Laman

Minggu, 08 Mei 2011

My Vampire

CHAPTER 1

'Drap drap drap' "Huh! Kenapa juga harus aku yang kena hukum" Miki terus menggerutu sepanjang jalan. Perpustakaan adalah tempat tujuannya. "Haaaaah" Miki menghela nafas panjang dan segera membuka pintu perpustakaan. 'Krieet' 'Brak!' dibantingnya pintu perpustakaan sebagai pelampiasan kekesalan miki. "Miki, miki .. kau lagi" sapa Rey pengurus perpustakaan yang juga teman semasa kecil miki. "Pasti sedang pelajaran bahasa inggris kan? hahaha.." lanjutnya sambil meledek. "Diam kau!!" sahut miki ketus, miki berjalan menuju ke rak-rak buku yang sudah menantinya. "Sepertinya disitu bukan tempat kamus" ucap Rey sambil menaruh dagu ditangannya. "Aaah! Terkutuk dengan kamus!" "Hahaha.. berapa kosa kata lagi yang harus kamu salin?" " Aaaaah! Untuk saat ini, tolong! Jangan bahas itu!!" Teriak miki kesal. Bersamaan dengan itu, rey menarik secarik kertas dan menulis sesuatu "Miki!" panggil rey sambil memperlihatkan tulisannya 'JANGAN BERISIK' "Bagaimanapun ini perpustakaan.." lanjutnya sambil meminum secangkir kopi. "Aku tak habis pikir kenapa aku harus kenal dengan orang seperti kau!" balas miki dengan nada sinis "Takdir tak bisa dipungkiri.." Rey mengambil sebuah majalah dan mulai membacanya.

Miki mulai menjelajahi seluruh rak buku satu-persatu sambil sesekali melirik ke arah rey yang asik membaca majalah bulanan. Sampai ia terhenti pada satu buku, tak banyak pikir miki segera membuka buku itu dan membacanya dengan tenang. Sudah lebih dari satu jam pelajaran miki berada di perpustakaan membaca buku temuannya itu. 'BRAK!' Sontak, rey menoleh ke arah pintu. Seorang guru bertubuh tegap berjalan menghampiri miki yang tengan serius membaca buku.
"Sedang baca apa?!" Guru itu berdiri tepat di belakang miki.Ia hafal betul suara yang menggelegar itu. Pelan-pelan miki memutar tubuhnya, memastikan apa benar suara tadi adalah suara guru bahasa inggrisnya.
"Apa yang sedang kamu baca !?" pak guru tak segan merebut buku yang berada di meja miki.
"Cara memelihara hewan buas" pak guru membaca judul buku itu, "Apa ini ?! Memangnya kau mau pelihara apa?! Harimau? Macan? Otakmu saja tidak becus!"
"Ma.. ma.."
"Kamu pikir untuk apa bapak menyuruhmu kesini hah?!" "sa.. saya.."
"Maaf pak, buku itu saya yang memeberikannya pada miki" Rey memotong ucapan miki, "Tolong jangan kamu berikan anak ini buku yang aneh-aneh" wajah miki berubah bingung menatap rey.
"Sekarang, miki! Kerjakan tugas yang bapak suruh! Satu jam lagi, bapak mau tugas itu sudah ada di meja bapak!" "I.. iya pak.." Jawab miki ketakutan.

Guru bahasa inggris itu segera meninggalkan perpustakaan. 'Blam!' ia membanting kencang pintu perpustakaan.

Keadaan menjadi hening seketika
"Terima kasih" Ucap miki halus "Untuk apa?" tanya rey singkat
"Sudah menolongku.." "Merasa tertolong? kalau begitu aku minta im..." "Pulang sekolah nanti aku traktir!" lanjut miki dengan nada sedikit kesal "Aku tidak minta ditraktir" "Apa maumu ?!" "Buatkan aku kue" "Hah?! Memasak nasi saja aku belum pernah!" "Bukan urusanku.."
"Aku menyesal berterima kasih padamu" Rey hanya membalas dengan senyum tipis di bibirnya.

***

'Klontang' Dengan sangat lamban miki berjalan pulang sambil menendang kaleng minuman soda.
"Betapa sialnya hari ini, dihukum saat pelajaran bahasa inggris, disuruh buat kue, dimarahi guru, pulang sore karena dapat pelajaran tambahan.. Aaah tak pernah ada yang istimewa dalam hidupku!!" miki terus bergumam sendirian.

"Aku pulaang.." "Selamat datang.." sambut ibu, "Kamu dapat pelajaran tambahan lagi?" "Begitulah.." tanpa banyak bicara miki langsung masuk ke dalam kamar. "Selamat malam ayah.." sapa miki terhadap foto mendiang ayahnya. "Haaaaaahh..." miki segera merebahkan tubuhnya diatas kasur "Buat kue, aku mana bisa" ia memiringkan tubuhnya sambil berpikir, "Aaah! Untuk apa aku susah-susah buat kue, beli saja dan bilang kalau itu buatanku!" miki kemudian berdiri dan menghadap cermin yang tinggi sambil bergaya "Yeah miki kau memang jenius!!" 'Drap drap drap' miki menuruni tangga, buru-buru mandi dan segera keluar rumah.

"Miki! Mau kemana kamu?" "Toko kue sebentaaar..!" Teriak miki sambil berlari keluar rumah.

"Hmm.. kira-kira kue apa ya yang cocok" miki memilih-milih kue yang ada di toko itu. "Permisi, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang penjaga toko kue, "Hmm.. aku mau beli kue, yang kira-kira itu terlihat seperti buatan sendiri, ada?" wajah penjaga toko itu berubah bingung setelah ditanya seperti itu.
"Bagaimana kalau choco cupcake?"
"Itu yang seperti apa?" "Kue coklat biasa.." "Oh, oke, itu saja, aku beli lima saja deh"
"Dua puluh lima ribu rupiah, terima kasih.." ucap kasir toko 'Slab' pintu geser otomatis tertutup.

"Sial, aku pikir tak semahal ini.." miki merapihkan uang kembalian dari toko kue itu, tiba-tiba saja ia melihat sesuatu di dekat pot bunga toko itu. "Apa itu?" Miki mencoba untuk mendekati benda tersebut, perlahan ia memperhatikan benda itu dan "Wow! ini.. ini kan.. aku bawa pulang saja ah.." miki segera pergi dari situ dan pulang dengan membawa benda yang ia temukan tadi. "Aku pulang.." 'drap drap drap' dengan cepat miki menaiki tangga, dan masuk kekamarnya.
'Srak' ia menaruh belanjaannya dengan kasar diatas kasur, ia langsung duduk di depan meja belajarnya dan menaruh benda tersebut diatasnya.
"Kamu kasihan sekali.." "Hmm.. aku namakan kamu apa ya" Sejenak miki berpikir "Ah! Miko, hihi kamu cowok atau cewek ya? ah sudahlah" Benda tersebut terlihat sangat tak berdaya.
"Kamu lapar ya..?" Miki langsung mengambil kantong plastik yang ada di kasurnya, dan membuka satu cupcake yang dibelinya tadi. Ia mencuil kecil cupcake itu, dan memaksa benda itu memakannya. "Kamu ga mau ini ya? haaah.." miki sangat kebingungan, dan segera meraih handphonenya.

'Hei! Kelelawar itu makannya apa sih?'

Send to Rey

Delivered

Tak sabar miki terus melihat handphonenya

'dret dret' handphone miki akhirnya bergetar

'beri saja ia darah hahaha'

"Darah ya?" miki melihat ke arah benda yang tadi ia pungut di depan toko yang ternyata adalah seekor kelelawar. "Baiklah! aku akan menolongmu miko!!" Miki kemudian menutup handphone flipnya dan mengobrak abrik laci meja belajarnya. "Ini dia jarum penitinya!"

Dengan sangat yakin, ia menusukkan jarum peniti ke ujung jari telunjuknya 'cus' "aw.." Setitik darah keluar dari jarinya, dengan sigap ia langsung membuka mulut kelelawar itu, dan memasukkan jadi telunjuknya.

Tiba-tiba saja mata kelelawar itu terbuka dan terlihat segar, miki mulai merasakan darahnya dihisap oleh kelelawar itu yang terlihat semakin membesar. Miki speechless melihat keadaan kelelawar itu. Lima menit sudah darahnya dihisap, dan "Haa... Haaaaaah.. Kyaaaaaaaaa!!!!!"
Miki teriak sekencang-kencangnya bak melihat hantu.

Bagaimana tidak, kelelawar kecil yang tak berdaya tiba-tiba berubah menjadi seorang laki-laki yang tak berbusana berada diatas meja belajarnya. 'drap drap drap' "Ada apa miki?" Tanpa mengetuk ibu langsung masuk ke kamar putrinya yang sedang histeris. "Aku tertusuk jarum.." dengan sangat pandai miki menyembunyikan keadaan itu. "Ah, ibu pikir kamu kenapa, buat kaget saja" "hehehe" miki memasang tampang tanpa dosa didepan ibunya. 'blam' ibu keluar dari kamar miki.

'wuss' Miki membuka selimut yang menutupi laki-laki itu di belakang tempat tidurnya. "Kyaaa! Sebaiknya kau pakai selimut itu!" "Haaah.. merepotkan saja.." Ucap laki-laki itu dengan santai "Apa?! merepotkan ?! Gatau diri! Kau kemanakan miko?!"
"Miko miko.. jangan seenaknya memberi nama, aku itu punya nama!"
"Heh! siapa juga yang memberimu nama! cowok mesum!"
"Heeh..! kau yang memungutku, jadi kau yang harus tanggung jawab!"
"Hei.. !! si.." "Yang kau panggil miko ya aku, yang kamu pungut tadi itu aku!" laki-laki itu memotong ucapan miki.
"Aku memungut kelelawar bukan cowok mesum tanpa busana sepertimu! memangnya aku buta..!" "Kelelawar itu ya aku, bodoh!" Keadaan hening seketika.


to be continued

Tidak ada komentar:

this is shina or this is me ?

this is shina or this is me ?
viel art