan menutup pintu perlahan. Dengan
wajah syok, Elian berjalan di tengah koridor dan keluar gedung sekolah. “Apa
yang sudah aku lihat tadi?!!!!” Elian berteriak sekencang mungkin “Keberuntungaku benar-benar sudah direnggut
oleh makhluk itu!” Elian berlari keluar sekolah menuju mini market dekat
rumahnya untuk menemui Key.
“Hosh..Hosh..Hosh..” Elian terengah-engah. “Hey” Key
menepuk pundak Elian, “Ah!” Elian menepis tangan Key karena terkejut, “Ah, maaf
aku reflek” “Kau, kenapa terengah-engah seperti itu” “Eh? Um, tidak apa-apa.
Anu, maaf membuatmu menunggu lama, ...Tadi ada hal aneh yang menimpaku” “Hal
aneh?” “Eh? Lupakan, tidak penting.” “...Baiklah” “Jadi, ada apa kau mengajakku
bertemu?” Elian penasaran, “Hmm, aku hanya ingin bertemu saja. Tidak boleh?”
“Uh.. Gapapa kok, mau berjalan-jalan dulu?” “Bagaimana kalau kita duduk-duduk
ditaman?” Key memberikan tawaran, “Ah boleh! Sepertinya itu jauh lebih asik”
Elian menyetujuinya.
Sesampainya Key dan Elian ditaman, “El, kau mau ice
cream?” “Mau! Mix vanilla choco” Elian terlihat sangat senang. “Berapa
harganya?” “Sudah tidak usah” “Kau mentraktirku?” “Begitulah, hehehe” “Ah,
sankyuu” “Ayo kita cari tempat duduk” Ajak Key. “Key, tahun depan kau lulus
kan?” “Hmm, iya memangnya kenapa?” “Kau mau lanjut ke universitas atau kerja?”
“Sepertinya aku akan lanjut ke universitas” “Hmm, begitu..” “Ada apa?” “Ung..
Ga ada apa-apa” Elian memakan ice cream cone di tangannya. “Oh iya, aku ngefans
loh sama Elian” “Hah?” “Iya, aku ngefans sama kamu, atau mungkin juga aku suka
sama Elian” Key menyatakan perasaannya. “...Uhuk” Elian tersedak, “S..suka?”
“...” Key tak bersuara, suasana menjadi hening seketika. “...Ehmm, aku juga
suka sama Key” Ucap Elian dengan suara kecil. Key sontak memandang wajah Elian,
“...Kau juga suka padaku?” Key terlihat begitu senang. Tiba-tiba saja Elian
melamun dan terbayang perbuatan Ryuka dan Eri teman sekelasya. “El? Elian?” Key
melambaikan tangannya di depan wajah Elian. “Haah?! Ya? Apa? Kenapa?” Elian
gagap, “Kau bengong?” “Ah, maaf maaf, ada hal yang mengganggu pikiranku”
“..Hmm, jadi kau juga suka padaku?” “I..i...iya” “Hmm, kalau begitu..Kau mau
jadi pacarku tidak?”
TO BE CONTINUE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar